"SEPTIAN ITU DIBELAKANG LO MUSUH AWAS ANYING!!!" seru laki laki yang sedari tadi berdecak kesal karena temannya yang hampir saja ditembak oleh lawannya.
"ANJIR ANJIR ANJIR DIKIT LAGI HAMPIR KENA"
"AWAS SEPTI ITU AH!! DONGO LO NOOB BANGET, MALES GUE SAMA LO!"
"Ye anjir dahlah males sama Bima maennya marah marah mulu" Sahut Septian yang sedari tadi disumpah serapahi terus oleh temannya Bima.
"Lagian lo bloon banget bukannya lari malah diem aja" jawab Bima karena dirinya merasa bahwa Septian yang salah.
"Lu bil-"
"UDAH!!" teriak Sakti yang dari tadi hanya diam nyimak keributan.
"Kaya bocil kalian gitu aja berantem, noh perhatiin si Stego udah kaya mayat flat banget mukanya" Ucap Sakti sambil menunjuk orang yang dimaksud.
"Steg, lo kalau ada masalah cerita aja. Kita siap dengerin kok" Ucap Septian. Septian ini paling peka diantara mereka meskipun kelakuan nya sedeng bin gelo¹.
"Steg" panggil Bima
"Ayang Stego" panggil Bima dengan suara yang diimut imutkan. Membuat kedua temannya bergidik ngeri.
"Stego bolot banget dah" ucap Septian asal.
"WOY ILAH LO KESAMBET SETAN MANA ANJIR!!" teriak kesal Bima karena Stego daritadi ga nyaut nyaut.
"Bacot banget kalian" ketus Stego sambil berdiri hendak meninggalkan kantin.
"Woy lo mau kemane bos??"tanya Bima sambil hendak berlari mengejar Stego. Tapi ditahan sama Sakti.
"Biarin aja, dia butuh waktu sendiri. Udah lo pada mending pesenin gue sana laper nih kasian cacing diperut gue " Titah Sakti sambil mengusap perutnya seperti orang hamil.
Disepanjang jalan koridor sekolah Stego hanya diam, dan hanya menatap kedepan lurus dengan mata kosong.
Tiba tiba dari arah depan Stego menabrak ah ralat lebih tepatnya ia ditabrak oleh gadis berjilbab putih.
Badannnya yang tegap tidak membuat Stego jatuh, malah sebaliknya gadis yang menabraknya yang jatuh
"Ck! punya mata ga si??"
"Maaf aku buru buru jad─" ucapan nya terpotong begitu saja melihat siapa yang ia tabrak. Gadis itu hendak cepat-cepat berdiri dan lari darisini tapi ia malah menginjak roknya yang kepanjangan ia pun meringis malu.
"Kalau ga bisa bangun, minta tolong kan bisa"
Stego pun mengulurkan tangannya hendak membantu perempuan yang ia tabrak itu bangun, namun Stego malah terpaku melihat wajahnya, wajahnya sangat manis dan lugu.
"M─makasi udah nolongin" jawabnya ketar ketir seakan ia ini terciduk mencuri. Tanpa menunggu jawaban dari cowok didepannya gadis itu langsung lari menghilang dari pandang Stego.
Stego pun hanya mengangkat bahu nya acuh tak peduli.
***
Gadis itu berlari menghampiri teman temannya yang sedang menunggunya dengan raut pucat.
"Lo abis dikejar setan apa gimana Bun? " tanya Asya heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEGO
Jugendliteratur[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] nikah - kecolongan - lalu kehilangan Begitulah kisah hidup mereka berdua dijebak saudara tiri disebuah pesta, yang membuat dua manusia tak saling kenal menjadi saling kenal. Mereka bersatu karena kejadian yang tidak mere...