- 3

44 6 2
                                    

“Hari ini, kalian sudah bisa membentuk kelompok belajar sendiri. Buat secara kondusif, ya, supaya kalian bisa belajar dengan maksimal.”

Gakushuu sama sekali tidak heran ketika melihat Arisa langung satu paket dengan Rora. Bukan berarti Arisa lupa pada sang kakak sepupu dan tidak berniat mengajaknya, sama sekali tidak seperti itu. Justru, Arisa sudah paham bahwa Gakushuu juga merupakan pimpinan Five Virtuosos, dan pemuda itu mungkin ingin satu kelompok belajar dengan mereka berempat.

Di luar dugaan, sudut mata Gakushuu menangkap sosok Akabane Karma yang tampak mendekati meja milik Arisa. Mudah baginya untuk menangkap apa yang dikatakan oleh pemuda merah itu, “Yuuki-san, boleh aku bergabung denganmu?”

“Eh?” sepasang netra hitam cemerlang mengedip, kelihatannya sedikit terkejut. Tapi hanya sesaat, karena raut wajah Arisa langsung cerah, “Wah, boleh! Kebetulan kami juga butuh seseorang yang jago Matematika, ehehe.”

“Serahkan saja padaku,” Karma tersenyum, dan Gakushuu langsung mengernyit tatkala si Akabane sedikit mencondongkan badan ke arah Arisa seraya melanjutkan, “Lagipula, aku penasaran bagaimana rasanya satu tim dengan sepupu Ketua OSIS kita~”

Saat itu juga intuisi Gakushuu membisikkan suatu tanda waspada. Ia menoleh pada Sakakibara, “Ren, karena kalian sudah berempat, tidak masalah jika aku satu kelompok dengan adik sepupuku, kan?”

“Bukan masalah. Lagipula, kita masih bisa belajar bersama,” Sakakibara menjawab enteng, yang dibalas dengan anggukan oleh putra tunggal Asano.

Gakushuu kemudian bangkit dari kursinya, kemudian melangkahkan kaki mendekati meja Arisa. Pemuda itu berujar tanpa basa-basi, “Aku akan bergabung denganmu, Arisa.”

“Shuu-nii sungguh-sungguh?” Arisa mengangkat wajah, tampak sedikit terkejut.

“Ya, kenapa tidak?” Gakushuu sama sekali tidak berusah payah menyembunyikan seringai masamnya ke arah Akabane Karma yang tampak tersenyum penuh makna. Kemudian, pandangannya ganti terarah pada Rora yang sejak tadi diam di bangkunya, “Kau tidak keberatan, kan, Rosellie-san?”

Yang namanya disebut mengangkat wajah, menjadikan dua pasang netra berbeda warna itu saling bertatapan. Gakushuu nyaris mengumpat dalam hati ketika sadar jantungnya melonjak lagi, ketika Rora akhirnya membalas dengan anggukan, “Tidak masalah, Asano-kun.”

Mungkin, ini akan jadi kombinasi kelompok yang menarik.

jumping heart ⋮ shuuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang