Mungkin ada yang pernah baca, ini adalah cerita oneshoot yang aku tulis dulu tahun 2016 cast Jaehyun. Versi 2020 ini aku ubah castnya. Gapapa ya, terserah yang nulis aja lah haha.
Jam berapa kamu baca cerita ini?
.
..
Dia Lu Chenxi, si rambut hitam panjang dan tidak ikut menyanyikan lagu kemerdekaan di antara kerumunan orang-orang yang membentuk lingkaran besar menghadap api unggun pada hari pertama perkemahan musim panas malam itu. Tatapannya kosong terpatri pada tumpukan kayu yang menyala dilalap api –barangkali nyawanya masih tertinggal di dalam tenda.Dalam hati ia menggerutu.
Sialan.
Ini semua karena Huang Renjun, si ketua kelas gila yang tanpa alasan jelas membangunkan seluruh isi tenda dengan toa terkutuk yang selalu melingkar di lehernya itu.
Maksud Chenxi, sekarang sudah jam 11 malam. Semua orang butuh tidur setelah melakukan aktivitas panjat tebing tadi sore. Sebelah kaki Chenxi bahkan sempat terkilir tadi. Sehingga, alih-alih bisa istirahat tenang dalam tenda, dirinya dengan terpaksa harus ikut bergabung bersama semua orang mengelilingi api unggun. Gadis itu bahkan harus berjalan kesusahan menuju ke tengah lapangan tempat Renjun dan si wakil kelua kelas bernama Wu Hao itu menunggu di sana.
Benar-benar menjengkelkan.
Jadi salahkah Chenxi jika ia mendadak punya pikiran bahwa Huang sinting Renjun itu adalah titisan setan?
--
Hari kedua perkemahan nyatanya tidak kalah menyebalkannya dari yang pertama. Si ketua kelas Renjun itu kembali menyuruh semua orang membuat api unggun dan berkumpul di sana. Kaki Chenxi masih sakit, tentu saja. Tapi untungnya tidak lebih sakit dari kemarin karena Wu Hao sempat memberikannya salep pereda nyeri. Entahlah apakah ia bisa berjalan hari ini jika saja Wu Hao tidak membantunya.
"Chenxi!"
Seseorang berteriak, membuat Chenxi harus mengangkat wajah. Ia mendapati Wu Hao, si wakil ketua kelas, tengah berlari mendekat ke arah tenda sambil memegangi kacamatanya yang memantul. "Apa kakimu masih sakit?"
Gadis itu tersenyum begitu mengetahui Wu Hao berjongkok di depannya. "Sudah lebih baik."
"Ayo kubantu berjalan." Tawar laki-laki itu sambil mengulurkan tangannya.
"Kau mau?" Chenxi bertanya agak terkejut. Laki-laki pendiam di kelas ini ternyata cukup perhatian. Lalu gadis itu menerima uluran tangan gadis itu dan berterima kasih. "Xie xie."
YOU ARE READING
Oneshoot NCT
Короткий рассказKumpulan oneshoot member NCT dengan sejuta cerita. 2020 in Bahasa