❝𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐚 𝐟𝐨𝐨𝐥 𝐰𝐡𝐨 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐤 𝐭𝐡𝐞 𝐰𝐨𝐫𝐥𝐝 𝐢𝐬 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐚𝐟𝐞𝐬𝐭 𝐚𝐧𝐝 𝐦𝐨𝐬𝐭 𝐩𝐞𝐚𝐜𝐞𝐟𝐮𝐥 𝐩𝐥𝐚𝐜𝐞 𝐨𝐟 𝐚𝐧𝐲 𝐢𝐧𝐬 𝐚𝐧𝐝 𝐨𝐮𝐭𝐬 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐮𝐧𝐢𝐯𝐞𝐫𝐬𝐞, 𝐚𝐧𝐝 𝐨𝐧𝐥𝐲 𝐚 𝐧𝐚𝐢𝐯𝐞 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 𝐰𝐡𝐨 𝐚𝐥𝐰𝐚𝐲𝐬 𝐡𝐨𝐩𝐞𝐬 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠𝐬 𝐰𝐢𝐥𝐥 𝐛𝐞 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠 𝐩𝐥𝐞𝐚𝐬𝐚𝐧𝐭.❞
Seorang wanita melangkah penuh percaya diri, menghentak-hentak sepatu hak tingginya dan mengayunkan tas jinjingnya. Wanita itu tak ragu harus menyebrangi jalanan di bawah terik matahari dengan pakaian gaun minimalis dan menarik koper besar. Persetan dengan sinar matahari, kulitnya tampak mengkilap bagai ditaburi serbuk perak. Tungkai jenjangnya melangkah menyusuri koridor luas yang penuh orang-orang berpenampilan sama sepertinya. Dia berbalik sesaat, menurunkan kacamata hitamnya dan mengedarkan pandangan pada hamparan kota kuno yang tampak elegan dan mistis secara bersamaan.
Tiga hari yang dia habiskan untuk berlibur di kota kecil namun punya sejuta pesona. Valletta, kota indah yang dapat menarik perasaan siapapun kembali bernostalgia. Setiap kedip matanya menangkap setiap momen yang dia saksikan sebelum masuk lebih dalam ke gedung luas di mana destinasi menantang selanjutnya akan menunggunya. Dalam hari, wanita itu mengucap terima kasih dan dengan berat hati harus berpamitan. Jika dia punya waktu lebih lama, dia akan menghabiskan waktu lebih lama di pulau Malta yang kecil nan indah ini, bermandi matahari setiap hari di Valletta dan mencicipi semua kuliner khas mereka. Dia membetulkan kembali letak kacamatanya dan menilik jam tangan yang melingkar cantik di pergelangan tangan kanannya. Empat puluh menit lagi.
Langkahnya menyusuri koridor dan berhenti di loket check-in dan menyodorkan boarding pass miliknya. Usai urusannya selesai, wanita itu melangkah masuk dan menaiki eskalator hingga menuju lantai gedung paling atas. Dirinya disambut dengan puluhan orang yang duduk dengan tenang di sofa-sofa beludru menghadap dinding kaca amat lebar yang menyajikan pemandangan sebuah kapal pesiar super mewah dan gagah.
"Miss Freya Josiane? Good afternoon," sapa seorang wanita bersetelan dengan rambut panjang terikat rapi mendekat ke arah wanita itu.
Freya, nama wanita itu, mengangguk dengan seulas senyum.
"My name is Leah. I'm your personal guide, messenger from Mr. Oliver," ujarnya memperkenalkan diri. "Mari saya antar ke sofa Anda, Miss."
Dia menunjukkan sebuah sofa melingkar berwarna merah darah dengan meja bundar kecil di tengahnya. Dengan gerakan tangan sopan, mempersilakan Freya duduk di sana sembari menunggu. Di meja sebotol liquor menunggu Freya.
Tangan Freya mengadah meminta sesuatu, "Bisa aku mendapatkan Cruise Map?"
"Tentu!" Leah mengeluarkan sebuah kertas berlipat dari balik saku jasnya dan menyodorkannya pada Freya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRISH GOODBYE [SPECIAL PROJECT]
Romance[On-going, Action, Alternative Universe, Romance] --- Pelayaran kapal pesiar termewah di Laut Mediterania menjadi liburan yang paling tidak terlupakan. Dari Malta ke Roma, terapung di atas lautan dua hari dua malam dan terjebak bersama penjahat cerd...