gue kebangun kira-kira setengah jam yang lalu dan sampe sekarang masih sibuk ngamatin muka bang mino.
iya dia tidur di kamar gw, tapi semalem gak ngapa-ngapain yang kemaren masih sakit soalnya. dia tadi malem tiba-tiba masuk kamar gw dan meluk gw sampe ketiduran.
gw masih gak nyangka gw abis ngelakuin itu sama dia.
gw ngeliat jam dan udah setengah 8 pagi.
kayaknya gw harus cepet-cepet turun kebawah sebelum nenek nyamperin kesini untuk bangunin gw. bisa mati gw kalo nenek curiga kenapa ada bang mino disini.
gw pun nyium bibir bang mino sebentar dan langsung keluar kamar untuk turun ke ruang makan.
"nek?" gak ada sautan sama sekali.
mungkin dia lagi mandi.
gw mau masak untuk sarapan, mungkin gw bakal masak nasi goreng kesukaan abang.
gw lagi motong sosis untuk topping nasi gorengnya pas tiba-tiba ada tangan yang meluk pinggang gw.
"nasi goreng ya?" mino memeluk pinggang adiknya dari belakang sambil menaruh kepalanya di leher dara yang terbuka karena rambutnya dikuncir.
"iya tapi udangnya gak ada, diganti sosis gak papa kan?"
bukannya menjawab mino malah meremas payudara adiknya kencang.
"emhhh, bang"
"nenek masih tidur" dara hanya bisa menurut dan membiarkan abangnya meremas payudaranya sambil mencium lehernya.
semoga aja gak ada bekasnya.
"ngomong-ngomong, kenapa pake sosis yang ini?" tanya mino yang udah selesai bermain dengan payudara adiknya.
"emang kenapa?"
"kan ada yang kecil terus ini yang isi keju lagi, kamu keinget 'punya' nya abang ya?"
"ih apaan si bang kok malah bahas it-Ahhh" bukannya menjawab mino malah memotong perkataan dara dengan mengelus selangkangan adiknya yang masih tertutup celana training pendek itu.
"gak keras-keras nanti nenek bangun" dara memukul tangan abangnya yang masih anteng ditengah-tengah pahanya
"abang ih, malah dara yang disalahin" mino yang gemes langsung mencium pipi adiknya.
"boleh kan?" karena abangnya yang ngeliat dia dengan tatapan kayak gitu ya mau gimana lagi? dara cuma punya pilihan 'iya'
setelah mendengar sinyal itu mino langsung melanjutkan aktivitasnya. yaitu mencium leher dara sambil perlahan-lahan memasukkan tangannya kedalam celana training dara.
"emhh ahh" dara berusaha mati-matian menahan desahannya. sedangkan mino masih menambah kecepatan tangannya di dalam sana.
"dara? mino? lagi masak sarapan?" jantung dara seakan lompat dari tempatnya saat mendengar suara itu.
"iya nek" jawab dara
mino? tangannya masih betah didalam situ meskipun hanya diam.
"kamu ngapain mino? jangan gangguin adikmu" kata nenek yang mulai duduk dimeja makan
"lagi nyobain sosisnya, enak tapi sedikit asin" katanya sambil menjilat jari-jarinya yang udah pasti berlumuran cairan dara.
bisa-bisanya dia akting seperti itu.
"nih udah jadi" kata dara sambil menaruh nasi goreng yang berada di wadah yang besar itu.
"berdoa dulu mino" kata nenek karena mino langsung nyendok nasi goreng ke mulutnya.
akhirnya dia berdoa sambil tetep mengunyah, dara cuma bisa tersenyum menahan tawa karena dia sudah mendapat ide membalas abangnya.
"kamu abis pts ini teh gak ada libur ra?" tanya nenek
"nggak, tetep masuk cuma gurunya gak ngajar soalnya kan ngoreksi. bosen banget aku di kelas" jawab dara yang tangannya udah ada di paha mino.
kalian pasti udah tau apa yang bakal dara lakuin. gak susah kok karena posisi mereka terdukung sama jarak kursi yang dekat dan nenek gak pake kacamata. ditambah nenek ga akan ngeliat tangan dara yang kiri karena ketutupan mangkuk besar nasi goreng didepannya.
"jadi kamu masuk teu ngapa-ngapain? aneh ih sakola kamu" aksen sunda neneknya kembali terdengar.
dara cuma mengangguk dan lanjut makan.
jari-jari tangan kiri nya mengelus lembut paha mino yang masih terlapis celana pendek. lama-lama jari-jarinya bergerak menuju satu pusat yang sudah menonjol."mino gimana kuliahnya? kok tumben lebih sering dirumah? gak ada projek?"
"ahh itu, projeknya kan udah selesai nek.
emh jadi sekarang cuma materi biasa" dan untungnya nenek gak terlalu mempermasalahkan cara ngomong mino yang seperti sedikit mendesah.tangan dara sudah masuk ke dalam celana mino kini sedang mengelus ujung penis abangnya dengan gerakan yang sangat lambat.
"pliss jangan begitu" bisik mino ke dara saat neneknya bangun dari duduk untuk mencuci piring.
dara hanya menjulurkan lidahnya.
tangannya kini menggenggam penis abangnya sambil tetep mengelus ujung penis itu dengan jempolnya.
mino yang tadinya ingin mencium bibir adiknya tertahan karena neneknya ternyata kembali duduk di tempatnya.
"kemaren ya, kan nenek ke rumah neneknya rafi temen kamu tuh no masa dia sekarang udah lulus"
"iyahh, itu dia ngambil d3 doang nek. mino kan emh ngambilnya s1" mino bersusah payah meminimalisir suara desahannya akibat tangan dara.
tangan adiknya sudah mulai mengocok penisnya dengan kecepatan sedang.
"sebentar nenek ambil minum, piring kotor ditaro" ketika neneknya sudah membelakangi mereka, dara lebih dulu mencium abangnya.
tapi hanya ciuman singkat lalu dia menaruh piring kotor miliknya dan bersembunyi di bawah meja.
mino pun heran kenapa adiknya tiba-tiba ngumpet disitu. tapi dia mulai mengerti ketika dara mulai menyentuh celananya lagi.
"loh dara kemana?"
"kekamar tadi dia udah kelar makan"
dara ternyata tidak langsung keinti dia lebih memilih bermain-main terlebih dahulu.
diciuminya paha bagian dalam abangnya, dan menjilat ujung penisnya yang masih terbungkus. setelah puas dia baru mulai mengeluarkan penis abangnya yang sudah sangat keras itu dan mengulumnya.
dijilatnya ujung penis itu sambil dikocok dan di mainkan bola-bola yang menggantung dengan cepat.
"yaudah nenek mau nyapu teras dulu"
setelah menunggu neneknya keluar pintu baru lah mino mendesah.
"ahhh enak banget sayangh, terushh isep yang kuat" katanya sambil memegang wajah adiknya.
saat dia akan keluar, dia menahan kepala adiknya bahkan sedikit menekannya agar bisa langsung ditelan dara.
"AHHh, dasar kamu. nanti malem gak akan bisa tidur kamu ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
abang
Fanfictionkalo gw suka sama abang gw itu wajar ga? tapi... menurut gw dia agak gak manusiawi. terlalu sempurna. atau cuma karena gw liatnya pas dia lagi baik? apa dia lebih baik dari orang yang suka tawuran itu? orang yang di cap jelek padahal aslinya jauh be...