Termangu

18 8 1
                                    

Ketika sunyi memeluk sang malam.

Ketika kantuk sudah menguasai netra semua orang.

Justru saat itulah aku termangu.

Menatap jendela yang menampakkan gelapnya dirgantara.

Memperlihatkan taburan bintang membentuk rasi indah.

Begitu juga bulan, yang menunjukkan terang diantara hitam semesta.

Lain halnya denganku yang suram diantara indahnya gemerlap.

Lalu menangis di tengah sunyinya malam.

©Arm_apple

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang