Additional Rules

888K 12.3K 586
                                    

Nesha telah sampai di kampus, segera ia menuju kelasnya yang berada di Lantai 9. Melalui lift yang kebetulan agak sepi dan hanya ia seorang di dalamnya.

Ting.

Pintu lift terbuka Nesha berjalan cepat menuju kelasnya. Setelah beberapa langkah hampir mendekati kelasnya ia mulai mengatur nafas supaya tidak terlihat ngos-ngosan. Meskipun begitu tanpa ia sadari efek berjalan cepat tadi menimbulkan sensasi yang nyata bahawa selakangannya masih perih. Ia menggigit kecil bibir bawahnya.

"Sial. Ini gara-gara miliknya yang kebesaran sesuka hati menusuk-nusuk kewanitaanku." batin Nesha dalam hati.

Nesha duduk di bangku paling depan. Tepatnya lurus di depan dosen. Ini tempat kesukaannya. Kemudian mengeluarkan binder untuk mencatat bagian-bagian penting mata kuliahnya. Ia juga menyiapkan ponselnya di atas untuk merekam setiap penjelasan dari Dosennya.

Suasana kelas sudah lumayan penuh kala itu. Ada mahasiswa yang bercanda ria, sebagian bermain ponsel, ada juga yang duduk terdiam seperti dirinya.

Sudah melewati 15 menit dari pukul 9.15 am namun Dosen yang ditunggu belum juga datang. Tak lama kemudian ada seorang Petugas Piket masuk. Beliau menyampaikan bahwa Pak Peter Dosen Sosiologi Komunikasi hari ini absen karena sakit. Ada tugas kelompok yang harus dikerjakan. Nesha mendapatkan kelompok tiga bersama tiga rekannya diantaranya Brian si selebgram perfeksionis, Anna si Beauty Vlogger, dan Roman si cowok berkacamata bulat kutu buku yang tampan.

Seperti dugaanya semua tugas hanya Nesha dan Roman yang mengerjakannya sedang yang lain numpang nama saja. Ya mereka berdua ijin yang alasannya karena ada keperluan syuting.

Mereka sekarang berada di perpustakaan. Sengaja memilih tempat duduk yang lesehan karena menurut Nesha lebih nyaman untuk mengerjakan tugas dan kebetulan Roman juga satu ide.

Kata demi kata Nesha ketik dalam laptop Macbook milik Roman sesuai apa yang dikatakan padanya. Tak terasa dua setengah jam berlalu akhirnya tugas pun selesai ia ketik. Tinggal menunggu print outnya dari Roman karena akan ia baca ulang kembali di rumah. Nesha menyetujuinya kemudian pamit karena hari sudah siang perutnya pun minta segera di isi. Akan tetapi, sebelum ia pamit justru Roman mengajak makan siang bersama dulu di Kantin. Mendengar ajakannya Nesha teringat perjanjiannya dengan Harva bahwa ia tidak boleh berhubungan dengan lawan jenis. Meskipun hanya berteman Nesha khawatir kalau Harva tahu sudah pasti pria itu akan berpikiran lain. Pria itu sangat misterius maka dari itu ia tidak mau membuat masalah dan tidak ingin dihukum Harva. Hanya karena tidak membuang jam saja Harva menghukumnya dengan menambah satu ronde berhubungan sex. Apalagi ini makan berdua dengan teman kuliahnya. Ah bakal berat nanti hukumannya. Nesha tidak mau. Nesha lebih memilih menolak ajakan Roman.

"Maaf Roman, aku makan siang di rumah saja." bohong Nesha sambil menyampirkan tas Fendi Zucca Hobo yang di belikan Harva minggu lalu. Sebenarnya Nesha sempat menolak karena harga tas gitu aja harganya puluhan juta. Namun Harva justru terkekeh ringan dan mengatakan bahwa ia tidak akan membelikan barang yang ecek-ecek. Akhirnya Nesha manut saja.

Mendengar penolakan Nesha, Roman kacewa karena di sepanjang mengerjakan tugas tadi Nesha terlihat senang dan sering kali tersenyum ketika asik diskusi dengannya sesekali bercanda. Jujur Roman memang tertarik pada Nesha. Baginya Nesha gadis yang pas sekali dengan dirinya. Cantik, lemah lembut, dan cukup pandai. Sempat berpikiran aneh karena melihat ekspresi berbeda dari Nesha seperti agak takut dan berubah lagi seperti biasa namun ia singkirkan mungkin lain waktu ia bisa mengajak makan siang bersama.

"Okey.. Tak masalah. Bye Nesha." pamit Roman melambaikan tangannya.

"Bye Roman." balas Nesha melambaikan tangannya.

Tanpa mereka berdua sadari seseorang sedang mengawasi gerak-gerik Nesha dan Roman selama mengerjakan tugas di perpustakaan. Michael melaporkan semua apa yang ia dapat ke Bosnya Harva beserta video percakapan mereka berdua.

My Twins Miracle (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang