Rahasia Harry

2.9K 440 113
                                    

"Ada suatu hal penting yang mau aku omongin ke kamu, Camila." ucap Harry dengan suara rendahnya dan secara tiba-tiba itu.

astaga..rasanya pengen mati ditempat sekarang juga denger suaranya itu.

"Bilang aja, Harry. Aku siap dengerin kok"

"Tapi ini ceritanya panjang,"

"Seberapa panjang itu aku siap dengerin kok"

Lalu terdengarlah suara tarikan nafas Harry perlahan.

"Mungkin selama ini kamu pernah curiga ke aku. Atau mungkin apa yang aku pikirin ke kamu itu sama juga?"Tanya Harry                                                                                                                                  "Maksudnya?Aku gangerti. Coba ulang" jawabku 

"Gausah diulang deh,kamu lemot. Langsung aja ya. Sebenernya aku bukan tukang ac beneran. Aku nyamar demi suatu alasan."

Demi suatu alasan? Emangnya apa sih sampe nyamar gitu? Jujur aku merasa tertipu. Jadi selama ini aku percaya dan Harry boong? Memang sih aku sempet curiga sama Harry. Dan selama itu juga aku mati-matian untuk tetap berfikir positif.

"Kamu? Nyamar? Buat apa?"tanyaku lagi dengan penasaran 

"Dengerin aku dulu,"

"Saat itu aku abis pulang kuliah dan ngeliat ada mobil sedan mewah berwarna merah terparkir di depan rumahku. Jelas aku gatau itu siapa. Dan akhirnya aku masuk kerumah ngeliat ada mama ku dan seorang perempuan dengan mama nya duduk mengobrol bersama mama ku. Dengan adanya kehadiranku mama langsung nyuruh aku duduk disebelahnya. Dan cewe itu namanya Barbara Palvin"

Siapa Barbara?Kok feeling aku gaenak ya..

"Jadi mama ku dan mama nya barbara merencanakan perjodohan. Aku mau dijodohin sama Barbara tanpa mama ngasih tau. Yang aku liat sih,si Barbara itu mau. Tapi aku engga. Aku menolak mentah-mentah perjodohan itu"

Untung deh Harry nolak. Eh tapi tadi feeling aku bener?Wah lumayan bakat terpendam punya feeling yang bener. Eh?Lupakan.

"Dan mama ku terus memaksa ku untuk setuju sama perjodohan itu. Tapi tetep aku nolak dengan alasan aku bisa mencari pasanganku sendiri tanpa dipaksakan dan tanpa atas dasar cinta. Semuanya terlihat sangat rumit. Mama selalu memaksa dan aku yang membantah. Sedangkan Barbara selalu membujukku untuk menyetujuinya"

"Terus akhirnya gimana?"Tanyaku setelah jeda beberapa detik.

"Akhirnya aku dan mama membuat kesepakatan. Kesepakatannya itu adalah aku boleh mencari pasanganku sendiri. Tapi dengan syarat aku harus menyamar dan gaboleh nunjukkin kepribadian asliku. Dan setelah aku pikir-pikir, akhirnya keputusan jadi tukang ac pun jadi. Maaf kalo selama ini aku bohong ke kamu. Maaf kalo selama ini aku udah bikin kamu kecewa. Dan aku sadar,kalo selama ini orang yang aku cari itu kamu"

"Would you be my wife in the future? Dan maukah kau menjadi istri bagi anak-anak kita nanti?"

Ya Tuhan..

Aku tidak bisa berkata apa-apa selain diam mematung. Tapi umurku masih 19 tahun dan Harry 21. Itu kan masih muda banget.

"Tenang,Camila. Aku gaminta buat nikah sekarang lah. Aku bakal nunggu sampai kamu siap. Tiga atau empat tahun lagi mungkin? i just want you to be mine and dont ever leave me alone"

Dan kemudian terlihatlah Harry yang merogoh saku celana jeans nya. Itu sebuah cincin.

Ini semacem jebakan atau gimana ya? Aku masih terdiam dan dengan perlahan otakku mencerna setiap kalimat Harry. Eh tapi kan aku emang udah jadi pacarnya. Kenapa dia minta buat jadi miliknya lagi?

"Kamu bercanda kan?"tanyaku lagi memastikan

"Aku serius sama semua kata-kata aku tadi,Camila. Jadi, jawabannya iya atau tidak?"

**
gue kasih tau ke kalian lebih baik jangan baca part ini karena gue bikinnya ngasal dan semakin ngasal jadi ngasal lalu menjadi ngasal.ngerasa ga pede makin lama ngepublish ff sendiri:|
BTW SELAMAT TAHUN BARUUU 2015!! tbh gue gaseneng sama 2015:( otrat membuat diriku sedih:(

Vomments yaa:) x

Harry si Tukang AcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang