insting

110 9 0
                                    

•Drabble•

cast:

• Jinhwan • Junhoe •

655 word ✔
yaoi ✔
end ✔

Pria manis bahkan dengan wajahnya yang tertutup masker menarik perhatian beberapa orang di bandara. Rambut pink yang terlihat sedikit karena bennie hat untuk menghangatkan kepalanya dari angin kencang diluar. Dia baru saja lari dari taksi yang bahkan belum terparkir sempurna didepan lobi pintu masuk terminal keberangkatan.

Jinhwan tidak bisa menunggu antrian mobil yang mengantar penumpang di lobi. Kaki nya yang tidak seberapa panjang terbalut celana jins hitam legam, beserta sepatu model walking modis. Selesai melakukan check in, Jinhwan berjalan cepat menuju ruang tunggu yang memang lumayan jauh.

Di sana ia sudah ada janji dengan pria kesayangan. Pria yang sudah sampai terlebih dahulu. Berbalut jaket tebal bulu motif leopard dengan dalaman dua lapis salah satunya adalah kemeja milik si pria kesayangan. Kemeja hitam dengan aksen merah tebal sepanjang lengan.

Ah membayangkan prianya sedang menunggu dengan mantel panjang membuat Jinhwan bahagia. Tidak sabar ingin memeluk dan menghirup pemilik aroma kemeja yang sedang ia kenakan.

Menyalip beberapa orang yang berlalu lalang sukses Jinhwan lakukan, tanpa membuat keributan tentunya. Di depan sana sudah terlihat eskalator menuju bawah, dimana ruang tunggu di sediakan.

Matanya menangkap seorang lelaki, tepatnya ujung kepala seorang lelaki yang sangat ia kenal baru saja menaiki eskalator. Jinhwan pun berjalan mengendap kemudian mencoba bersikap sesantai mungkin setelah sampai di belakang lelaki tinggi bermantel cokelat, lain dari tadi yang berlari sepanjang luar bandara dan berjalan cepat barusan.

 Jinhwan pun berjalan mengendap kemudian mencoba bersikap sesantai mungkin setelah sampai di belakang lelaki tinggi bermantel cokelat, lain dari tadi yang berlari sepanjang luar bandara dan berjalan cepat barusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Si pria yang lebih kecil memasukkan tangannya ke dalam saku mantel bulu. Demi mengurangi rasa dingin dari tangannya. Berharap pria didepan tidak menyadari kehadirannya.

Sesampai pria yang lebih tinggi di lantai ruang tunggu, keluar dari jalur eskalator, tiga langkah kemudian ia berhenti dan berbalik sambil mengulurkan tangannya.

Membuat Jinhwan yang sedang fokus menatap kakinya terkaget setelah keluar dari eskalator. Karena ada menghalangi jalannya.

"Dingin?" Tanya si pria tinggi bermantel masih dengan mengulurkan tangannya.

Menangkap tatapan sayang dari si pria tinggi Jinhwan menjadi kesal. Oke Jinhwan sempat terpesona tadi. "Kau tahu aku di belakangmu?" Jinhwan menepis uluran tangan pria tersebut. Perubahan mimik wajah si pria tinggi membuat Jinhwan menyesal. Hei pria kesayangannya bersedih. Setelah mensejajarkan langkah kaki mereka, Jinhwan menggandeng tangan yang tadi di tepisnya. Mengusapkan jempol mungilnya pertanda ia menyesal.

"Aku mau bikin kejutan tadi." Jinhwan mulai bercerita. "Harusnya tadi setelah turun eskalator, aku memelukmu, lalu kamu kaget dan marah karena ada orang asing tiba tiba peluk kamu." Atau lebih tepatnya Jinhwan mengarang. "Setelah itu kamu sadar kalau yang peluk aku. Kim Jinhwannie, terus kamu tidak jadi marah." Jinhwan tersenyum membayangkan kejadian karangannya.

"Terus.." cup "Junhoe cium Jinhwan. Karena Junhoe sangat mencintai Jinhwan." Junhoe si pria tinggi kesayangan Jinhwan, melanjutkan dengan karangannya juga, diakhiri live action tentunya.

Jinhwan yang di serang tiba tiba, membeku di tempat. Bayangkan tiba tiba bibirmu dicium oleh orang yang selalu membuatmu berdebar. Oh, aku akan meninggal.

"Tidak Jinhwan. Kamu akan terus hidup." Seperti sudah kebiasaan, Jinhwan memang sering berkata seperti itu jika Junhoe menyerangnya tiba tiba. Junhoepun melanjutkan jalannya, dengan menarik tangan Jinhwan yang masih ia genggam. "Maaf ya, tidak sempat menjemputmu tadi."

"Gwenchana. Kita tidak akan sempat jika kamu harus menjemputku." Jinhwan dan Junhoe duduk menunggu di ruangan untuk gate mereka.

"Untungnya kopermu sudah masuk bagasi mobilku tadi. Jadi kamu tidak perlu membawa koper."

"Ng. Aku senang, akhirnya kita liburan. Main ski es, main ke disneyland, sama makan es krim."

"Kalau seperti itu kenapa harus jauh ke Jepang." Junhoe terkekeh menanggapi kegemasan seorang Jinhwan.

"Apapun yang akan kita lakukan di Jepang aku senang." Jinhwan memeluk Junhoe dari samping. Tidak mempedulikan orang orang yang mungkin saja risih. "Terimakasih pacarnya Jinhwan."

Junhoe membalas pelukan Jinhwan dan mengecupi pelipis Jinhwan.

"Ngomong ngomong Junhoe." Jinhwan melepas pelukannya. "Kenapa kamu tahu aku dibelakang kamu tadi?"

"Entah. Seperti.. insting..?" Jinhwan masih menatap Junhoe curiga. "Hei. Yunhyeong bilang kita soulmate bukan tanpa alasan."

"Benar begitu? Kamu gak pasang lacak gps di handphone aku kan?"

"Ng...." Junhoe berharap ia selamat dari amukan singa betina hari ini.

"YAAK!"

Gate 26 penerbangan Japan Airlines seri xxxcxx sudah di buka.

"Oh. Pesawat kita." Aku selamat.

end
030720


Inspirasi dari gambar di atas, gemes banget Jinhwannya
ditambah jinhwan dan junhoe lagi liburan di Jeju (kemungkinan, karena pergi bareng) huehehehe
kalo real life mereka liburan summer, di sini mereka mau liburan winter

Ceritanya, Junhoe kerja kantoran, pulang kerja gak keburu jemput Jinhwan ke rumah. Jadinya mereka berangkat ke bandara terpisah. Semua koper Jinhwan dan Junhoe sudah dimasukin ke bagasi sama Junhoe pas check in. Jadi Jinhwan aman gak perlu bawa koper, cuman check in aja sendiri.

junhwan • drable • oneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang