~Flash back 8 tahun lalu~
"Aal......
"tangis seorang gadis kecil itu pecah seiringan dengan petir yg terus bergemuruh sependapat dengan pilu gadis kecil itu... Butiran bening pun tersamar oleh derasnya hujan pada malam itu...Malam itu... Adalah malam yang akan memisahkan jarak antara mereka...
"Aal... Aal jangan pergi! Aal janji kan mau sama lala terus disini... Aal nnggak boleh pergi ninggalin lala kaya gini...aal nggk boleh pergi..."Teriak gadis kecil berumur 8 tahun dengan rambut yang diikat dengan hiasan pita berwarna biru-pink dan boneka dipelukannya sambil menangis
"Nggk lala.. Aal janji, aal nggk pergi lama-lama, aal juga nggk mau ninggalin lala, jangan nangis lagi ya.. Nanti kalo lala nangis aal jadi ikutan sedih"bujuk seorang laki laki yang sama -sama berumur 8 tahun.
"Tapi aal jahat, aal mau ninggalin lala... "
"Nggak lala, aal nggak jahat sama lala, tapi aal harus pergi la... Aal mau ikut sama mamah ke amrik"kata aal menenangkan.
Lala pun hanya bisa terisak sendu.
"La... Sebelum aal pergi, aal mau kasih ini buat lala... Dijaga ya... Siapa tau nanti kalo kita udah sama-sama besar kita bisa ketemu lagi... 🙂ayo dong... Bu dokternya aal masa nangis"sambung aal dengan tertawa.Lala pun mengangguk senang mendengarnya
"Siap pak dokternya lala🙂"💝
💝
💝
💝
💝~flash back on~
Aqila narasyifa caroline pov.
Semilir angin spoi spoi khas pantai yang sangat terasa menyentuh lembut kulit, hingga pasir putih, dan suasana pantai tenang yang sangat memanjakan mata membuatku hanyut dalam rasa nyaman seolah menghilang sejenak semua masalah yang sedang memenuhi sebagian duniaku.
Sambil merentangkan tangan, Tanpa terasa sudut bibirku terangkat merasa menyatu dengan semua keindahan yang telah tersaji didepan mata."Waw... Cantik banget pantainya..."
celetukku terkagum-kagum.
"Iya... Pantai ini emang cantik, tapi... tetep aja pantainya kalah sama aqilanya kakak yang paling cantik selubang tikus"senyum jail kak rafa.Sebelumnya aku memang mengindahkan kata-kata kak rafa, tapi aku merasa ada yang janggal hingga akupun tersadar
"What!!! Lubang tikus... Kak rafa ah... Emang dikira aqila cucunya nenek tikus gitu... "Kataku sambil menonyor pelan lengan kak rafa yang sedang tertawa puas.
Tapi tidak lama kemudian tiba tiba terlintas ide jail dalam benakku dan...
Byuurrrr....
Aku mendorong badan tegap kak rafa agar tercebur ke air pantai yang telat berada didepan mereka. Alhasil kak rafa telah basah.
"Aqila!!! "Protesnya
"Hahahaha.... Biarin"ledekku sambil memeletkan lidah. Hingga tawaku terhenti ketika kak rafa menarik bajuku. dan kini sekarang gantian kak rafa yang tertawa melihat aku juga basah...*** 💝💝💝💝 ***
Gimana ceritanya...
komentarnya ditunggu y... 🙂
Makasih udah mau sempetin baca ceritaku💞💞💞
~semoga suka~ 💞💞💞*author*...
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of love
Non-FictionNo, i'm not leaving, because i'm yours and i'll always remain yours {Alevlan grefano william}