-xx—
Seperti biasa, bajak laut Topi Jerami berpesta. Desa Luffy merayakan kembalinya putra daerah tersebut. Warga bangga dengan prestasi Luffy. Mereka selama ini terus mengikuti perkembangan Luffy di berbagai media. Sebagian lagi lebih terkejut bahwa bocah lugu itu menikahi wanita yang sudah terkenal kecantikannya di seluruh dunia.
"Nami-san. Aku lelah sekali. Minta pijit dong...," kata Sanji mendekati Nami setelah usai memasak porsi raksasa untuk seluruh warga desa.
"Kau belum jadi suamiku tahu," kata Nami.
"Tapi kau kan sudah menerima cintaku."
"Kau pikir aku mau melakukannya di tengah suasana pesta seperti ini?"
"Oh, kalau begitu mari kita ke kamar..."
PLAK! Nami tak berubah.
"Oke Oke," Sanji menurut. "Tapi ada yang ingin kubicarakan padamu. Ini soal Robin..."
PLAK!
"Aduh aduh. Ini tidak seperti itu. Aku hanya khawatir karena dia tidak punya tujuan setelah kita semua akan berpisah masing-masing. Tadi di bar kami sempat membicarakan itu."
"Oh, maaf, Sanji-kun," kata Nami mengusap pipi Sanji yang tadi ia tampar. "Robin sudah punya rencana kok."
"Benarkah? Apa ia tak keberatan jika aku tahu juga?"
Nami pun menjelaskannya.
"Sekolah Arkeologi?"
"Ya, tapi aku juga khawatir Robin akan menjalaninya sendirian saja."
"Tadi kami juga mendesak si Marimo sialan itu untuk buka mulut."
"Maksudmu?"
"Dia juga tak punya tujuan. Maksudku, kau tahu kan dia tak pernah membicarakannya. Tapi akhirnya ia memutuskan untuk membuka sekolah pedang."
"Sendirian juga?"
"Kurasa begitu. Tapi mau dia sendirian atau tidak, buat apa aku khawatir?"
"Lantas?"
"Kami tadi meledeknya supaya ia mengajak Robin. Kau tahu apa yang terjadi?" Sanji kemudian tertawa. "Kau pasti akan tertawa jika melihat wajahnya. Sungguh! Belum pernah kulihat Marimo sok cool itu memerah kayak kepiting rebus huahahaha..."
"Zoro diam-diam menyukai Robin?" Nami ikut terkejut karena ia juga tak peka soal itu.
"Sebelumnya kami tak tahu. Itu gara-gara Brook sembarangan berceletuk. Lalu saat Ussop iseng tanya apakah aku akan membawa Robin juga atau tidak tiba-tiba Marimo itu marah. Ya, seperti kau tadi. Cemburu!"
Nami ikut tertawa membayangkannya.
"Makanya, aku perlu tahu apakah Robin menyukai Marimo juga atau tidak. Tadi kami mendesaknya untuk melamar Robin sebelum terlambat. Kau tahu kan bahwa setelah ini tujuan berikutnya adalah kampung halaman Zoro?"
"Aku tahu," Nami menangguk. "Tapi serius nih? Zoro melamar? Ia mau?"
"Oh, aku menyesal jika ini akan menjadi lebih meriah dan romantis dari lamaranku, Nami-san. Tapi aku ingin mengerjai Marimo."
"Kau ternyata benar-benar sahabatnya ya?" ledek Nami sedikit terharu kalau ingat ia harus sering menjitak mereka berdua yang kerap bertengkar.
"Oke, Nami-san. Aku butuh bantuanmu. Kau cerdik, kita perlu menyusun rencana. Nanti aku akan bilang ke Luffy dan Hancock juga untuk membantu persiapan, yang lain sudah setuju. Sementara itu, aku akan mengurus Marimo, kau awasi Robin."
"Menarik!"
•Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece : Fanfic Version
AdventureDisclaimer : One Piece © Eiichiro Oda Perjalanan telah berakhir. One Piece sudah ditemukan. Impian telah tergapai. Dunia pun lebih damai dari sebelumnya. Lantas, apa yang akan mereka lakukan selanjutnya?? 💜💚💙💛 Cerita Ini Belum Tentu Ending One P...