Hari ini adalah hari minggu dimana hari yang paling di tunggu oleh sebagian orang, termasuk dezan dan defan. Terbukti kedua nya masih berada di alam mimpi, padahal jam sudah menunjukkan jam tujuh pagi. Akhirnya bunda bergegas membangunkan mereka berdua, untunglah kamar mereka berhadapan jadi tak perlu susah-susah membangunkanya.
"Dezan... Defan bangun kalian, ini udah jam tujuh. Kalian lupa gak olahraga? " ucap bunda
Seketika dezan dan defan sadar dan bangun dari tidur nya.
"Iya bun ini udah bangun" teriak mereka berdua dari dalam kamar
"Yaudah bunda tunggu di bawah" ucap bunda
"Iyaaa" ucap mereka berdua
Setelah 15 menit akhirnya mereka berdua turun dan sudah siap dengan pakaian olahraga nya. Di lihat dezan menggunakan training hitam, kaos abu-abu dan sepatu adidas. Sedangkan, defan menggunakan training hitam, kaos putih, dan sepatu yang sama seperti dezan.
"Bun ini langsung berangkat lari ya. Takut keburu kesiangan" ucap dezan
"Iya sana berangkat" ucap bunda
"Okesiap" ucap mereka berdua
"Assalamualaikum bun" teriak mereka berdua
"Iya waalaikumsalam" ucap bunda
Setelahnya mereka berdua sama di taman kompleks. Dezan dan defan memutuskan untuk lari keliling taman, akhirnya 20 menit berlalu mereka berdua sudah terlihat kelelahan. Mereka memutuskan untuk menyudahi kegiatan lari pagi mereka. Defan pergi membeli air mineral di warung deket taman.
"Nih bang air mineral nya minum dulu" ucap defan
"Makasih adek kesayangan abang" ucap dezan
"jijik gila bang" ucap defan
"Kan gak sengaja" ucap dezan
"Pulang yuk bang" ucap defan
"Yuk.." ucap dezan
••••
Defan Pov
Setelah tadi gua dan abang gua olahraga pagi akhirnya sampai juga di rumah. Gua memutuskan untuk istirahat sejenak di sofa kamar gua. Tak lupa juga kewajiban gua dalam membereskan kamar, males sih sebenernya tapi dari pada nanti bunda ngomel lebih baik gua beresin. Hari ini juga gua bakal di rumah aja buat main game dan merikleskan otak.
Jam menunjukkan pukul tiga sore dan gua baru bangun, tadi gak sengaja ketiduran pas lagi main game. Karena gua haus, akhirnya gua turun ke dapur buat ngambil air. Di lihatnya se isi rumah sedang pergi dan sudah jadi kebiasaan nya kalo gua di tinggal sendiri. Gua orangnya mager, sekali nya udah di rumah ya di rumah. Kadang di luar juga kalo ada yang ngajak aja, kalo gak ada yang ngajak ya gua di rumah. Gua memutuskan ke teras depan rumah dan bersantai sambil memainkan gitar. Tak lama ada seseorang yang datang bertamu.
"Assalamualaikum.." ucap faren
"Waalaikumsalam, iya bentar" ucap defan
"Iyaaa" ucap faren
"Lah faren?sejak kapan lu tau rumah gua? " ucap defan
"iya ini gua faren. Sejak mamah lu jadi temen deket mamah gua" ucap faren
"oh mamah lu temen relawan bunda juga" ucap defan
"Iyaa fan" ucap faren
"Ada apa kesini sore-sore?" tanya defan
"Ini mamah gua kelebihan bikin kue kering" ucap faren
"Jadi buat gua gitu? " ucap defan
"Ya bukan buat lu juga, tapi buat keluarga lu" ucap faren
"Kali-kali bikin khusus buat gua lah" ucap defan
"Iya ntar gua bikinin fan" ucap faren
"Sekalian pake rasa cinta ya" ucap defan
"Percuma aja" ucap faren
"Iya juga sih. Eh duduk dulu aja, mau gua bikinin apa? " ucap defan
"Bukan nya mau nolak ya. Gua masih harus nganterin pesanan kue kering" ucap faren
"Yaudah hati-hati di jalan ren" ucap defan
"Iya defan, gua pulang dulu" ucap faren
To be continue..
Holla gaiseu 🙌
Berjumpa lagi dengan defan
Ohiyaa kemarin maaf ada sedikit typo
Next part kira-kira kapan ya?
Tetep stay di cerita ini🤗
Makasih buat yang udah bersedia baca 😘
Aku sayang kalian 😊
See you 👋Karawang, 24 Juli 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Defan
Fiksi RemajaDefan Mahendra seorang cowok yang terkenal sangat humoris sekali dan paling rajin menabung di bank sekolahnya. Sebenernya ia juga berprestasi, tapi ketutup sama rasa mager yang sangat tingkat tinggi. Namun ada satu hal yang membuat ia terlihat lemah...