Yang Sebenarnya

5 1 0
                                    

Aku harus bisa mengatasinya,berpikir seperti ini takkan membuahkan hasil.

"Lisya kau urus pengguna Kar98k itu,aku urus pria bertopeng itu.

"Baiklah,tapi tolong kau jangan lengah juga karena pengguna Kar98k itu bisa jadi mengincarmu.

"Baiklah ayo!"seru ku

Aku maju dari sisi kiri karena disisi ini cukup untuk cover depan dan samping,

DADADADADADADADADADADADAR!!

"Sialan!,pria itu menangkis peluruku hanya dengan tangannya"

                        Lisya Pov

Dia akan mudah menyerangku kalau begini aku harus pindah ke tempat yang agak tinggi.

Tap tap tap !

Kukira cukup disini,ini akan membu.....

DAAAAAR!

cekrek!

Sialan aku hampir saja tertembak!,bekas tembakannya melubangi pohon cemara yang besar,ini tidak akan bisa selesai kalau begini ceritanya!.

DAAR!

Cekrek!

DAAR!

Cerkek!

Seharusnya ini kena,satu peluru kuarahkan ke kepalanya,pasti ia kan merunduk,

Tapi jangan harap ia bisa lolos,Satu peluruku lagi lurus ke lubang menara pengawas kecil tersebut.

Entah untuk apa lubang itu,bentuknya persegi panjang dan mebgelilingi menara itu,tapi setiap lubangnya diberi jarak 15Inc,tapi yang jelas itu menguntungkanku.

DARRR!

Tembakanku berhasil mengenai jantungnnya,lubang di menara itu sangat membantuku,

"Frans,Targetku tuntas,bagaimana denganmu?"

"Sulit sekali mengenainya,kau diam saja mengawasiku,aku yang mengatasinya"

Baiklah kalau maumu begitu"

                        Frans Pov

Sialan tidak ada cara lain,aku harus mendekatinya.

Aku pun berjalan tapi sambil terus menembakinya dengan SCAR ku,tapi ia masih bisa menangkisnya padahal semakin dekat dengan target SCAR akan lebih Stabil.

Berkisar jarak 15Meter dariku,Mini Shotgun tak akan bekerja dari jarak tersebut,

Tapi orang ini malah maju.

DAAR!

DAAR!

"Sialan!",ia mulai menembak,lengan kiriku tak bisa ku gerakkan karena tertembak M1873 tersebut.

"Arggg!,jika aku hanya menggunakan SCAR aku takkan bisa mendekatinya"

Lalu aku mengambil sebuah PARANG yang kubawa tadi

DAAR!

TING!

Berhasil!

"yap,aku kan menggunakan ini saja sambil mendekatinya"

DAAR!

TING!

DAAR!

TING!

ku terus menangkis menggunakan Parang ku hingga berjarak 5meter,hanya menggunakan satu tangan saja.

HIAAAAAAAA!

Ku melompat sambil mengangkat senjata melee ku ke atas,berharap aku bisa membunuhnya.

CREEETT!

SHIING!

aku membelah M1873nya,dan mengakhiri menggunakan...

DADADADADADADADAR!

SCAR!

Lisya yang mengawasiku dari tadi sempat kaget karena aku membunuh pria itu dengan Sadis.

Lisya menghampiriku

"Kau melakukan hal benar kok"sambil memasang wajah manisnya ia mengatakan itu

"Aku berharap,kita bisa pulang"sambil menengok ke atas,

Helikopter!

Helikopter itu menurunkan seseorang berbaju putih,mirip seorang Profesor.

"Halo Maxim,Halo Kelly,oh maaf maksudku Frans dan Lisya"ia menyapa kami.

"Apa yang kau maksud dengan Maxim dan Kelly!"tanyaku pada orang asing itu sambil memegang  tanganku yang terkena peluru MiniShotgun.

"Maaf,aku lupa"sambil melemparkan sebuah suntik ke arah kami

"pakai itu kalian akan ingat semua"

Kamipun memakai suntik itu,ku suntikkan ke tangan kananku,lalu Lisya juga sama.

SHIIIUT!

Haah? Maxim? Namaku Maxim

Kelly?namaku Kelly?

"baiklah tugasku selesai,terimakasih"sambil berjalan meninggalkan kami

"Tunggu!,apa ini?,apa semua ini?,kenapa kita berdua berada di pulau terpencil ini!?.

"baiklah,mungkin aku sudah cukup mempermainkan kalian"jawabnya

"apa maksudmu?"tanya balik Kelly kepada Pak profesor aneh itu.

"ini adalah permainan,FREE FIRE!,Aku membuat permainan menyenangkan ini ada bukan tidak ada alasan".

"permaian menyenangkan!?,kau membuat semua orang kehilangan nyawa!,apa itu yang disebut menyenangkan hah!?".

"neyenangkan untukku saja,dan lagi pula ini paksaan pemerintah untuk mengurangi angka kelahiran yang tinggi dan juga ada konflik antar luar negeri yang harus memaksa negara berperang,FREE FIRE bisa menjadi alat perang yang sangat ampuh!"

Zona bahaya sudah tidak ada lagi,ini menandakan sudah selesai.

"baiklah aku pergi dulu,ada urusan yang harus kuselesaikan"kata profesor gila itu sambil berjalan ke arah helikopternya.

Perlahan hari mulai gelap,sekarang jam 17.13,dan kita berdua tidak tahu cara pulang.

Tiba tiba suara helikopter lagi,tapi bukan orang yang tadi.

Helikopter itu berhenti di depan kita lagi,seorang polisi memakai baju hitam biru,datang mendekati Aku dan Kelly,"AYAH!...""PAMAN ANDREW...".

yap,aku kenal paman Andrew,di ayah dari Kelly,dan Kelly sebenarnya teman sekolahku.

aku tak berfikir jika tamparan.kelly saat di tenda coklat tadi adalah milik Kelly,"Hahahaha"

Kami berdua pun meninggalkan pulau sialan ini,dan kami juga menuju kota tempat Aku dan kelly tinggal,disana aku diaatar pulang oleh Paman Andrew dan Kelly.

Dirumah ada yang menyambutku dengan tangisan haru,Ibuku.

"terimakasih Paman Andrew,Kelly sudah mengantarku kerumahku,ah..mau mampir dulu?"

"Ah...tidak usah nak,terimakasih juga karena sudah melindungi anakku juga nak Maxim,tapi besok sore aku minta waktumu sebentar ya"

"Untuk apa?"

"aku membutuhkanmu ke kantor polisi untuk introgasi dan menceritakan semua yang kau lakukan di FREE FIRE"

"Baiklah paman,aku akan datang"

"Trimaksih Maxim"ucap Kelly padaku

"sama sama Kelly"

"Sampai jumpa kami pergi dulu"

Hari sudah larut saat aku tiba dirumah,Ibuku memelukku dengan menangis.

Kurasa Tidurku malam ini akan sangat singkat

"Hoooammm,Zzzzzz"

Free Fire Battle groundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang