BAB X

200 11 0
                                    

"Mari pergi ke makam,untuk berterimakasih pada jimin."

"Ayo!"

Mereka semua antusias dan sangat gembira untuk pergi ke makam jimin,mereka tidak sabar untuk memberi tahu jimin bahwa masalah dia sudah selesai,dan tidak sekalipun mengecewakannya.

Di tengah-tengah makam. Tertanda,park jimin. Namanya terukir begitu rapih diatas batu nisan.

"Hei jimin,aku datang untuk memberimu kabar yg sangat kau tunggu. Masalahmu sudah selesai jimin,kami semua tidak mengecewakanmu,kuharap kamu selalu bahagia disana" jungkook menggigit bibir bawahnya agar isakannya tidak begitu terdengar. Tidka boleh terlihat lemah di depan jimin.

"Aku kim taehyung,maafkan aku karna aku terlalu takut untuk melihat wajahmu saat kita bertemu. Kamu manusia paling baik yg aku pernah temui jimin,semenyenangkan itu ternyata bisa mengenalmu lebih jauh"

"Maafkan mingyu,jimin. Walaupun singkat pertemuan kita tak kan pernah kulupa,benar kata taehyung. Kau memang manusia paling baik yg aku pernah temui"

"Maafkan aku juga jimin. Aku kim yugyeom,tidak mungkin kan jika kau melupakanku. Jika aku bisa kembali ke hidup dimana kamu belum tiada,aku akan memelukmu seerat mungkin,jimin. Tak akan kulepaskan"








Bahagia,









Sesak,









Juga menyakitkan.

Semua menjadi satu terangkai di hati highlight. Bahagia memang melihat semuanya sudah selesai.

Tapi sangat menyakitkan tidak bisa lagi melihat jimin,yg bisa dilihat kini hanya batu yg bertuliskan namanya.

Tidak lagi bisa bercanda dan bercerita padanya. Tidak bisa lagi menggenggam dan memeluk tubuhnya.

Tidak ada dan tidak akan pernah ada park jimin di diri orang lain.

Kuncinya memang harus mengikhlaskan,maka semuanya akan tuntas seiring berjalannya waktu.

Tapi mengikhlaskan tidak semudah mengatakannya. Orang mengatakan jika kita harus ikhlas dengan apa yg telah kita alami.

Tapi mengikhlaskan,tidak semudah yg mereka semua bilang. Mulut berkata ikhlas,tapi hati belum tentu ikhlas juga.

Tidak butuh banyak waktu untuk highlight menyayangi dan mencinai jimin sebagaimana layaknya teman satu alam.

Sulit juga untuk percaya dan menegaskan hati bahwasanya,kini sang malaikat telah tiada selamanya.

Bahkan semenyakitkan ini untuk highlight melepas nama park jimin dihati dan fikiran mereka.





























2 tahun kemudian.

Mereka kembali ke sekolah dengan tenang,kini mereka; highlight datang bukan lagi untuk menuntut ilmu,tapi untuk berkunjung dan menghirup udara segar kota seoul.

Setelah bertahun-tahun menyimpan beban kini pikiran kembali bisa tenang.

Kini mereka harus mengikhlaskan tempat dimana banyak mengandung kenangan.

Sekolah ini. Tempat dimana highlight bertemu jimin. Dan waktu terus berjapan sangat cepat. Tak terasa mereka sudah harus meninggalkannya.

"Tak terasa secepat ini kita lulus"

"Iya jung,kini kita bukan lagi murid urakan"

"Iya gyeom kini kita tidak bisa lagi menjadi seorang detektive dadakan"

The ExcellentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang