Jaesahi

6.8K 1.6K 357
                                    


"Ya gimana ya, mau ngeluh ga bisa, mau balik ga mungkin, mau salahin junkyu ga guna juga, jadi gue mutusin sampe sini aja"

Ucap jaehyuk mendaratkan ekornya duduk ke kursi besi berkarat.

Ati ati jae ntar kena tetanus.

Asahi yang menjadi partnernya yang cuma diam sepanjang jalan tadi, tetap diam pas Jaehyuk ambil keputusan mau berhenti aja.

"Kok diam, ga ada respon gitu?" tanya jaehyuk, heran manusia macam apa asahi ini dari tadi diam terus ga capek apa diam.

Asahi cuma naikin alisnya sebelah, Bukannya gimana tapi asahi itu sebenarnya ga ngerti jaehyuk ngomong apa.

"Lo ngomong apa gue ga ngerti"

Jaehyuk mengusap rambutnya prustasi, dia udah prustasi sama keadaan dan sekarang di tambah asahi, yang cuma diam kalau di ajak bicara.

Jaehyuk sedikit menyesal menarik tangan asahi tadi, asahi tak membantu sama sekali, ia hanya menambah jaehyuk pusing.

"Gue ga peduli lagi sama hartanya, gue mau pulang tapi ga mungkin juga pulang dan gue mutusin disini aja tunggu sampai pagi, udah habis itu pulang, lo kalau mau cari mashiho cari aja sendiri" ucap jaehyuk dengan nada tinggi dan melipat tangan di dada.

"Egois" celetuk asahi, ia menatap jaehyuk dengan amat tajam.

Asahi kesel banget sama jaehyuk, kenapa egois banget, ga mikir apa,Junghwan yang kecil aja mau di tinggal dan ntah lah apa yang terjadi sama Junghwan sekarang.

Dan dia yang selamat sampe sini aja udah sukur.

"Lo ga mikir Junghwan kenapa teriak pas pintunnya ketutup, doyoung yedam mereka ga bakal di apaapin sama si om om, yoshi-" asahi menarik nafasnya kasar ketika menyebut nama yoshi, asahi tidak kuat bahkan untuk membayang kan seberapa sakitnya yoshi harus di ikat oleh akar akar yang hidup.

"Dia ga kehabisan nafaskan karna di iket akar, haruto jeongwoo apa mereka ga takut di tinggal sama mumi, mashiho sekarang di mana?"

Baru kali ini jaehyuk denger asahi ngomong panjang banget, jaehyuk jadi shocked banget seriusan a.

Tapi tapi tapi jaehyuk ga peduli omongan asahi, dia lebih mentingin hidupnya dulu, ga peduli sama yang lain, dia mau pulang aja pokoknya, toh kan itu salah mereka juga ngapain mau aja di tinggal.

Anda hanya tidak tau jae, kalau itu yang di namakan pertemanan.

"Ga peduli" kata jaehyuk lalu meninggalkan asahi yang sudah menahan emosi melihat tingkah jaehyuk.

Asahi berlari mengejar jaehyuk yang melenggok dengan enaknya di taman univ dan ga nyadar kalau asahi itu udah pasang kuda kuda mau baku hantam sama jaehyuk.

"Lo kenapa jae?"

Dengan kasar asahi menarik jaehyuk hingga jaehyuk terhuyung ke belakang dan mendaratkan satu kepalan permen milkita, bukan bukan kepalan tangan.

Layangan tinju itu berhasil membuat jaehyuk terbatuk batuk hebat.

"Mau lagi" sekarang asahi memukul tulang pipi bagian kiri jaehyuk.

Maafkan asahi, ia benar benar marah melihat jaehyuk saat ini, tidak ada kah rasa simpati di hati jaehyuk.

Jaehyuk sempoyongan, tonjokan asahi seperti menjalar ke otak jaehyuk ia pusing saat ini, batuk makin menyerang entah kenapa tonjokan asahi seperti racun bukan hanya menyerang otak sekarang tubuhnya terasa begitu menyakit kan.

[1] TREASURE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang