Prolog

14 0 0
                                    


"Besok perbangan jam berapa ?"

"Jam 10:00"

"Aku antar yah ?"

Alis Rhea bertaut, "kok kamu kayak senang gitu nganter sama jemput aku ke bandara. Hobi atau gimana sih ?"

"Katanya bandara punya sihir buat menyatukan dua orang"

"Apa hubungannya ?"

Wajah Fabian terlihat kesal, "kadang aku pikir kamu itu bodoh, atau memang pura-pura bodoh"

"Tuhkan suka nggak nyambung lagi"

"Yaudah lupain, besok aku yang antar"

"Emang kamu besok nggak ada acara sama keluarga atau..."

"Atau apa ?"

Suara wanita itu terdengar ragu, "Someone special gitu?"

"Nggak punya aku, nggak percayaan sih dibilangin"

"Makanya punya pacar dong. Betah banget 3 tahun sendirian"

"Kamu sih ngebiarin aku sendirian"

"Maksudnya ?"

Fabian membuang nafasnya dengan berat,"kalo kata teman aku yah Rhe, bego itu jangan dipelihara, yang dipelihara itu kambing. Kalo udah gede bisa dijual"

"Kenapa nggak kamu aja yang melihara kambing ?"

"Aku lebih suka onta daripada kambing"

"Lah gimana cerita mau melihara onta di sini"

"Ntar kamu liat sendiri, pasti bisa, yakin aku yah walaupun memang sulit"

"Kok jadi seriusan gini sih bahasannya"

"Memang akunya seriusan ini"

"Bodo ah, aku mau lanjut packing dulu, nanti kelamaan packing malah telat tidur terus ketinggalan pesawat"

"Yaudah istirahat sana. Besok aku jemput"

"Makasih Bi"

"Hmmm"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Perfect MatchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang