Joan Jerome: Setengah Harga

5 3 3
                                    

Jerome ini sebenarnya anak orang kaya. Dengan tampangnya yang gagah layaknya papa muda.

Oke, jangan disambungkan dengan lirik lagu.

Namun berhemat dan bercita-cita ingin kaya seperti Uncle Scrooge yang dapat berenang di tumpukan uang merupakan ambisinya.

Mengingat Jerome kecil yang terlalu kikir dan sombong membuat beberapa orang ingin melemparnya dengan bom asap Mimi Hitam.

***

"Jerome, bagi sandwichnya dong. Aku lagi ga bawa bekal sama duit."

Jerome menoleh ke chairmate-nya yang bernama Tisna. Tentunya dengan melihat mimik wajah Tisna yang minta dikasihani, Jerome membagi dua sandwich daging yang baru ia keluarkan dari kotak bekalnya.

Kedua bola mata Tisna nampak bersinar saat Jerome menyodorkan Sandwichnya.

"Terima kasih. Kupikir, kamu memang sekikir teman-teman yang lain ucapkan,"

Tisna mengambil sandwich tersebut, mulai melahapnya dengan santai. Belum selesai Tisna menyelesaikan Sandwichnya, kalimat yang dilontarkan Jerome membuat Tisna perlahan berhenti mengunyah.

"Harganya dua ribu lima ratus."

"Apa?"

"Kamu berhutang dua ribu lima ratus denganku. Bayar ketika kamu udah dikasih uang jajan sama mama kamu. Makanya jangan pulang telat lagi kalau nggak mau uang jajan kamu di pending,"
Jerome mengulang kalimatnya dengan lebih jelas. Dengan sedikit perhatian kecil di akhir kalimat.

Tentu saja Jerome mengenal Tisna, tepatnya ia bertetangga dengan Tisna. Saat itu Tisna pulang larut malam sehabis bermain futsal di lapangan komplek. Membuatnya dikunci diluar semalaman dan uang jajannya dipending. Teriakan memohon Tisna saat itu didengar jelas oleh Jerome.

Sayangnya, Jerome terlalu tsundere untuk menghampiri Tisna langsung.

Untuk memperbaiki sikapnya, Jerome memberi setengah harga untuk setengah sandwich yang Tisna makan.

"Tapi mama bilang uangku dipotong sampai seminggu."

"Ya sudah tak apa. Aku akan menunggu sampai seminggu juga."

Sampai sekarang, Tisna masih menyimpan dendam yang membatu. Tisna harap, ada satu kesempatan agar ia dapat membalas kekikiran Jerome.

Tbc

97L memang sudah tidak pantas lagi untuk dijadikan sebagai anak SMA karena bentuk tubuh mereka yang hnggg. Maunya berlatarkan kehidupan mahasiswa kampus. Tapi saya sendiri masih pelajar yang tak mengerti apapun mengenai seluk beluk universitas. Jadi, di work ini mereka tetap menjadi anak SMA.

 Jadi, di work ini mereka tetap menjadi anak SMA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joan Jerome
Bukan Jerome Polin.
Tapi sama-sama suka uang.

Tian Shandy AdriansyahTisna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tian Shandy Adriansyah
Tisna.
Pantang mati sebelum Jerome miskin.

Fullmoon In DecemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang