Hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah setelah hampir sebulan libur, jujur saja aku merindukan lingkungan khas sekolahku. Entahlah aneh memang, disaat sekolah sedang berjalan aktif yang kuinginkan adalah sebuah liburan yang sangat panjang, tetapi saat keinginanku sudah terkabul yang kuinginkan adalah suasana belajar mengajar.
Aku setengah berlari menuju gerbang sekolahku, sudah banyak guru yang menyambut disana. Aku tidak ingin terlambat untuk hari ini, kenapa? Karena hari ini kudengar kabar bahwa semua kelas akan dirombak habis habisan. Jika begitu besar kemungkinan aku akan terpisah dengan teman sekelasku dulu. Tetapi tidak apa, mengenal orang baru adalah tujuan dari kegiatan ini.
"Kate cepat!" Teriak temanku dari arah lapangan. Aku tersenyum kepadanya, lalu mempercepat laju lariku dan menghampirinya.
"Hosh.. Hosh.. Bagaimana? Aman?" Tanyaku pada gadis ramping dihadapanku ini. Nafasku memburu, jantungku bekerja dua kali lebih cepat akibat berlari.
"Aman, tetapi wajah mereka membuatku tidak tega." Ucapnya membuatku refleks mengerutkan kening.
"Kau harus tega Sojung, ini masa orientasi siswa jadi bagaimanapun tampangnya kau harus membuatnya patuh padamu." Ucapku memberikan penjelasan.
"Akan aku usahakan."
"Sojung aku duluan, jika tugasmu disini sudah selesai langsung menyusul ke ruang Osis mengerti 'kan?" Aku meninggalkan tempat tersebut setelah Sojung menganggukkan kepalanya. Jika kalian bingung apa tugas Sojung di lapangan sekolah, dia adalah sekertaris bidang kedisiplinan, sehingga semua yang baru masuk harus berurusan dengan dia dulu untuk memeriksa kelengkapan pakaian sesuai harinya.
Aku setengah berlari menuju ruang Osis, mataku menerawang suasana disekitar tempat ini. Kenapa murid baru bergaya lebih heboh dibandingkan para Kakak Kelasnya.
"Menjijikan!"
BRUUKK—
"AW! Yak, batu sialan!"
Aku mengalihkan pandanganku kearah bunyi tersebut. Dari tempatku berdiri dapat kulihat seorang gadis berkuncir dua tengah membersihkan sikunya. Aku tersenyum saat melihat bagaimana dia memarahi batu kerikil dihadapannya.
Entah dorongan dari mana tetapi aku mendekatinya dan berniat untuk membantunya, "Kau baik-baik saja?" Tanyaku padanya. Gadis itu mengangkat kepalanya. Ah, dia juga berponi, lucu sekali.
"Bisa bantu aku berdiri? Kakiku sakit," Pintanya kepadaku. Dengan senang hati aku menurutinya, tatapan matanya membuatku luluh.
Aku mengulurkan tanganku, sedikit menggeser tubuhku untuk menghalangi cahaya matahari yang tepat lurus kearah wajahnya. Gadis berponi itu membalasnya, kalian mau tahu sesuatu? Telapak tangannya sangat halus sampai aku tidak ingin melepaskannya.
Perlahan dia berdiri, setelah itu melepaskan tangannya dari genggamanku. Tangan mungilnya kini ia gunakan untuk menepuk rok bagian belakangnya.
"Apa masih terdapat noda disini?" Tanyanya tanpa menatapku.
"Biar aku bantu." Ucapku kemudian membantunya membersihkan bagian yang terkena noda.
"Sudah." Ucapku setelah selesai membantunya, jangan kalian kira aku membersihkan rok bagian belakangnya. Aku hanya membersihkan bagian siku tangannya serta bagian kakinya yang terkena noda tanah.
"Terimakasih atas bantuannya, aku pergi dulu atau nanti si Kakak galak itu akan menghukumku." Ucapnya berbisik padaku saat mengatakan 'Kakak galak' lucu sekali.
"Siapa?" Tanyaku membalas bisikannya.
"Aku dengar-dengar namanya Kim Taehyung. Eumm, Kateha, Kete atau Kate, Ah siapalah itu, aku lupa," Aku berusaha menahan senyum yang akan muncul di bibirku. Gadis ini membicarakanku dihadapanku.
"Maksudmu aku?" Tanyaku berbisik. Sesaat dia nampak tidak percaya, sampai akhirnya aku memberikan dia papan namaku, gadis itu melebarkan matanya menatapku.
"Kau? Ah.. itu.. kau tau, aku hanya bercanda, bukankah barusan itu lucu. Ha.. ha.. ha.." Ucapnya sembari memaksakan tawanya kemudian memukul bahu sebelah kiriku. Dia bahkan masih sempat memukulku disaat tertangkap basah.
"Baiklah Kate sudah membantumu berdiri bahkan rela membersihkan tanah membuat tangannya kotor, dan kau malah berkata bahwa kate itu galak? Aku kecewa sekali." Ucapku memasang tampang sedih dihadapannya.
"Ha.. ha.. ha.. tadi aku hanya bercanda, maafkan aku Kak Kate!" Ucapnya panik, dia menautkan kedua tangannya memohon, menunduk seperti tak berani menatapku.
"Aku memaafkanmu, pergi sana atau kau benar-benar akan kuhukum." Ucapku padanya. Tidak ada nada keras atau membentak sama sekali.
Gadis itu mengangguk kemudian tersenyum padaku membuatku terpaku melihatnya, senyumnya indah sekali. Masa bodo dengan teman-temanku yang kini menunggu di ruang Osis, tetapi gadis itu lebih membuatku tertarik untuk mengikutinya, tenang saja aku tak seburuk itu melalaikan tanggung jawabku, jadi dengan segera aku pergi menemui teman-temanku di ruang sana. Aku bersiul sepanjang jalan, wajahnya, tatapannya, dan senyumnya, semuanya berputar terus dikepalaku
Apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama? Entahlah akupun belum terlalu yakin akan hal itu.
******
Hi ! Balik lagi sama aku :)
Jangan lupa tinggalkan jejak ya :)Ini karya keduaku, jadi maaf kalo masih banyak kurangnya. Makasih yang udah support 😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Juli 2013
Fiksi PenggemarHai, saya Kim Taehyung. Saat ini tepat dibulan Juli 2013, saya mengeluarkan suara saya setelah sekian lama saya mengurung diri. Tidak banyak yang akan saya bicarakan disini, tetapi Point penting kenapa saya disini adalah untuk berbagi rasa cinta say...