Awalnya ku kira aku tak mampu untuk mencintai kak tama, seiring berjalannya waktu dengan sikapnya mampu meluluhkan hati ku.
Hanya karena perjodohan ku kira pernikahan ini tak akan menjalan lama tetapi setelah ku jalani terasa sangat indah, * fikir Ayu.
***
Kak apakah kita harus secepat ini pindahan dari rumah orang tua ku?? Baru saja kita menikah kemarin, setidaknya izinkan aku untuk di sini sementara waktu.Dekk ayu... Ayo lah ikut kakak, kakak udah beli rumah buat kita tempati, tak lah asyik berlama² tinggal di rumah orang tua kita, menyusahkan nanti nya, * sahut tama.
Eeeemmhhh... Aku menghela nafas ku, lalu segera berberes dan mengikut saja, bukannya aku mau durhaka tetapi aku ingin menikmati kebersamaan ku dengan orang tua sebelum aku di boyong ke rumah kak tama.
***
Dek ayo!! Mobil sudah siap nihh..
Aku pun segera membatu kak tama mengangkat barang² ku ke mobilnya.
Setelah itu aku pun berpamitan, dengan tangis haru ku peluk ke dua orang tua ku 😣 aku tak sanggup berpisah dengan mereka... Tetapi inilah konsekuensi kalau sudah menikah yaa harus ikut suami supaya dapat ridho suami...
Setelah berpamitan, aku dan kak tama pun menuju mobil tak ada kata² yang bisa ku ucap saat itu, aku sedih hanya itu pikir ku. Aku hanya memeluk dan mencium ke dua orang tua ku... Haru rasa nya..
Kami pun berangkat menuju Bandung, sebelum ke rumah yang di janji kan kak tama. Dia memboyong ku terlebih dahulu ke rumah orang tua nya, katanya ingin berpamitan dan tinggal sehari di sana.
Di perjalanan aku menikmati semuanya, ku pasang musik yang ku suka, ku buat asyik perjalanan ini... Huhuhu padahal dalam hati enyuhhhh...
Kak tama tak banyak bicara, akh pun hanya diam, ku fikir dia sedang konsentrasi dengan setirnya.