04. Pulang bareng

19 4 2
                                    

Setelah setengah hari menjalani hukuman, Nadine dan sahabat-sahabatnya malas untuk masuk kelas dan memilih bolos ke kantin pojok yang jual mie ayam.

"Eh gausah masuk ajalah tanggung" usul Nadine saat di pinggir lapangan.

"Lah hayu seekuy" dengan semangat Epul menyetujui ide Nadine.

"Gimana nih yang lain?" tanya Nadine sambil melirik kearah Raka, Carles dan Sabit.

"Gassskeun" sahut Carles yang masih lemas.

"Gaslah cape gue" balas Sabit.

Raka dari tadi hanya diam dan bersender pada tiang yang ada dibelakang tempat duduk sambil memejamkan matanya, Nadine dan yang lainnya saling berpandangan aneh karena Raka diam saja, apa mungkin dia tidur? Ah tetapi jarang sekali Raka tertidur ditempat seperti ini.

"Kaaa..." panggil Nadine dengan lembut.

"Eh iya hm?" Raka kaget dan langsung membuka matanya.

"Lo kenapa sih?" tanya Nadine dengan menatap Raka detail.

"Kecapean ya lo?" sambung Sabit.

"Gue pulang ajalah" pernyataan Raka membuat semuanya makin heran.

"Lah kenapa? Lo marah sama gue ka?" ujar Nadine panik karena takut Raka marah karena setengah hari ini mereka terkena hukuman.

"Ngga" balas Raka.

"Lah kenapa lo" ujar Carles.

"Gue tiduran di rumah ajalah" balas Raka dengan suara yang sedikit serak.

"Lo sakit ka?" Nadine panik dan langsung menempelkan tangannya ke kening Raka dan benar saja, Raka demam.

"Yah anjir lo demam ka, yaudah disini aja nanti dijalan lo kenapa-kenapa gimana?" panik Nadine.

"Gapapa aman" balas Raka. Kalau sedang sakit Raka memilih dirumah karena kalau di sekolah ia merasa risih dan tidak mau sahabat-sahabatnya mengkhawatirkan kondisi nya.

Raka pulang dan langsung meminta izin ke petugas piket lalu berpamitan kepada sahabat-sahabatnya.

"Gue pulang" kata Raka dengan mengangkat tangannya ke atas.

"Hati-hati" balas Nadine.

Setelah itu mereka melanjutkan aksinya ke kantin pojok dan memakan mie ayam.

"Nanti pulangnya ke rumahnya si Raka lah" ajak Sabit.

"Tau gue mah lo mau apa" kata Epul yang langsung tau tujuan Sabit mengajak kerumah Raka.

"Soudon mulu lo" elak Sabit.

"WiFi teroooos sampe mampooos" kata Nadine yang sedang mengunyah mie ayamnya.

"Ya lumayan bosque" balas Sabit.

Setelah memakan mie ayam, mereka duduk santai di kursi paling pojok agar tidak ketahuan guru. Saat mereka asyik ngobrol terdengar suara langkah kaki seperti 2 orang.

"Eh woy siapa tuh? Jangan-jangan guru." kata Epul dengan wajah panik.

"Ya udahlah santey aja" balas Nadine.

"Santey-santey mata lo" kata Epul panik.

Mereka diam dan terus menunggu kedatangan orang tersebut.

"Bu mie ayam satu gapake sayur" kata orang itu.

Setelah mendengar itu, Nadine sepertinya kenal dengan pemilik suara tersebut. Nadine akhirnya menengok dan benar saja orang itu adalah Ares dan temannya Alwi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

N A D I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang