"Woy tungguin gue njirt!" teriak seorang bernama Erga yang sedang berdiri dilapangan luas Sekolah SMAN 1 Cakrawala.
"Kelamaan sih." ucap Riki.
"Cepetan ah, nanti telat lagi" Ucap Raka dan kemudian berlari.
"Gue diluan males nunggu" kata Dimas sambil menepuk pundak Erga.
"Yuk Ga cepetan!" Ucapan Aldo membuat Erga berlari kencang. Kemudian Kelima lelaki tampan itu meninggalkan gadis cantik sendirian. Feby pun bergerutuk kesal.
Ia melihat jam tangannya yang berwarna hitam itu.
"WHAT!!? TELAT 5 MENIT NI GUE" teriak Feby itu.
Masih sempat-sempatnya ia teriak. Tak lama ia berlari menyusul teman-temannya yang sudah masuk terlebih dahulu diruangan Aula.
Hari ini dimana hari MOS. Ia masuk kedalam ruang dan membuat tiga ratus lebih murid didalamnya menatapnya.
Ruangan yang sangat luas. Untung saja sekolah ini milik kakek cakranya. Tapi tak ada yang tahu bahwa dia cucu pemilik sekolah.
Seluruh anggota osis yang ada diatas panggung dan ada juga yang duduk mengenakan rumpi osis menatapnya juga.
"Maaf saya telat" ucap feby sambil menunduk.
Salah satu anggota osis lelaki menatap jam dindin yang ada didalam aula.
"Telat 8 menit."ucapnya santai. "Lari 8x putaran."
Hal itu membuat gadis itu ingin protes tetapi seseorang memotongnya.
"Gak usah protes! cepat lakukan." Tegas anggota osis.
Sekolah disini auto jadi atlet nih gue. Batin Feby sambil tersenyum kecut.
Gadis itu menghembuskan nasaf pasrahnya, Ia mentap sahabat-sahabatnya yang kini menatapnya juga.
Baru saja ia ingin berbalik sudah ada suara yang menahan langkahnya. "Maaf kak, dia dihukum berarti saya juga ikutan." Ucap Dimas sahabat gadis itu.
"Saya juga."
"Saya ikut."
"Aku juga."
"Gua juga"
Ya itulah ucapan kelima sahabat lelakinya. Gadis itu tersenyum dan berbicara. "Udah gak usah," tolaknya.
"Kalau begitu terserah kalian." Ucap santai anggota osis.
Semua orang menatap ke depan. Keenam orang itu berjalan keluar lapangan dan di ikuti dua anggota osis lainnya.
"Gini dong, mantap! kompak juga" Sahut anggota osis yang mengawasinya.
"Ah kakak bacot amat sih, lari juga kek biar sehat!" ujar aldo yang sedang lari bersama teman-temannya.
"Diem aja lo! eh itu dede gemes larinya 7x aja."genit lagi anggota osis.
"CURANG!" sahut ke lima cowok itu yang membuat semuanya tertawa.
"Kalian lari aja, kakak juga mau tanya-tanya nih."
"Tanya aja gua jawab kok."
Banyak anak kelas XI dan XII yang melihat mereka. Ada juga yang menjerit kepanasan, ya mungkin melihat lima cowok ganteng dan satu cewek cantik kali ya? Hahaha.
"Kalian akrab banget? kalian sahabatan ya?" tanya anggota osis. Panggil aja Sasa dan satunya lagi deren.
"Kami sahabatan sejak SMP."
"Oh... Pantesan, Salah satu kalian ada yang jomblo gak?" tanya sasa. Ya dia tertarik dengan kelima cowok itu.
"Mereka semua jomblo, kecuali nih si Aldo."
"Wah, Kalau dede gemes jomblo gak?" tanya deren yang sangat kepo membuat Feby geleng-geleng kepala. "Dia mah Jomblo busuk kak!" jawab Aldo.
"Bangsat lo do!" pekik gadis itu, ia merasa malu ketika Aldo menyebut-nya 'jomblo busuk'. Kurang ajar ko do! Tunggu pembalasan gue! Batin Feby.
"Hosh...Hosh... Hosh..."
"Alah kaliah lemah banget."
"Bodo ah... Air, mana air." Ucap gadis itu kewalahan dengan wajah pucat. Ia sudah menyelesaikan larinya baru lima keliling lapangan Sedangkan temannya sudah delapan.
"Aduh, Disini gak ada air." Ucap sasa yang sedang celinga celingu mencari air, ia panik melihat wajah adik kelas nya ini, ia takut terjadi sesuatu.
Tak butuh banyak bacot, Kelima sahabat gadis itu berlari menuju kantin untuk membeli air mineral. Hal itu membuat sasa dan deren melongo, "Wih, Enak banget lo punya sahabat kek mereka." Kagum sasa dengan wajah cengo nya yang tak diindahkan oleh Feby
Tiga menit kemudian, kelimanya kembali masing-masing membawa dua botol air,dan ya! mereka sukses membuat Semua orang yang melihat itu Iri.
"Huaaa gua juga mau punya sahabat kayak mereka." Ucap sasa mengguncang lengan deren membuat lelaki itu memutar bola matanya. "Minum dulu, jangan yang dingin." Ucap raka yang memberikan sebotol air.
Gadis itu meminum setengah botol dan langsung menjatuhkan botol itu begitu saja. Penglihatannya memburam, Kepalanya pusing dan tiba-tiba penglihatannya gelap.
Pingsan. Dia pingsan.
Untung saja teman-teman mereka menahan dan langsung menggendongnya.
"Hey bangun oi!" Teriak aldo yang khawatir dengan keadaan gadis itu. Pasalnya, gadis itu tak pernah berlari keliling lapangan sebanyak lima kali, yaa dia biasanya hanya lari tiga kali putaran, lah ini? Mana matahari terik banget lagi.
Erga. Berlaku sebagai sahabat gadis itu menggendongnya keruang UKS dan menyuruh anggota PMR segera menangani gadis itu. Takut terjadi apa-apa.
Erga tergesa-gesa menuju ruangan Aula, Ia ingin memukul ketua osis yang semenah menah menyuruh sahabatnya lari sampai pingsan.
"SIAPA YANG NYURUH SAHABAT GUE TADI LARI? TANGGUNG JAWAB LO. DIA PINGSAN BANGSAT." Teriak Erga Emosi menggebu-gebu.
"Hei! Jaga sikap kamu." Ucap anggota osis. Semua siswa-siswi baru yang ada didalam rungan cikep.
"Gua gak ada urusan sama lu!" Ujarnya dan melihat semua anggota osis dan ya, Ia melihat seorang gadis yang rumayan cantik berdiri.
Ia menyeret gadis itu dan menatapnya tajam. "L..lepaskan sa..saya" ucap gadis itu terbata-bata.
"Shit! Diam lu bitch!" Tekan Erga membuat gadis itu diam dan pasrah.
"Erga!!" teriak wakil osis yang membuat lelaki itu menatapnya tajam, "Lepaskan dia!" Tambahnya tegas.
"Kenapa? Lu mau dukung pacar lo ini bang?" Tanya erga sambil melirik sinis kearah, sambil tersenyum miring, dan menatap gadis yang ada di hadapannya itu "Terserah sih, tapi nanti lu juga pasti bakalan ninggalin dia, karena dia..."
...
Semoga kalian suka ya🙏
Baru pemula soalnya hehehe.
Dikomen dan di vote ya....
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEBY'S STORY [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM DIBACA] "...Lu mau gak jadi pacar gua?" ungkap kevin deg degan. Gadis dihadapannya itu mengangguk sambil tersenyum, semuanya bersorak gembira tapi, hanya satu orang yang pura-pura tersenyum bahagia. Dia harus mengikhlaskan semua...