Jangan lupa vote yaa..
Dua hari terakhir semenjak Eunha mengetahui insiden Jaehyun dan Seulgi ia semakin menjauhi Jaehyun. Dalam hatinya masih ingin berjuang tapi egonya menyuruh untuk menyerah, karena percuma saja berjuang jika hati orang itu sudah dihuni orang lain.
Tapi tidak dengan Jaehyun, hatinya terasa sedikit aneh saat mendapati perubahan sikap Eunha padanya. Sikap cuek dan wajah datar Eunha saat Jaehyun menghampirinya berbeda jauh, padahal dulu Eunha selalu tersenyum dan menggoda Jaehyun.
"Hahhh" Jaehyun membuang napasnya dengan keras.
"Jae kamu kenapa?" tanya Seulgi yang duduk di samping Jaehyun sambil menggenggam tangannya.
"Gak apa-apa kok" ucap Jaehyun tersenyum tipis.
"Mana nih kok dare dari kita gak dijalanin sih!" kesal Doyoung yang menghampiri Jaehyun bersama geng NCT.
"Iya Je! Pokoknya lu harus nembak hari ini! Gak ada tapi-tapian" ucap Johnny.
"Emang gak bisa dibatalin ya?" tanya Jaehyun memelas agar teman-temannya ini membatalkan dare itu.
"YA GAK BIASALAH!" ucap Taeyong ngegas.
"Pokoknya hari ini pulang sekolah lu tembak dia di taman belakang sekolah. Tenang, kita yang ngatur biar suasananya tambah romantis" Jaehyun yang mendengar keputusan final dari Taeil hanya bisa pasrah.
·°.·°.·°.·°.·°.·°·°
Bel istirahat telah berbunyi. Teman-teman Eunha memutuskan ke kantin, tapi tidak dengan Eunha, dia pergi ke ruang radio karena ingin diwawancarai oleh anak radio sekolah. Saat ia melewati kelas sebelas langkahnya terhenti karena tangannya ditahan oleh seseorang.
"Bisa bicara bentar?" ucap orang itu, tapi mendapat gelengan dari Eunha.
"Maaf gak bisa gw mau wawancara di ruang radio bentar lagi" ucap Eunha dengan datar.
"Dua menit aja plis" mohon orang itu. Eunha hanya bisa menganggukan kepalanya, lalu pria itu membawanya ke lorong kelas sebelas yang lumayan sepi.
"Na, apa yang nanti gw lakuin lu harus tetep percaya sama gw ya! Gw mohon buka hati lu itu untuk gw aja jangan yang lain" ucap pria itu sendu. Eunha merasa hatinya berdetak kencang saat orang yang ingin ia lupakan malah berkata seperti itu.
"Maaf Kak, gak bisa. Gw gak mau hati gw tersakiti" ucap Eunha bergetar.
"Maksud kamu?" ucap Jaehyun bingung sambil memegang kedua pundak Eunha.
"Kemarin, di tempat ini Kakak cium keningnya Kak Seulgi. Dan di hari itu juga gw memutuskan melupakan Kakak dan menyerah.." Air mata Eunha tidak bisa dibendung lagi. Badannya bergetar, bibirnya terasa kelu saat ia mengingat kejadian kemarin.
"Itu gak seperti yang kamu kira! Please percaya sama aku" jelas Jaehyun. Eunha hanya bisa menunduk dan menangis.
"Cukup Kak, kita gak ada hubungan apa-apa jadi gak usah dijelasin" ucap Eunha yang masih mengeluarkan air mata.
"Gak! Gw akan bikin hubungan di antara kita" ucap Jaehyun tegas sambil menatap mata Eunha.
'Jangan luluh Na,' batin Eunha menguatkan dirinya.
"Tapi di dalam suatu hubungan itu harus ada kepercayaan, sedangkan rasa percaya gw ke lu itu udah gak ada Kak" ucap Eunha mencoba berdiri tegak dan menghapus air matanya.
"Kalau Kakak mau gw percaya lagi, jangan bikin kecewa lagi Kak" lanjutnya lalu pergi dari lorong itu meninggalkan Jaehyun yang masih mematung.
'Gw gak akan bikin lu kecewa lagi Na' batin Jaehyun, lalu pergi menuju kelasnya menghampiri teman-temannya yang sedang asik mengobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Percayalah {Eunha}
Fanfiction"Cut!! Cut!! Cut!! Akting kakak jeleknya ada yg kurang, harus ada senyum devilnya! Juga Kurang hawa hawa mencekam" "Masih bisa becanda ya lo!" "What is love? Ketika Gw jatuh cinta dan memutuskan untuk memperjuangkan elu, tanpa ada kata Nyerah didala...