Part 6

32 5 0
                                    

Jika kalian tidak ingin merasakan susahnya sebuah perjuangan, jadi jangan pernah berharap dan bermimpi tentang indahnya sebuah kesuksesan

{𝓨𝓸𝓾𝓷𝓰 𝓞𝓷𝓮}


***

Entah berapa lama aku tidur di mobil ini, rasanya badan ku sudah pegal-pegal semua. Dan tanpa aku sadari bahwa Jonghyun sudah tidak ada di tempat bagian pengemudi.

"Apa dia meninggalkan ku?" tanyaku dalam hati.

karena aku yang begitu penasaran kemana dia, aku pun mulai keluar dari mobil, tapi bukannya marah kepadanya, aku malahan terkagum dengan apa yang aku lihat, sebuah pemandangan yang sangat indah yang mungkin belum pernah sama sekali aku datangi selama aku tinggal di kota Seoul ini.

karena aku yang begitu penasaran kemana dia, aku pun mulai keluar dari mobil, tapi bukannya marah kepadanya, aku malahan terkagum dengan apa yang aku lihat, sebuah pemandangan yang sangat indah yang mungkin belum pernah sama sekali aku datangi sel...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukankah ini pemandangan yang sangat indah bukan? Rasanya semua beban yang selama ini aku simpan hilang seketika dibawa oleh angin yang terus berhembus disekitar tubuhku.

Aku pun mulai melangkah maju untuk menghampiri Jonghyun yang sedang asik bersandar dibawah batang pohon.

"Jonghyun-ah?" ucapku sambil menepuk pundaknya.

"Ee Juri, kau sudah bangun, aku pikir kau akan terus tidur didalam mobil?"

"Hmm, kenapa kau tidak membangunkan diriku? Malahan kau meninggalkanku begitu saja, jahat sekali diri kau Jonghyun-ah?"

"Miane, aku tidak niat untuk meninggalkanmu hanya saja aku tidak ingin mengganggu waktu tidurmu, aku lihat kau begitu nyenyak dan kau terlalu lelah hari ini, makanya aku tidak membangunkan dirimu."

"Hmm, baiklah aku maafkan untuk kali ini saja, tapi lain kali jangan kau tinggalkan aku sendiri."

"Baiklah aku tidak akan meninggalkanmu lagi."

"Oh iya Jonghyun, apa pantai ini baru?" tanyaku padanya yang sedikit penasaran.

"Tidak, hanya saja pantai ini jarang untuk didatangi oleh orang lain."

"Oh, aku mengerti sekarang, dan dari mana kau tau tempat sebagus ini?"

"Aku tau pantai ini dari temanku, tapi dia sekarang lagi sibuk mengurus perusahaan nya di Amerika sana."

"Oh, Gamsahabnida Jonghyun-ah."

"Cheonmaneyo."

Aku pun mulai memandangi pemandangan yang ada didepan ku, tidak tinggal diam, aku pun mulai bermain air dan pasir pantai, tanpa aku sadari aku sudah jauh dari tempat Jonghyun berada, tapi aku tidak ambil pusing, karena aku hanya ingin menghabiskan waktu sendiri dengan alam semesta ini.

Disaat aku sedang asik-asik membentuk istana dengan pasir pantai, tiba-tiba ada yang menepuk pundakku.

"Berhentilah mengganggu diriku Jonghyun-ah, aku sedang asik bermain," ucapku tanpa menoleh kebelakang.

Tidak ada jawaban sama sekali, aku pun langsung melanjutkan aktivitas ku lagi tanpa merasa curiga atau takut dengan orang yang menepuk pundakku, aku rasa itu pasti Jonghyun, karena di pantai ini hanya terdapat beberapa orang, dan aku tidak mengenal mereka sama sekali, jadi pasti mereka juga tidak mengenalku bukan.

Tapi entah kenapa semakin aku diami Jonghyun semakin keras dia menepuk pundakku.

"Ya, berhentilah menepuk pundaku, Ini sangat menyakitkan Jonghyun ssi?"

"Aku bukan Jonghyun-ah, Juri-ya," ucapnya kali ini.

Dan tiba-tiba entah kenapa aku berpikiran yang tidak-tidak apa ada seorang penculik yang ingin menculik diriku, tapi apa motifnya, bahkan dia mengenal diriku, aku pun tidak sanggup untuk menoleh kebelakang.

***

Way Back Home ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang