Part 9

18 4 0
                                    

Untuk apa mengeluh jika kau masih bisa berjuang.

{𝓨𝓸𝓾𝓷𝓰 𝓞𝓷𝓮}

***

Karena terlalu pusing memikirkan masa lalu ku, aku pun memutuskan untuk tidur, karena emang waktu malam pun semakin larut, dan waktunya istirahat dari semua aktivitas dunia.

***

Pukul 06.50 Kst.

Pagi yang begitu indah, dan matahari mulai menampakkan penampakan yang begitu indah dan sempurna, yang berarti semua orang harus bangun dari kehidupan mimpi indahnya, dan begitu juga dengan diriku kali ini, aku harus bangun dari dunia mimpiku, dan memulai aktivitas seperti biasa.

Tidak membuang banyak waktu, aku pun mulai melakukan ritual pagi ku seperti biasa, yaitu mandi. Setelah mandi aku pun mulai bersiap-siap untuk bekerja, karena emang hari ini hari Minggu, dan pastinya akan banyak pelanggan dihari ini.

Setelah selesai dengan semua aktivitas ku, aku pun mulai berangkat ketempat kerja ku, dan tidak membutuhkan waktu yang begitu lama karena emang dari rumah ketempat kerjaku hanya membutuhkan waktu 15 menit

Setelah sampai ditempat kerja, aku pun mulai membuka pintu cafe dan mulai membersihkan tempat cafe ini. Karena emang seperti biasanya aku selalu datang paling awal dari semua karyawan, bagiku jika kita memulai semuanya lebih awal maka hasil yang akan kita peroleh lebih bagus dan lebih indah.

Tanpa berfikir panjang lagi, aku pun mulai menghidupkan musik di awal pagi ini, iya salah satu lagu boygrup Korea Selatan.

Setelah menghidupkan musik, aku pun mulai sedikit menata bagian meja dan kursi, karena emang hari ini aku pengen berbeda dari hari lainnya, yang biasanya cafe ini hanya tertata meja seperti biasa, kali ini aku ingin menata lebih beda, agar para pengunjung tidak bosen dengan suasana cafe ini, dan yang pastinya mereka akan tetap merasa nyaman.

Tidak hanya dibagian meja dan kursi, aku pun sedikit menata bagian hiasan dinding cafe ini, dan satu lagi yang tidak pernah aku tinggalkan, aku akan meletakkan satu buah lilin relaksi, agar para pengunjung cafe ini merasa nyaman dan tenang pastinya.

Karena jujur kebanyakan yang datang ke cafe ini, pasti anak kuliahan yang sedang menempuh semester akhir, kalau tidak para pekerja yang mungkin sedang menikmati makan siang mereka.

Kalau kalian berfikir cafe ini hanya tempat meminum coffee itu semua salah, nyatanya cafe ini juga menghidangkan sebuah makanan dan cemilan pastinya, makanya banyak para pekerja kantoran yang datang untuk makan siang kesini.

Disaat semua pekerjaan ku telah selesai, aku pun mulai melangkah kearah pintu, untuk menukar bacaan tutup menjadi bacaan buka, karena emang sudah waktunya buka toko.

Jelang beberapa menit aku membuka toko, sudah banyak saja pengunjung yang datang ke toko ini. Dan itu membuat ku mengulas sebuah senyuman dibagian wajahku, tapi tenang walaupun cafe ini rame, aku tidak sendiri, banyak karyawan yang akan membantu ku, bahkan cafe ini memperkerjakan 15 karyawan, bukankah itu sangat banyak bukan?

Tanpa berfikir panjang lagi aku pun mulai mengambil ahli dibagian bar cafe ini, dan pastinya akan membuat semua pesanan para pengunjung, karena emang tanganku yang begitu ahli dalam membuat minuman sejenis coffee dan itu membuatku sangat mudah untuk menyelesaikan pekerjaanku dalam waktu singkat.

Dan karena begitu asik dengan pekerjaan ku, tiba-tiba saja pikiran itu pun muncul lagi, dan itu membuatku tidak konsentrasi dalam pekerjaan ku, disatu sisi aku ingin pulang, ingin memeluk eomma dan appa, tapi disatu sisi aku pun enggan untuk pulang kerumah, karena mengingat betapa sibuknya mereka dengan dunia pekerjaan mereka.

Karena aku merasa konsentrasi ku begitu pecah, aku memutuskan untuk pergi ke toilet hanya sekedar untuk menyuci muka, dan setelah merasa kalau aku baik-baik saja aku pun mulai melanjutkan pekerjaanku yang sempat tertunda tadi.

Dan tidak terasa waktu pun cepat berlalu, dan ini waktunya aku untuk makan siang dan beristirahat, dan seperti biasa aku akan makan siang disalah satu kursi yang paling pojok di cafe ini.

Dan disaat aku membawa bekal ku kemeja itu, dan mulai membuka bekal itu, tiba-tiba saja ada 3 orang namja yang main duduk saja di meja itu, iya siapa lagi kalau bukan Jonghyun, L dan Woohyun.

“Mau apa kalian kesini?” tanyaku pada mereka bertiga yang merasa tidak bersalah sama sekali.

“Hanya ingin duduk saja disini,” ucap salah satu namja yang paling tinggi diantara mereka.

“Apa ditempat lain, tidak ada kursi atau meja yang kosong sampai-sampai kalian bertiga duduk disini?”

“Ada, hanya saja kami ingin menemanimu untuk makan,” ucap mereka secara bersamaan, dan itu membuatku keselekan akibat ucapan mereka bertiga.

“Sejak kapan kalian perhatian denganku?” ucapku pada mereka, tapi masih dengan keadaan memakan makanan ku.

“Sejak kami mengenalmu. Ayolah Juri-ya, sejak kapan kau akan begini?”

“Hmm,” balasku yang begitu singkat.

“Apa kau tidak ada niatan untuk pulang Juri-ya, bahkan kau sudah lama berada disini?” Salah satu namja yang lumayan tinggi diantara mereka siapa lagi kalau bukan L.

“Ok-ok dari kemaren kalian hanya menyuruhku untuk pulang? Baiklah aku akan pulang tapi 1 minggu lagi? Apa kalian semua puas?”

“Nah itu yang ingin kami dengar dari mulut mu? Hanya 1 minggu ok. Jika tidak kami yang akan memaksamu untuk pulang.’

“Hmm.”

Setelah mendengarkan ucapan ku, mereka pun hanya diam saja dan aku pun mulai menikmati makananku, tanpa mempedulikan mereka bertiga.

***

Way Back Home ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang