P R O L O G

6 7 0
                                    

Wajah - wajah polos kedua kakak beradik itu meratapi perdebatan kedua orang tuanya. Entah apa yang sedang mereka perdebatkan. Yang jelas keduanya sama - sama membawa koper dan memperebutkan gadis kecil berumur 5 tahun itu, tanpa sama sekali memperhatikan keberadaan putra sulungnya.

"Aku tidak mau tahu! Pokoknya Diandra harus ikut denganku!" kata laki - laki itu penuh tekanan.

"Kamu tidak akan pernah bisa misahin aku sama anak aku! Lebih baik sekarang kamu pergi jauh - jauh dari hidupku dan anak - anakku!" sahut wanita itu dengan tegas.

"Sampai kapanpun tidak akan pernah aku biarkan kamu bawa putriku!" tukas laki - laki itu.

Tepat ketika laki - laki itu hendak menggendong Diandra, tangis gadis itu pun pecah. Sebenarnya bukan karena ia tidak mau ikut bersama ayahnya, melainkan ia takut melihat kakaknya, Dion, yang kini mengepalkan kedua tangannya. Raut wajahnya menyiratkan kebencian yang mendalam.

"Sudah aku bilang Diandra tidak mau ikut dengan kamu!"

"Oke. Oke. Diandra sayang, kamu tidak mau ikut dengan Papa?" tanyanya penuh perhatian.

Diandra menatap wajah kedua orang tuanya satu per satu. Ibunya terlihat sangat cantik dengan wajah sendunya. Sedangkan ayahnya terlihat sangat berantakan meskipun sebenarnya juga tampan. Dan yang paling dibenci Diandra ketika berada di dekatnya adalah bau alkohol yang amat menyengat. Akhirnya, Diandra pun memilih untuk ikut bersama ibunya. Hal ini membuat laki - laki pemabuk itu merasa kecewa. Kemudian ia memutuskan untuk memasukkan nama Diandra ke dalam KK-nya. Dengan demikian, suatu saat nanti mau tidak mau pasti Diandra akan mencarinya.

🍁🍁🍁

D I S T A N C ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang