Ganteng & Cantika

8.7K 379 31
                                    

Namanya Ganteng Gagah Perkasa Direktur Tehnik sebuah perusahaan, orangnya kaku, tidak mudah tersenyum dan pemarah. Perwakannya yang tinggi besar dengan  kulit yang hitam terbakar matahari membuat dirinya ditakuti oleh semua anak buah dan rekan-rekannya. Diusianya yang sudah matang Ganteng masih sendiri, bukan karena tidak ada yang mau tapi karena tidak ingin dimanfaatkan oleh wanita-wanita pencari harta. Cukup sekali dirinya dilukai dan itu cukup memberinya pelajaran agar tidak percaya pada wanita cantik berlipstik merah yang hanya mengutamakan penampilan tapi otak dan hatinya kosong.

Dunia Ganteng begitu tenang hingga wanita itu datang. Manager keuangan yang baru, janda beranak dua, tipe wanita yang akan dijauhi oleh Ganteng. Selain mahal maintenancenya, mulut pedasnya juga dihindari Ganteng. Tapi sayangnya mereka terlibat bersama, bukan urusan pekerjaan tetapi urusan pribadi. Ganteng terjebak tidur dengan sang Manager Keuangan. Entah siapa yang memulai, karena keduanya saling berpelukan dan berbagi kehangatan dibalik selimut hotel.

Cantika Sarah Amelia. Manager Keuangan, janda beranak dua yang memiliki tubuh sexy ala gitar spanyol. Saat membuka matanya ia cukup terkejut karena dirinya berada dalam pelukan makhluk bertubuh besar dan berkulit hitam. Pantas saja dirinya malas untuk membuka mata karena ternyata pelukan lelaki itu begitu hangat dan nyaman. Sudah lama dirinya tidak merasakan kehangatan lelaki, terlebih saat ia dan suaminya bercerai beberapa tahun lalu. Cantika berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi. Ia ingat semalam menghadiri pesta ulang tahun sahabatnya di sebuah club', tanpa sengaja dirinya bertemu Ganteng yang saat itu sedang minum sendiri, merasa mengenal rekan kerjanya itu ia pun menyapa dan memutuskan menemani Ganteng minum. Seharusnya dirinya tidak minum minuman beralkohol karena batas toleransi terhadap alkohol sangat lemah. Cantika ingat dirinya yang mabuk dipapah Ganteng, tapi bukannya diantar pulang lelaki yang juga mabuk itu membawanya kehotel dengan alasan tidak aman menyetir dalam keadaan mabuk. Entah siapa yang memulai keduanya terlibat ciuman yang sangat menggairahkan hingga berlanjut pada rasa saling mencicipi satu sama lain. Cantika menggeleng, jika hanya mencicipi tidak mungkin dilakukan berulang kali. Dirinya yakin mereka bercinta dengan ganas dan brutal. Cantika yang lama tidak disentuh dan Ganteng yang juga tidak tersentuh, nafsu dan keinginan untuk dipuaskan membuat keduanya lupa, belum lagi rasa mabuk karena alkohol membuat kesadaran mereka hilang separuh.  Seperti halnya Cantika, Gantengpun sama-sama terkejut saat dirinya mengambil ponsel dan hendak menjawab panggilan yang tidak henti-henti berdering, Ganteng mendapati dirinya sedang memeluk seseorang yang berkulit mulus dan selembut sutera. Ganteng buru-buru bangkit dari tempat tidur dan melupakan kenyataan bahwa dirinya tampil tanpa sehelai benangpun. Bahkan senjatanya sudah tegak mengacung kedepan siap tempur dengan kapasitas penuh amunisi. Perlahan diriny mengingat apa yang telah dilakukannya semalam. Cantika yang cantik ternyata benar-benar cantik, apalagi saat wanita itu meraih puncak kenikmatannya. Ganteng bahkan ingin mengulanginya lagi dan lagi, memberikan kepuasan pada wanita yang selama ini dianggapnya cerewet dan bermulut tajam. Jenis wanita yang selalu dihindarinya karena mengingatkan pada sang mantan yang hanya memanfaatkannya. Tapi Cantika berbeda, wanita itu tidak memanfaatkannya, dirinya yang menyerang Cantika dan bersikap kasar pada wanita itu saat bercinta. Ganteng dapat melihat jejak-jejak perbuatannya disekujur tubuh Cantika yang terpampang nyata dihadapannya. Kulit kuning langsat milik Cantika berubah menjadi memerah dan keunguan dibebrapa bagian.

"Pa-pak Gan-ganteng!" Cantika berkata gugup. Wajahnya memerah melihat penampilan polos Ganteng yang terlihat sangat sexy, macho, panas dan benar-benar menggiurkan. Tanpa sadar Cantika membasahi bibirnya dan menggigit bibir bawahnya melupakan tubuhnya yang sama-sama polos dan tak jauh beda dengan kondisi objek yang dilihatnya. Ganteng sampai harus menelan ludahnya berkali-kali melihat kedua bukit kembar itu tampak begitu menggoda dengan pucuk yang menantang minta didaki oleh lidahnya. Ganteng ingat bagaimana lembut dan kenyalnya kedua bukit kembar itu ditelapak tangannya.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang