MBF - Ruang Musik

17 11 1
                                    


Happy reading readers

.
.
.

Pukul 19.30 WIB. Frisca sejak tadi termenung seraya menatap bintang-bintang di langit.Ia tengah merindukan seseorang saat ini. Hingga tak terasa air matanya mengalir dari kedua pelupuk matanya, dadanya merasa sesak dan sakit.

Kring kring kring

Dering ponsel membuat Frisca terperanjat,dengan sigap dia mengambil ponsel lalu mengangkat telpon yang sejak tadi berdering tanpa melihat siapa yang menelponnya.

"Frisca. " suara seseorang di sebrang sana membuat Frisca kaget. Suara berat dan khas itu ia serasa mengenalnya

"Lo arkan?. " tanya Frisca memastikan

"iya."

"darimana lo dapet nomor telpon gue ?." sentak Frisca

"dari hp lo."Frisca mengernyitkan dahinya

"Jadi tadi lo buka ponsel gue ! Nggak sopan. " bentak Frisca membuat kuping Arkan nyeri

"Gue cuma nyimpen nomor lo ,gak macem-macem. " balas Arkan

"terus sekarang lo mau apa nelpon gue?. "

"Besok bakal ada jamkos, kita gunain waktu itu buat latihan. "

"Darimana lo tau kalo besok bakal ada jamkos?. " tanya Frisca heran

"Gue kan murid kesayangan guru." Arkan menyombongkan dirinya sedangkan Frisca memutar bola matanya malas

"iya. "

"Bahan presentasi udah gue kirim lewat email, tinggal lo baca, hafalin dan pahami. " Arkan mengingatkan

Frisca menghela nafasnya, ini yang tidak Frisca suka, yaitu dia harus berbicara di depan teman-teman sekelasnya.

"iya Arkan." balas Frisca malas

"Kalo abis nangis tuh, minum air putih." ucap Arkan membuat Frisca kaget

"Sotoy lu"

"tapi bener kan. " goda Arkan disebrang

"kalo udah gak ada lagi yang mau di bicarakan gue tutup telponnya. "

Frisca langsung mematikan sambungan telponnya sepihak, ia kesal dan letih ingin tidur ,matanya sudah berat dan kepalanya pusing.

Dengan segera Frisca masuk ke dalam kamarnya dan segera merebahkan dirinya di atas kasur empuk untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya.

****

Pagi ini cuaca sedikit mendung, dan mungkin sebentar lagi akan turun hujan begitulah perkiraan Frisca.

Frisca sudah duduk dengan tenang dikursinya dengan memegang sebuah novel karya 'boy candra'  yang berjudul 'nebula' .Frisca menyukai buku karya boy candra apalagi buku yang seperti sekarang ia baca.

Semua murid kelas Xll Ips 1 sudah berada di dalam kelas.jam sudah menunjukan pukul 07.20 menit tapi guru belum ada yang datang.

"Em hari ini guru masuk gak Bin? " tanya Ayu

My Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang