Takdir memang tak pernah bisa
untuk dihentikan, meski hanya sekejap.===== Sayrafa =====
SAYRAFA DIVANIAGadis cantik nan anggun yang mengenakan gaun pengantin berwarna putih, sebening air mata yang tak henti-hentinya mengalir dipipinya.
"Udah jangan nangis terus Ra, pernikahan ini sudah jadi takdir elo. Jangan lagi berpikir untuk menghindar." Ucap Naima dengan lembut, ia tengah memeluk sahabatnya yang akan melangsungkan pernikahan beberapa menit ke depan.
Seperti luka yang disiram air garam, gadis itu merasakan pedih. Ia telah kehilangan kedua orang tuanya beberapa hari yang lalu bahkan tanah kuburan mereka belum kering, tiba-tiba hadir seseorang yang sama sekali tidak ia kenal datang untuk menjadi calon suaminya. Lebih tepatnya calon suami pilihan ayahnya saat sebelum meninggal.
Naima menghapus air mata Sayra dengan kedua tangannya. "Kapan akan berhenti nangis? Make upnya luntur, jadi kayak badut deh." Goda Naima mencoba menghibur Sayra.
Sayra tersenyum hambar. "Nai jujur gue masih ragu sama pernikahan ini." Kata Sayra dengan pelan.
Naima menjatuhkan tubuh lemah itu kedalam pelukannya, ia mengusap rambutnya dengan lembut. "Ra, lo percaya kan sama Ayah?" Tanya Naima.
Sayra mengangguk pelan.
"Kalau lo percaya, harusnya nggak perlu ragu menjalani pernikahan ini. Ayah nggak akan mempercayakan elo ke orang yang salah Ra, meskipun lo nggak kenal sama dia." Jelas Naima.
Sayra mengenal betul kedua orang tuanya dengan baik, benar kata Naima. Ayah bundanya nggak pernah membiarkan Sayra sedih. Mereka selalu memiliki cara untuk membuat putri tunggalnya tertawa lagi.
Dengan mata berkaca-kaca gadis itu menatap Naima. "Iya. Gue ngerti." Ucapnya dengan parau.
"Terimakasih Nai, gue bersyukur ada sahabat kaya lo disamping gue." Imbuhnya.
Naima tersenyum lebar dengan tatapan yang juga berkaca-kaca dari matanya. "Gue juga sangat bersyukur punya sahabat yang sangat kuat dan pemberani kaya Sayra." Ia menyentil hidung Sayra.
Gadis itu tersenyum kecil.
"Diam disini, gue ambilkan bedak dulu. Masa calon pengantinnya bulug kaya gini." Canda Naima. Ia langsung mendapat satu pukulan di pinggangnya, akhirnya Naima bisa sedikit membuka tawa gadis malang itu.
Hingga tibalah saat-saat yang menjadi inti dari semuanya. Akad telah berlangsung dengan sempurna. Lelaki berperawakan tegap nan tinggi itu telah mengumandangkan akadnya. Wajahnya tampan mirip dengan aktor korea, tapi sayang tak ada sedikitpun cahaya yang bersinar dari raut wajahnya. Suram.
Begitupun dengan Sayra yang terlihat sangat anggun dengan terbalut gaun putih itu, pandangannya sendu dan mata berkantungnya masih menggelayut disana.
Ia terus menundukkan kepalanya, meski ia tahu pilihan ayah dan bundanya tidak terlalu jelek juga.
"Sayra cium tangan suami kamu." Ucap Astin memecahkan pikiran kosong Sayra.
Hingga kedua kalinya ia berkata. "Sayra cium tangannya Asaf." Ulangnya dengan suara yang lebih lembut.
Sayra merasa ling-lung mendengar ucapan seperti itu, meski ia tahu hal ini akan terjadi. Sudah berulang kali ia membaca cerita yang membahas tentang pernikahan.
Kemudian ia meraih tangan Asaf yang kini telah sah menjadi suaminya itu. Perlahan ia kecupkan bibirnya di tangan Asaf.
Tidak pernah terpikir sebelumnya oleh Sayra untuk mencium tangan lelaki yang seusia dengannya. Setelah cium tangan, berarti kan? Oh tidak.. Sayra meletakkan telapak tangannya di dada, jantungnya berdegub cukup kencang.
Ia memejamkan matanya, hingga terasa bibir kenyal mendarat di keningnya. Membuat detak jantungnya berdegub dua kali lebih cepat.
Setelah akad nikah itu selesai, keluarganya satu persatu menghilang dari rumahnya. Acara pernikahannya sangat sederhana, mengingat usia mereka masih sangat muda untuk menikah, hanya keluarga terdekat saja yang diundang.
Astin memeluk Sayra dengan erat dan penuh kasih. "Jangan sedih lagi ya sayang.. Asaf, mama, dan papa akan selalu ada buat kamu." Ucapnya lembut.
"Iya, makasih Tan." Jawabnya pelan.
Wanita itu mengerutkan dahinya sambil tersenyum. "Mama." Ralatnya.
"Eh iya, ma - ma." Ulang Sayra dengan kikuk dan merasa agak aneh. Astin kembali tersenyum. Ibu mertuanya yang menjabat sebagai CEO produk kecantikan itu memang sangat cantik saat tersenyum.
=====
Tinggalkan vote dan komentar juga ya guys, jangan cuma mantan aja yang ditinggal. Hihihii
![](https://img.wattpad.com/cover/231438596-288-k6804.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Father's Chosen Husband
Teen Fiction[ON GOING !] Ketika calon suamiku adalah orang asing pilihan ayahku. Dan saat kedua orangtuaku yang paling aku cintai di dunia ini pergi dari hidupku, saat itulah dia hadir dalam takdirku. Dia Alasaf Mahardika. Seorang lelaki yang penuh teka - tek...