2

1 1 0
                                    

Acelin masih bergelut di bawah selimutnya yang nyaman itu sampai Acelin mengerjapkan matanya karena cahaya matahari yang menembus jendela

"Acelin ayo bangun"teriak Alvaro
"Iya kak 5 menit lagi"balas Acelin
"Tak ada lima menitan kita sudah telat"ucap Alvaro

"Ck iya iya"gerutu Acelin

Segera Acelin memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri setelah bersiap Acelin kebawah dan melihat kakaknya termenung di meja makan

"Kak"panggil Acelin
"Eh Acelin ayo sarapan kita sudah mau telat"ucap Alvaro yang sadar dari lamunan nya

Sampai disekolah seperti biasa Acelin dan Alvaro memasuki kelas mereka masing masing

Alvaro duduk dimejanya dan kembali termenung memikirkan sesuatu Alvaro mengusap wajahnya frustasi

"Hai al,"sapa seorang gadis yang berpakaian ketat

Tapi tak digubris oleh Alvaro ia masih memikirkan suatu hal sampai teman Alvaro datang

"Al lo udh liat berita kan?"tanya Bastian teman Alvaro

Hanya deheman yang menyaut
"Gw ngerti sabar ya"ucap Bastian kembali
"Gw mikirin nasib adek gw ian,dia pasti ga sanggup"ucap Alvaro lirih
"Gw bingung selama ini gw dan adek gw kesepian tapi setelah gw baca berita tadi--"berhenti Alvaro ia tak sanggup lagi menahan air matanya

Bahkan Bastian teman dekat Alvaro tak pernah melihat Alvaro menangis dan kali ini seorang Alvaro menangis

Bastian mengerti perasaan temannya ini pasti sangat kecewa dengan semua yang dilakukan papa nya

"Sudahlah al tak ada gunanya menangisi kejadian ini sekarang lo mesti mikirin nasib lo sama adek lo"nasehat Bastian

Bastian benar tak ada gunanya menangisinya ia harus memikirkan ia dan adiknya
.
.
.
.
.
Disisi lain Acelin risih dengan tatapan orang orang yang menatapnya dan berbisik entahlah Acelin tak tau apa yang mereka bicarakan

Sampai ada salah satu seorang gadis yang mendekat kearah Acelin

"Wah wah anak bungsu dari keluarga pramasta tak dianggap oleh ayahnya sendiri"ucap gadis tersebut

Acelin hanya diam tak mengerti
"Oh apa jangan jangan kau belum melihat berita"ucap gadis tersebut

Gadis itu mengeluarkan handphonenya dan menunjukan berita yang ia maksud

Saat gadis itu menunjukannya Acelin tak percaya ia dan kakaknya tak dianggap anak kah karena tertulis disana anak yang bersama sang ayah adalah anak satu satunya

Mata Acelin berkaca kaca saat itu juga dada Acelin terasa sesak ia susah bernafas tapi Acelin tetap memaksa untuk tidak mengeluarkan suaranya

Saat Acelin sudah tak kuat lagi Alvaro melewati kelasnya dan tak sengaja melihat Acelin memegang dadanya dan terengah engah

Alvaro menghampiri Acelin dengan rasa panik.Alvaro memegangi tubuh Acelin dan mencari obat Acelin di dalam tasnya

Sampai obat itu ditemukan
"Minum ini lin"perintah Alvaro sambil mengambil air di tas Acelin

Acelin meminumnya dan nafas Acelin juga mulai teratur

Orang orang disekitar Acelin dan Alvaro nampak berbisik setelah Acelin baik baik saja Acelin bertanya kepada Alvaro

"Kak apa benar?,siapa anak itu?"tanya Acelin kepada Alvaro

Alvaro menghela nafas panjang
"Dia anak tante Nira istri baru papa"jawab Alvaro
"Lalu kenapa di berita itu dia disebutkan sebagai anak satu satunya?"tanya Acelin yang sudah menangis

ACELINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang