Shopping Time

625K 9.4K 216
                                    

Maaf banget aku post ulang**

Yuk yuk yuk readersku sebelum baca silahkan pencet vote nya dunks..
Yang belom follow boleh bgt follow.. Maaciih
================================

Cuaca daerah Jakarta siang ini sedang tinggi-tingginya kemungkinan mencapai 36 derajat. Hal ini membuat badan Nesha berkeringat berlebih dan rambutnya sudah lepek apalagi bau badannya yang sudah mulai menguar asam. Hmmm.. Ia risih. Ia juga tidak tahan kalau rambutnya sudah lepek. Ingin mandi dan segera berkeramas Setelah menyelesaikan kuliahnya pada jam pertama dan kedua ia memutuskan untuk pulang ke apartemen dengan naik ojol melalui aplikasi di ponselnya.

Sejak kejadian Harva membanting ponsel kesayangannya, pria itu membelikan ponsel baru yang sama dengan kepunyaan-nya dengan warna yang sama pula. Pria itu bahkan membelikan nomor baru. Hanya ada kontak Ibunya, pria itu, dan Michael. Tak masalah. Bagi Nesha yang terpenting ia masih bisa berkomunikasi dengan Ibunya.

Sesampai di apartemen Nesha tak mendapati Harva disana. Mengingat tadi pagi ia berangkat dulu ke kampus. Pria itu mengatakan ada jam kuliah jam kedua. Mungkin saja pria itu masih ada kelas.

Tanpa pikir panjang Nesha melepas semua bajunya. Dalam keadaan telanjang ia mengisi air bath up dan menambahkan sabun dan oil treatment ke dalam bath up.

Ia ingin berendam. Karena sudah tak tahan saking panasnya, Nesha mengguyur lebih dahulu seluruh badannya dengan air shower kemudian mengambil sampo dan mencuci rambutnya sampai bersih. Setelah bath up sudah terisi setengah bagian. Aroma strawberry menguar menghinggapi indera penciumannya. Aroma kesukaannya.

Tanpa pikir panjang ia masuk dalam bath up dan mulai membasuh setiap inchi tubuhnya. Tak lupa ia membasuh organ kewanitaannya membersihkan sampai bersih dan harum. Ia tak ingin asetnya bau. Apalagi asetnya itu tiap malam menjadi santapan Harva. Jelas ia tak ingin dicap jorok dan tentu saja ia tidak ingin mengecewakan pria itu.

Segar dan rilex itulah yang kini ia rasakan. Berendam memang bisa membantu menghilang stres dan kepenatan.

Nesha turun dari bath up ritualnya sudah selesai. Ia memakai bathrobe putih yang sudah tersedia di kamar mandi. Baru saja ia ingin menalikan tali bathrobe, ia merasakan tangan kekar memeluk Nesha dari belakang.

" Ternyata disini, aku cari di dapur sama perpus nggak ada." Harva mengendus-endus leher Nesha dan menciumi rambut Nesha.

" Tumben siang-siang berendam." Tangan Harva mulai bergerilya menjelajahi kedua payudara Nesha meremas dan memainkan putingnya. Bibir Harva mencium dan mencupang leher putih Nesha dengan rakus.

" Aahhhh...Harv." Nesha mendesah dan menjambak rambut Harva. Otomatis seketika itu cairan dalam kewanitaan Nesha keluar.

" Damn Nesha kamu wangi." racau Harva yang mulai terbakar gairah. Harva melepas bathrobe Nesha dan melemparnya asal. Nesha sudah polos. Harva dengan cekatan menyapu bibir Nesha dengan bibirnya buas. Tak puas hanya itu Harva memainkan jari telunjuknya menyusup dalam liang kewanitaan Nesha.

"Mmhhh..Aahhhh". Nesha mendesah lagi sentuhan Harva selalu membuatnya terbang dalam kenikmatan.

Harva melepas bajunya sendiri dan Nesha membantu melepas ikat pinggang pria itu. Mereka melempar asal ke belakang. Mereka sudah polos bersama.

Harva menyalakan shower. Ia menyuruh Nesha menungging. Ia memegang penisnya yang sudah mengeras dan memasukkan ke dalam vagina Nesha.

My Twins Miracle (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang