prologue

116 11 0
                                    

Chanyeol menghembuskan nafasnya dengan kasar saat ia memaju mundur kan tubuhnya. Beberapa kali ia menampar bokong pria yang ada di depannya itu. Tanpa rasa bersalah ia terus memacu pergerakan pinggulnya menghiraukan teriak kesakitan pria yang ada di depannya.

Beberapa saat kemudian cairan kental dari kemaluannya keluar dengan deras. Ia mendesah lega karena telah menuntaskan hasrat nya.

"Apa kau menikmatinya?"

Pria yang telah diikat dengan gaya menungging itu tidak menampakkan wajah senang. Justru pria itu terlihat sembab karena menangis.
"Aku tak pernah bilang mau untuk diperlakukan kasar!"

Sudah terlihat beberapa bercak darah di ranjang akibat kegiatan mereka berdua sebelumnya. Apalagi goresan goresan di kulit pria yang masih menungging.
"Brengsek!! Kulit ku akan rusak!! Kau bajingan!!"

Namun Chanyeol hanya tertawa lepas mendengar semua keluh kesah orang di depannya ini. Ia kemudian  melepaskan ikatan yang berada di badan pria itu.

Pria itu langsung saja mengubah posisinya. Tentu saja menungging terus menerus membuatmu sangat lelah.
"Brengsek kau!"

Chanyeol berjalan santai ke arah nakasnya dengan keadaan telanjang. Menampilkan badannya yang sangat proporsional. Ia kemudian mengambil suatu benda disana. Yang ternyata sebuah pistol. Ia tersenyum sambil memainkan pistol mainannya.
"Boom! Bagaimana rasanya jika kepalamu ku tembak?"

Pria itu tertegun. Tangannya bergetar memegangi kain yang ada di sampingnya. Matanya selalu mengarah ke Chanyeol. Waspada jika tiba tiba saja Chanyeol menembak.
"Kau tak akan menembakku. Kita sudah berhubungan 1 bulan"

"Kau pikir 1 bulan aku menaruh hati padamu?"
Tanya Chanyeol dengan wajah yang ia dramatisir. Namun dengan cepat mimik wajahnya berubah tersenyum yang membuat pria di depannya itu tambah ketakutan.

"Baiklah baiklah. Aku akan membiarkanmu pergi. Tapi.. kau harus berlari sekencang mungkin"

Tanpa basa basi pria itu langsung berlari sekencang kencang nya meninggalkan ruangan ini. Sambil menahan rasa sakit yang berada di sekujur tubuhnya. Berharap akan lolos dengan selamat. Ia tersenyum membayangkan akan bebas dan akan segera pergi dari daerah ini. Melupakan sosok kejam Chanyeol.

Begitu harapannya saat berlari. Namun....

Dor!

_______

Hallo minasan!! Akhirnya saya akan membuat fanfiction lagi. Semoga kalian dapat menikmatinya!
Terima kasih minasan!

Gay Bar (ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang