Bab 98: Hidup Bersama

1.5K 238 12
                                    


Feisha mengeluarkan kunci dari bagian dalam saku celananya, mengambil waktu untuk membuka pintu. Sesuatu yang dulu bisa dia lakukan dengan mata tertutup, sekarang sangat asing. Tetapi Layton sangat ingin tahu tentang rumahnya, bergegas memasuki ruangan di depannya.

Kamar dan ruang tamu yang sangat normal. Itu bahkan sebuah ruangan kuno dengan ruang tamu kecil dan kamar tidur besar.

Layton mendecakkan lidahnya dan berkeliling, lalu kembali ke Feisha, yang menutup pintu, "Jadi, kamu sebenarnya seorang rakyat jelata."

Feisha dengan sangat ramah berkata, "Apakah maksudmu 'rakyat jelata' atau 'orang miskin'?" (1)

Layton berkata lagi dengan pengucapan yang sangat jelas, "Tanpa diduga tinggal di tempat seperti ini."

Feisha bahkan tidak menggerakkan kelopak matanya dan berkata dengan nada meremehkan dirinya sendiri, "Bahkan tempat semacam ini bukan milikku. Ini disewa."

Layton tertegun. Dia yang tua ini tidak pernah memperdulikan dirinya, dengan status seperti apa yang dimiliki manusia-manusia Bahtera Nuh di dunia manusia. Ini adalah pertama kalinya dia memikirkan hal ini, dan hasilnya benar-benar sangat ... menyedihkan.

Feisha melepas sepatunya, meletakkannya di rak sepatu, tersenyum lalu berkata, "Sangat disayangkan, selama tujuh hari kedepan, kamu hanya akan bisa bergantung pada rakyat jelata ini untuk hidup."

Layton menyilangkan tangan di dadanya, berpikir dalam-dalam dan berkata, "Aku sudah memikirkan hal ini. Untuk dapat datang ke dunia manusia adalah semacam takdir. Jadi aku pikir aku akan menerima tantangan ini dan membantu dunia manusia."

Feisha berkedip, "Apa yang akan kamu bantu?"

Layton mengangkat kepalanya seolah membuat keputusan monumental, "Aku akan bergabung dengan laboratorium penelitianmu."

"Kamu tahu tentang laboratorium penelitian?"

Layton mencibir dan berkata, "Di antara para kurcaci, aku seorang ilmuwan jenius, oke."

Feisha mengeluarkan suara 'oh' dan berkata, "Jadi, kamu memutuskan untuk menurunkan kebangsawananmu, dan diam-diam menggunakan sedikit bakat serta keterampilan jeniusmu di dunia manusia?"

"Uh huh."

"Lalu profesor seperti apa kamu? Tesis terkenal macam apa yang telah kamu terbitkan? Penghargaan macam apa yang kamu dapatkan?"

"... Bagaimana aku bisa mendapatkan penghargaan manusia seperti itu, tapi," Layton mengeluarkan domino receiver yang telah diambilnya dari Feisha, ketika dia membuka pintu, "Penemuanku."

Wajah Feisha tidak bisa tetap tanpa ekspresi. "Bisakah kamu memproduksi ini secara massal?"

"Apakah dunia manusia memiliki Aridaku Absorber?" (2)

"....." Kegembiraan di mata Feisha mereda, "Meskipun aku tidak tahu apa itu Aridaku Absorber, tapi, aku merasa bahwa nama Aridaku tidak akan pernah muncul di dunia manusia."

Layton menjawab, "Lalu bagaimana dengan Rikidah Shaw's Gear Column?"

"Ridley Scott's Gear Column?" Ketenangan kembali di mata Feisha, "Apakah ada sesuatu yang tidak membutuhkan Ridley Scott?" (3)

Layton dan Feisha saling memandang dengan cemas.

Layton mengganti taktik dan berkata, "Sebaiknya kita memikirkan hal ini, barusan apa yang kamu bicarakan, profesor apa ... esai apa?"

Feisha mengirimnya dengan satu kalimat, "Apakah kamu pernah ke taman kanak-kanak?"

Layton mengangguk, berhenti, kemudian mengangguk lagi.

[END] [BL] SPIRIT HOTEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang