----------------------------------------------------------------------
Ahh... ahhh... ampun mas.... jangan keras-keras mas... terusin mas goyangnya mas.... sebagian kata-kata yang terucap dari mulut Mas Taufan yang saat itu antara menikmati, kesakitan, dan ketagihan disaat bersamaan.
Dengan mulut yang selalu mendesah dan meracau, sesekali lubang pantatnya dirapatkan untuk sesansi lain yang dia inginkan. Tak jarang putingnyapun tak lepas dari terkamanku.
Makin lama teriakan makin kencang, jepitan pantat makin dirapatkan. Nafsuku makin tak tertahankan. Malam ini aku lampiaskan dengan memberikan kenangan tak akan terlupakan ke Mas Taufan.Tamparan di pantat, plintiran di puting, apapun kulakukan untuk memuaskan kebinalan Mas Taufan malam ini. Bedcover ranjangpun sudah tak rapi lagi. Ujungnya sudah terlepas semua. Pancaran cahaya remang di pojok kamar memberikan sensasi lain.
Lebih dari 30 menit hal ini terjadi. Makin kumentokan saja batangku kedalam lubang Mas Taufan. Hingga genjotan terakhir rasanya akan meledak. Kutarik langsung dan kulepas kondom itu. Mulut Mas Taufanpun langsung datang mencaplok batang itu dan ........................
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ya ini merupakan ceritaku tentang kenangan dengan seorang pensiunan. Hartanto, orang memanggilku begitu. Anak ke 2 dari 2 bersaudara yang merantau di Surabaya. Dengan badan 167cm dan berat hampir 80Kg membuatku sering disebut bantet. Apalagi dengan bulu2 disekitar tubuh tak jarang temanku memanggilku gorilla.
Aku kadang terobsesi dengan usia diatasku yang lumayan jauh antara 38 – 60Tahun. Dengan perawakan gendut atau berisi membuatku makin tertarik. Tak jarang aku mengeluarkan biaya tak sedikit untuk sekedar menyewa ataupun sekedar iseng melihat gadun untuk telanjang dada ataupun lainnya.
Menarikah cerita ini? Kalau iya akan saya lanjutkan. Semoga suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Bayaran
RandomDisclaimer : Merupakan cerita dewasa. Bagi pembaca yang tidak menyukai konten ini mohon maaf silahkan skip saja. Cerita ini merupakan pengalaman author bertemu dengan seorang pensiunan yang memiliki sampingan sebagai bayaran. 90% yang diceritakan me...