Geer

27 7 0
                                    

Dipertemukan dengan kejadian yang singkat,dan berlanjut menjadi rumit.

~~•Δ•~~

Langit semakin gelap, awan semakin awet menurunkan derasnya air hujan.

Beberapa siswa SMA Latra-sekolah Fina-masih menunggu hujan mereda, dan sebagian siswa lain kembali menerobos derasnya hujan.

Fina awalnya enggan menerobos hujan, seperti teman-temannya itu. Namun, setelah kurang lebih 30 menit ia menunggu, dan hujan bahkan enggan untuk reda, terpaksa Fina menerobos derasnya hujan dengan beberapa siswa siswi lainnya.

Fina mengeluarkan Jaketnya yang berwarna hijau tua dari ranselnya, ia memakai jaketnya lalu berlari kecil keluar dari area sekolah.

Saat ini Fina akan pulang dengan jalan kaki, karena orang yang biasa datang dan pulang bersama Fina, tidak sekolah hari ini, entah kenapa.

Fina berjalan dengan keadaan tubuhnya yang sudah basah kuyup, untung saja hari ini adalah hari sabtu, jadi dia bisa mengeringkan tasnya besok. Dan tadi juga bukunya dan beberapa barang yang ada di dalam tasnya, dia masukan di dalam laci meja di dalam kelasnya.

Fina menyipitkan matanya ketika melihat seperti seseorang yang dikenalnya sedang mengendarai motornya, namun dia mengendarai motornya sendiri, padahal sepengetahuan Fina, jika orang itu datang dan pergi ke sekolah pasti bersama dengan temannya.

Saat motor Adi mulai mendekat, Fina langsung memalingkan wajahnya ke sembarang arah. Jantung Fina serasa berdegup dua kali lipat,kaki Fina bergetar, bibirnya pucat. Mungkin terdengar lebay? ya memang.

Fina mengepalkan tangannya saat suara motor Adi terdengar lewat di sampingnya, Fina sudah bersiap siap dengan jawabannya jika Adi mengajaknya untuk pulang bersama.

"Jual Mahal dikit, atau langsung bilang iya ya?" tanya Fina dalam dirinya.

Fina tersadar dari lamunannya ketika seseorang memanggilnya.

"Fina!" Fina mengarahkan pandangannya kepada asal suara,Jujur Fina sedikit kecewa karena yang memanggilnya adalah Nur, teman sekelasnya yang sudah dekat dengannya beberapa minggu lalu.

"Eh? iya, kenapa?" Tanya Fina pada Nur,.lalu matanya segera mungkin mencari keberadaan seseorang yang sedari tadi di nantinya.

"Kok lo jalan kaki? Reza mana?" Tanya Nur, lalu turun dari motornya.

"Iya, gak sekilah dia" Jawab Fina, setelah beberapa detik,.mata Fina langsung menangkap sosok yang dicarinya, Adi.

Adi sudah berada di depan mereka dengan jarak yang sudah beberapa meter.

"Jadi Kak Adi gak nawarin bareng?"
Fina lalu memukul dahinya, dasar bego, geer lu!

"Kenapa, Fin?" Tanya Nur yang melihat tingkah Fina.

"Gak papa" Fina tersenyum, yang Nur tau itu adalah senyum paksa.

"Mau bareng aja?" Tawar Nur.

"Boleh deh" Fina mengangguk.

"Kamu yang bawa motornya" Nur memberikan kunci motor pada Fina, Fina menerimanya.

~~•Δ•~~

Sudah beberapa hari ini Fina tidak melakukan rutinitasnya setiap jam istirahat.

Fina keluar dari kelas setelah mendengar bel istirahat berbunyi, segera mungkin Fina berlari kecil ke area kelas XII. Untuk apalagi? Pastinya untuk mencari keberadaan orang yang akhir akhir ini jarang dilihat oleh matanya.

Fina berdiri di taman belakang kelas XII, matanya tidak henti henti mencari keberadaan seseorang.
Setelah memastikan bahwa orang yang dicarinya tidak ada di taman belakang, Fina memberanikan diri untuk lebih mendekat ke arah kelas XII.

Fina menyusuri koridor kelas XII, tentunya dengan beberapa tatapan dari seniornya yang seolah bertanya, Ngapain kelas X disini?.
Fina tidak memikirkan tatapan dari beberapa seniornya itu, karena yang di pikirkan sekarang adalah, dimana keberadaan Kak Adi?

Fina berdiri di lorong yang nampak sepi, lorong yang tepat berada di sebelah kelas XII IPS 2-kelas Adi-.

Saat Fina maju beberapa langkah mendekati pintu kelas XII IPS 2, mata Fina langsung menagkap keberadaan seseorang yang dicarinya.

Adi, laki-laki yang memiliki kulit berwarna hitam manis itu, sedang duduk di depan kelas dengan sebuah gitar di tangannya.

"Syukurlah, kak Adi udah masuk sekolah"  Saat Fina berbalik, berniat untuk segera ke kantin, seseorang dengan tubuh yang lebih tinggi darinya sedang berdiri tepat di hadapannya.

"Ngapain lo disini?" Tanya orang itu.

Dia lagi, dia lagi..

"Bukan urusan lo" Fina berniat pergi meninggalkan Arlan, yang sedang mengajaknya bicara.

Saat Arlan merasa bahwa Fina akan pergi, saat itu juga Arlan merentangkan tangannya, berniat untuk menghalangi Fina.

"Eittss, mau kemana lo?" Arlan tersenyum pada Fina, "Jangan lo pikir gue gak tau, apa yang lo lakukan tadi" lanjutnya.

"Apa?" Jujur, Fina kaget dengan apa yang dikatakan Arlan, jangan sampai dia ketahuan sedang menguntit Adi.

"Lo suka sama dia?" Tanya Arlan,tanpa menatap Fina.

"Suka? dia? siapa?" Fina berusaha setenang mungkin, agar Arlan tidak curiga.

"Udah, gue tau semuanya. Finandira Novitri!" Setelah mengatakan itu, Arlan berlalu, meninggalkan Fina sendiri.

~~•Δ•~~

Silahkan komen buat ngasih kritik dan saran.

Jangan Lupa Follow yaa teman.Klik bintang di pojok kiri juga wkwk.

Follow ig @ftri.rk

BAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang