¦¦ Sumida City Gymnasium ¦¦

241 48 10
                                    


Seorang gadis baru saja turun dari bis yang berhenti tak jauh dari Sumida City Gymnasium, Kota Sumida, Perfektur Tokyo.

Dengan jersey khas sekolah, ransel di pundak, bola voli ditangan kiri serta bantal yang dipeluknya. Gadis itu berjalan dengan wajah mengantuk bahkan sesekali memejamkan mata.

Entah tujuan apa gadis itu berada ditempat ini, tempat yang dipenuhi oleh orang-orang bersemangat.

Setibanya dia di depan tangga yang menghubungkan pintu Gym, gadis itu disuguhkan pemandangan dari dua kubu sekolah yang saling bersitegang di tengah-tengah tangga.

Kubu dengan jersey abu-abu dan jersey merah.

Mereka hanya saling pandang menantang satu sama lain tanpa berbicara. Seolah-olah mata mereka sudah menjelaskan apa yang terjadi.

Gadis itu melanjutkan langkahnya setelah sesaat berhenti. Berjalan santai menaiki tangga.

Lalu berhenti tepat ditengah mereka yang sedang melakukan Eyewar.

"Minggirlah, kalian menganggu jalan!"

Kata-kata singkat itu berhasil menarik atensi dua kubu tersebut. Suara yang tidak keras dan terkesan malas.

Beberapa perempat imajiner muncul bersamaan dengan mereka yang melihat ke arah gadis didepannya.

"💢💢💢 HAH?!"



















©Haikyuu!! milik Haruichi Furudate

*
*
*

Riku vs Kuu ¦¦ Haikyuu!!
Chapter 1 : Sumida City Gymnasium

Cast : Fukurodani, Nekoma x [Name]

Genre : Harem, Sport, Slice of Life

A fanfiction by MeldaChan

*
*
*


Sesampainya gadis itu di dalam gym, seseorang langsung menghampirinya. Gadis dengan jersey yang sama dengannya.

"[Name], kau lama sekali" ucapnya

"Hmm"

[Name] hanya menanggapi temannya dengan deheman, itulah sifatnya.

Bukan sombong atau jaim, [Name] hanya terlalu malas ditambah dia sangat mengantuk.

"Hey, jangan tidur! Sebentar lagi pertandingan kita"

Rika-san menyenggol tangan [Name] ketika melihat gadis itu ingin memejamkan matanya.

Bola voli sudah berpindah tangan ke Rika-san membuat [Name] leluasa untuk memeluk bantalnya.

"Ha'i sixtu tei masu, Rika-san" ucap [Name] seraya menguap ngantuk.

Rika-san dan [Name] langsung menuju ke Ruang Tunggu Team Volley sekolahnya.

Jam sudah menunjukan pukul 9.45 am. Sudah saatnya [Name] dan timnya berada di lapangan untuk pemanasan.

Lapangan A dan Lapangan B sudah terisi oleh pemain yang sedang pemanasan, sebelum mereka bertanding nanti.

"Dengar [Name], kita sudah sampai sejauh ini. Jujur saja, aku ingin sekali bertanding di tingkat nasional. Bermain dengan tim-tim kuat lainnya.

Karna itu, ayo berjuang bersama"

Yang dilakukan [Name] hanya diam ketika senpai sekaligus kapten timnya Rika-san mencurahkan isi hatinya.

Mereka sedang berdua, mendorong keranjang bola voli.

[Name] jadi ingat, tahun lalu timnya gagal. Jangankan semifinal, timnya bahkan tereliminasi saat penyisihan blok.

Dan tahun ini, timnya berhasil masuk Semifinal. Selangkah lagi, selangkah lagi sekolahnya akan menjadi perwakilan Perfektur Tokyo.

Setelah mengatakan itu, Rika-san langsung bergabung dengan anggota lainnya di lapangan, meninggalkan [Name] dan keranjang bola voli.

Tak lama, [Name] ikut bergabung juga dengan yang lainnya untuk pemanasan.

"Tim ini memang bukan tim elit," ucap [Name] seraya mengikat tali sepatunya.

Suaranya memang kecil, tapi untuk orang yang jarang bicara sepertinya kata singkat yang keluar pun akan menarik perhatian.

Itulah yang dilakukan anggota tim dibangku cadangan, melihat ke arah [Name].

"Bahkan pencapaian ini dianggap keberuntungan oleh sebagian orang tanpa tau kerja keras dibaliknya"

[Name] berujar ketika anggota tim berkumpul untuk minum. Kata-katanya berhasil membuat anggota tim bertanya-tanya.

"Tapi, keberuntungan atau tidak inilah hasilnya. Hasil dari latihan dan usaha yang kita lakukan setiap hari, jadi kata keberuntungan itu aku tidak mengerti"

Mereka paham apa yang dimaksud [Name].

Ucapan [Name] membuat beberapa anggota memyunggingkan senyuman. Tentu saja mereka kaget, terharu dan  bersemangat.

Benar, pencapaian ini bukan keberuntungan semata ini hasil dari kerja keras dan usaha mereka.

Hanya itu yang harus mereka percaya.

Priiitt!

Suara peluit terdengar di Lapangan A, memberi tanda untuk kedua kubu memberi salam.

Rika-san tak melupakan tugasnya sebagi kapten. Sebelum berbaris disisi lapangan, dia memberi komando untuk timnnya agar lebih semangat lagi.

Sesaat setelah anggota berjalan menuju sisi lapangan, Rika-san menepuk pelan pundak [Name]

"Arigatou na, kurasa kau cocok untuk menjadi kapten selanjutnya" ujarnya pelan lalu pergi menuju sisi lapangan.

[Name] hanya terdiam. Jujur saja, dia tidak ada niat untuk menjadi kapten atau jabatan lainnya. Tujuan dia mengatakan hal seperti itu, hanya karna ingin.

Setelah menarik nafas berat,  [Name] berlari kecil mengikuti barisan teman-temannya.

Prit!

"Yoroshiku onegai shimasu"

Semifinal Penyisihan Perfektur Tokyo Kategori Tim Voli Putri:

>Lapangan A
Akiane Koukou vs Academy Kurage
>Lapangan B
Hoshiko Koukou vs Tsukime Koukou

Dimulai!!

###


Tbc*


Oke, new work!!
Ini masih baru, give me vote and comment for my spirit.
*amburadul bgt inggrisku:D

Finished 010720
Published 020720


😈😈😈

RIKU vs KUU ¦¦ Haikyuu!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang