Perjuangan bukan berhenti disitu saja, tetapi akan ada perjuangan lebih lagi. Hari begitu suram bagaikan
di terpa oleh bayang-bayang maut siap menampi. Segala ketakutan? Segala kekecewaan? Dan segala
kekhawatiran menanti. Apakah harus ku lakukan? Tangan ini harus mengerjakan apa lagi? Aku tak tahu!
Aku kebingungan. Situasi mencekam ku, melihat hari begitu suram.
Aku seperti anak rantau yang ingin untuk melangkah, namun tak tahu arah. Jika kalian tahu permata yang
indah terlalu cepat berlalu, semesta memberikan seribu pukulan dan hanya mengetahui dari mulut yang
terucap. Aku berhenti saat itu! Aku mengatakan "apakah aku masih berharga? Apakah aku masih kuat?
Apakah aku akan bisa tersenyum".
Terbilang sangat belia umurku saat itu, 2013-2016 memberikan luka yang teralu dalam dan hanya
menilai dari satu sudut sisi saja. Aku ingin berdamai dengan semuanya, namun terkadang semesta
menolak dan tetap mencapku seperti orang yang tak tahu malu.
Roda kehidupan akan selalu berputar akan selalu menyisahkan kisah didalamnya. Dibalik kisah ada luka
dan ada kalanya luka itu sembuh. Kadang aku tak tahu dan aku tak paham dengan semua keadaan yang
terjadi, ingin ku menyalahkan takdir inginku pergi untuk melangkah da bergegegas pergi dari tragedi
yang terjadi.
Namun, aku tak mampu apadaya. Aku menginginkan aku keluar dari zona itu, tetapi zona itu
menjebakkan aku ingin pergi aku ingin bergegas untuk melangkah namun aku tak mampu. Mengapa
takdir seperti ini?
Ku tuliskan semuanya dalam buku ini, ku ukirkan kata demi kata di buku ini, ku tuangkan kisah manis
dan sedihku di moment ini. Penuh canda, iya.. penuh tawa iya, penuh emosi sangat berlebihan! Inginku
mati rasanya dengan semuanya yg ku lalui.
Tetapi, apakah engkau tahu?
Emosi yang membara, cerita yang menusuk mengingatkan ku untuk hidup sebagai teladan, mensyukuri
segala berkat Tuhan yang terjadi didalamnya menyusukuri setiap luka demi luka yang harus ku pintal
dengan benang.
Kala itu aku berlari? Ya! Aku berlari kala itu aku menyalahkan takdir? Ya ku lakukan itu. Inilah
hidupku. Wanita yang perlu untuk kuat menjalani segala tantangan yang selalu datang silih berganti
didalam hidupku.
Bagaikan sakit tak berdarah, bagaikan angin tak tahu arahnya kemana. Apakah penyesalan itu ada? Ya,
aku menyesal dengan diriku yang seperti itu namun aku banyak belajar bagaimana mengampuni orang,
bagaimana berdamai walaupun ada luka yang harus dibereskan. Apakah dunia terlalu sempit dengan
pemikirannya? Apakah pandangan itu tak dapat di ubah? Aku membangun diriku dari luka 6 tahun itu,
bukan hal yang mudah, bukan sesuatu yang instan butuh perjuangan bahkan sangat banyak hal yang aku
harus korbankan
Itulah hidup, tak selamanya indah, langit tak selalu berjanji untuk kelam kadang ia juga kelam bahkan
suram. Tak selamanya dalam indahnya pelangi selalu ada goresan yang indah di balik semuanya. Senja
memang indah, namun tak abadi. Kadang kita kuat untuk menjalani setiap proses tetapi kadang aku lelah
dan ingin menangis.
Tak terima dengan keadaan yang ada, berharap semuanya lekas pulih namun terluka kembali.
Rintihan air mata selalu ku goreskan namun selalu ada pundak untuk aku menepi, selalu ada telinga yang
mendengarkan setiap ceritaku. Hidup mengajarkan ku untuk selalu berjuang, tetapi Pria di sisiku
mengajarkan apa itu "berharga, sukacita, kasih dan menjadi wanita yang kuat"
Aku hanya bisa bersua dalam doa kepada Pencipta. Dan aku tahu semuanya akan lekas pulih. Argh!!
Aku selalu berharap luka ku akan pulih begitu saja, berdamai dengan semuanya hingga aku bisa pulih dari
semuanya itu. Kebayang ngak sih "sering di sakiti orang, berputar selama 5 tahun berjalan dalam rasa
sakit bahkan seolah-olah tak pernah reda dan padam, sangat suram dan tak tahu harus berjalan seperti
apa. Menguatkan diri, namun terkadang aku tercolong. Saat itu aku tersadar aku belum pulih dari luka
itu. Aku masih berputar dalam pemikiran yang sama. Dan sulit bagiku buat melangkah, sangat sulit.
Aku merenungkan apa yang terjadi dalam hidupku selama bertahun-tahun hingga aku menemukan
jawaban "tanganNya selalu menopangku, saat aku jatuh Dia selalu mengelurkan tanganNya". Saat itu
aku berpikir bahwa ketika aku menjalani masa suram itu segalanya telah selesai,badai saat itu pun sudah
selesai namun ternyata tidak.
Inilah hidup "terkadang kamu harus terluka dahulu untuk menemukan berlian yang berharga didalamnya,
bahkan kamu akan menalukkan dirimu dan keluar dari zona nyamanmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
mengukir 365 hari
General FictionHidup yang memberi banyak pelajaran walaupun banyak luka, namun akan memberikan makna didalamnya.