Chapter 01

103 11 1
                                    

Chanyeol mengangkat teleponnya. Ia mendengarkan seseorang di telepon sambil mematikan komputer yang ada di depannya itu. Raut wajahnya terlihat serius sambil sesekali menimpali percakalan.

"Aku sudah bilang ada urusan. Aku tak bisa pulang kerumah"

"Apa kau tak memikirkan Taeyong? Dia merindukanmu"

Chanyeol mendengus kesal. Ia tau jika anaknya itu memang merindukannya. Tapi ia memang ada urusan. Urusan yang lebih tepatnya sudah menjadi kebiasaannya sekarang intuk menghilangkan stres.
"Besok pagi aku akan pulang"

"Ingat Chanyeol, kau punya aku dan Taeyong yang harus kau urus"

"Hm aku tau. Aku tutup telpon nya" Chanyeol berkata seperti itu dan langsung menutup telepon itu yang berasal dari istrinya, Park Irene.

Menjadi seorang dokter membuatnya mengalami stres yang berat ditambah lagi pertengkarannya dengan Irene yang sering terjadi akhir akhir ini. Memang salah namun ia mengurangi rasa stres nya itu dengan pergi ke bar. Bukan bar biasa, melainkan sebuah gay bar. Bar dimana kaum kaum tertutup berada di sana. Dengan koneksi dan informasi  dari temannya, akhirnya ia bisa memasuki dan menjadi pengunjung tetap bar itu. Dan.....

Chanyeol langsung saja mengemasi barang nya dan melepaskan jas putih polos panjangnya. Ia keluar dari ruangan itu dan menyapa beberapa perawat disana. Ya, para perawat itu tentu saja terpesona dengan ketampanan sang dokter. Apalagi dengan prestasi nya yang menambah daya tarik.

Hanya saja mereka tak mengetahui hal yang sangat besar tentang beberapa insiden dan masuknya dokter berprestasi itu ke gay bar. Yang mana posisinya ia sudah memiliki seorang istri dan anak.

-

Chanyeol mamasuki bar itu yang dimana sudah banyak sekali laki laki cantik maupun tampan dalam keadaan mabuk. Chanyeol tersenyum sambil berpikir siapa lagi yang akan menjadi pemuasnya kali ini. Ia mendekati bartender dan meminta minuman dengan konsentrasi rendah agar ia tak segera mabuk.

"Pasti kau dalam keadaan kacau saat ini"

Chanyeol tersenyum mendengar pernyataan bartender itu. Bartender yang sudah ia kenal bahkan akrab dengannya.
"Kau paling tau aku itu seperti apa. Ngomong ngomong kau tidak ditemani kekasihmu itu"

"Ah Luhan sedang menjajakan tubuhnya"

Chanyeol hanya mengangguk. Sudah tak heran lagi jika kekasih bartender itu memang seorang pelacur. Tentu saja untuk uang, namun Chanyeol tak pernah tertarik untuk memakai Luhan lagi karena iba dengan Sehun, si bartender.

Ketika mereka berdua berbincang bincang, tiba tiba saja seorang laki laki cantik duduk di sebelah Chanyeol yang segera menarik perhatian Chanyeol.

"Apa kau punya pasangan?"

Chanyeol tersenyum licik. Ia meneliti tubuh laki laki itu yang terlihat sangat menggoda.
"Kau ingin bermain denganku?"

Laki laki itu menatap Chanyeol dengan penuh tantangan sambil menggigit bibirnya sensual.
"Kau terlihat menggoda"

Chanyeol menyulurkan tangannya kepada laki laki itu.
"Aku Park Chanyeol. Kau?"

"Do Kyungsoo. Ah kurasa akan menjadi Park Kyungsoo sebentar lagi" ucap nya sambil menerima uluran tangan Chanyeol.

Sehun hanya menatap aksi dan reaksi keduanya sambil sedikit tersenyum. Memang banyak sekali laki laki cantik yang mendekati Chanyeol, namun jujur belum ada yang seberani Kyungsoo.

"Apakah aku harus menyewa hotel malam ini?"

Kyungsoo tersenyum menggoda. Ia meraih tangan Chanyeol dan mengusapnya sensual.
"Lets play"

-

Chanyeol terus saja menciumi Kyungsoo dengan kasar ketika mereka sudah sampai di ruangan yang sudah ia sewa. Tentu saja hotel yang tidak jauh dari bar itu. Ia tak mau menyia nyiakan waktu nya hanya untuk perjalanan menuju hotel.

Bahkan kaki Kyungsoo saja sudah agresif dengan menggesek gesekkan ke selangkangan Chanyeol. Yang tentu saja dibalas dengan sedikit gerakan pinggul oleh Chanyeol.

Jika kalian berpikir bahwa hubungan dan adegan ini sangat cepat sekali terjadi, sebenarnya memang Chanyeol selalu meluapkan rasa stres nya dengan mengunjungi bar dan bercinta dengan laki laki yang tertarik dengannya. Ia tak pernah memilih milih. Dan dengan pesonanya, ia cukup cepat mendapatkan partner sex.

"Aku akan bermain kasar"

Kungsoo menatap Chanyeol dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia mengajak Chanyeol untuk bercinta bukan tanpa alasan. Ada sesuatu yang menuntunnya untuk melakukan ini. Namun bermain kasar? Ia tak menyukai itu.

Kyungsoo melepaskan tangan Chanyeol yang ada di bokongnya. Ia menjauh dan duduk di ranjang dengan helaan nafas sambil menatap Chanyeol tajam.
"Aku tak suka bermain kasar. Kita akhiri saja"

Chanyeol menatap geram ke Kyungsoo. Ia tidak bermain lembut sejujurnya kecuali untuk orang yang memang benar benar memikat perhatiannya. Kyungsoo hanyalah pelampiasan hasratnya, berani berani laki laki itu menolak Chanyeol.

"Jika kau tak bermain lembut, kita akhiri ini"

Chanyeol mendekati ke arah Kyungsoo dengan senyuman tampannya. Kyungsoo pikir Chanyeol akan mengabulkan keinginanya, bermain dengan lemah lembut layaknya sepasang kekasih. Namun diluar dugaannya Chanyeol ternyata menampar Kyungsoo dan menyebabkan pipi Kyungsoo menjadi merah.

Kyungsoo ingin melawan, namun sebelum itu Chanyeol terlebih dahulu mematahkan pergelangan tangan Kyungsoo dengan sangat tak manusiawi.

"AAAAAAAAAKKKKKHHHHHHHHU SIALAAN!"

Chanyeol tersenyum melihat ekspresi menyedihkan Kyungsoo. Sangat menggairahkan batinnya. Ia membuka baju Kyungsoo dengan paksa yang tentu saja Kyungsoo menolak kasar hal itu. Siapa juga yang mau bercinta dengan seseorang yang baru saja mematahkan pergelangan tanganmu.

"Kau kira aku mau menuruti perkataanmu? Seorang pelacur seharusnya menuruti perkataan tuannya"
Ucap Chanyeol yang dimana ia langsung menyetubuhi tubuh Kyungsoo dengan paksa. Dengan posisi Kyungsoo yang menungging dan juga keadaan tangannya yang masih sakit, rasa sakit itu sangat sangat menyiksa. Bahkan Kyungsoo sudah menangis.

Chanyeol tentu saja tak mengindahkan tangisan itu. Ia hanya terus menerus menghujami Kyungsoo dengan pergerakan kasar. Mencakarnya menamparnya bahkan terkadang mencekik sambil memaju mundurkan pinggulnya, merasakan penisnya yang di himpit oleh lubang anal Kyungsoo.

Tak terasa sudah sangat lama Chanyeol memperlakukan Kyungsoo kasar. Sampai sampai ia tak menyadari bahwa ia bercinta dengan laki laki yang tengah pingsan. Chanyeol melepaskan pelepasannya yang ke sekian kalinya. Ia menjilat bibirnya sensual dan melihat kekacauan yang telah ia buat. Ah indah sekali batinnya. Bahkan anal Kyungsoo yang bersimbah darah itu terus saja ditatapnya.

Kenikmatan bagi Chanyeol adalah melihat partner partner sex nya menderita dan menjerit. Apalagi dengan darah yang tentu akan keluar membuatnya tambah bergairah. Ingin tak ada saksi dia melakukan kekerasan, Chanyeol pasti akan langsung 'melenyapkan' partner sex nya itu setelah bercinta.

Ya, tubuh Kyungsoo sekarang pun sudah rapi tersimpan di plastik sampah besar. Setelah Chanyeol membersihkan tubuh itu selama lima jam. Siap untuk membakarnya hidup2 dan mencari partner sex kembali.

Inilah rahasia Chanyeol. Seorang dokter tampan yang memiliki sisi kelam dalam hidupnya.

_______

Gay Bar (ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang