Surabaya...
Ya mungkin banyak yang sudah gak asing dengan kota ini. Kota dengan perkembangan ekonomi yang pesat setelah Jakarta. Banyak orang datang untuk menempuh pendidikan, mengadu nasib ataupun kegiatan lainnya. Salahsatunya adalah aku. Ya perkenalkan aku adalah Hartanto. Anak ke dua dari dua bersaudara. Dengan tinggi 167cm dan berat mendekati 80kg tergolong bantet. Kegiatan sehari-hariku di Surabaya disibukan dengan kerjaan rutin dari pagi hingga petang. Pulang kerja kadang kuhabiskan dengan makan malam bareng teman kerja maupun sendiri. Sesekali jalan-jalan kalaupun suntuk.
Sudah sekitar 2 bulan menjalani hal-hal yang monotone mulai bangun pagi – kerja – olahraga hingga kadang bosan melanda. Iseng ingin mencari beberapa hal lain seperti jaman kuliah dulu. Ya dengan ngobrol-ngobrol bareng kenalan baru ataupun lainnya. Berawal dari iseng akhirnya terpaksa kejadian.
Sabtu seperti biasanya jarang ada kegiatan di kantor. Palingan masuk absen kemudian cek berkas lanjut olahraga maupun jalan sampai malam. Siang itu terbesit untuk iseng tetapi dengan cara yang lebih aman. Ya trauma pernah mendapatkan terror dari gadun jaman kuliah masih terbesit hingga sekarang. Hari ini kuputuskan membeli sebuah handphone untuk sekedar komunikasi dengan “kenalan”. Ya hari itu aku datang ke salahsatu pusat gadget di Surabaya. Banyak dedek gemes yang menawarkan dagangan mereka. Singkat cerita hari itu akhirnya membeli sebuah handphone beserta simcard. Setelah selesai seperti biasa karena malas bawa kendaraan di Surabaya akhirnya pilih ojol untuk pulang. Saat menanti driver ojol yang nyantol ke aplikasi ada seorang driver yang mengawasi dari sisi pangkalan ojol. Ya wajar menurutku para driver melihat ke semua orang mungkin berharap ada orderan yang masuk. Kuprediksi usianya sekitar 52an. Dengan perawakan agak tinggi dan kumis tipis driver itu melihat dari jauh. Sesaat kemudian rupanya ada driver yang nyantol di aplikasiku dan rupanya itu bukan dia. Akhirnya dengan ojol sampai juga di tempat tinggal.
Sabtu sore kebanyakan kegiatanku kalau tidak rebahan ya nonton bareng beberapa teman, tapi hari itu tidak kulakukan. Iseng install aplikasi “beruang” dan langsung mencari teman ngobrol. Seperti biasa aku isi biodataku dengan singkat tanpa detail, ya untuk keamanan diri saja. Termasuk foto profilepun aku pakai badan saja. Setelah isi profile dan identitas lainnya akhirnya iseng mencari kenalan. Setting kubuat untuk area Surabaya-Sidoarjo dengan kriteria 38Up. Ya saya suka dengan usia diatas saya. Saat itu usia saya 27Tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Bayaran
RandomDisclaimer : Merupakan cerita dewasa. Bagi pembaca yang tidak menyukai konten ini mohon maaf silahkan skip saja. Cerita ini merupakan pengalaman author bertemu dengan seorang pensiunan yang memiliki sampingan sebagai bayaran. 90% yang diceritakan me...