Seberkas Cahaya

7 0 0
                                    

Part 1 (Kia)

Apa yang ada di benak kalian ketika mendengar kata Cinta? Pasti indah bukan? Kalau kata bang Roma Irama Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbuga, namun itu tidak berlaku bagi seseorang yang berkali-kali sakit oleh Cinta, seperti halnya seorang gadis seperti Kia, gadis yang berusia 23 tahun satu bulan lagi itu kini tengah menempuh pendidikan Strata 1 (S1) nya di salah satu Universitas swasta yang ada di kotanya, kota Jember provinsi Jawa Timur. Kini ia tengah memasuki semester 7 atau bisa di katakan semester akhir.
Kia tidak lagi percaya dengan apa itu cinta, bukan tanpa alasan dia tidak percaya cinta, itu di karena kan berulang kali ia sakit hati oleh cinta. Di tinggalkan, di khianati sudah pernah ia alami. Terakhir kali Kia mencoba membuka hati saat awal ia masuk di perguruan tinggi. Saat itu ia menjalin hubungan asmara dengan Tegar, yang juga masih menyandang status mahasiswa di kampus swasta lainnya di kota Jember, Jawa Timur. Tegar seangkatan dengan Kia, namun lebih tua Kia satu tahun. Tegar dan Kia telah menjalin asmara selama kurang lebih 4 semester atau bisa di hitung 2 tahun, dari awal semester 1 sampai semester 4.
Dahulu mereka sangat bahagia layaknya pasangan muda. Saling memberi kabar setiap harinya tak pernah di lupa oleh keduanya. Sang kekasih, Tegar yang selalu menyempatkan waktu untuk Kia di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa aktif di kampusnya. Namun semua berubah ketika Tegar mempunyai teman-teman baru di kampusnya ketika semester 3. Teman yang terdiri dari 2 gadis dan 2 lelaki dengan Tegar sendiri. Sejak itu Tegar mulai hilang perhatian pada sang kekasih, Tegar lebih sering menghabiskan waktu untuk ketiga temannya tersebut. Awalnya Kia berusaha memakluminya, mungkin saja Tegar sering menghabiskan waktu dengan teman-temannya itu karena mereka yang sekampus dan seprodi dengannya. Namun semakin lama sikap Tegar makin berubah, bukan hanya perhatian namun juga jarang ada waktu untuk Kia dan sikapnya semakin cuek pada Kia. Kia yang awalnya memaklumi pun lama kelamaan mulai menyerah dengan sikap Tegar, selain itu Tegar juga jarang menghubungi kekasihnya tersebut, bahkan terkadang seminggu sekali Tegar mengabari Kia via pesan WhatsApp.
Sebagai sepasang kekasih tentu itu hal yang sangat tidak wajar. Bagaimanapun komunikasi itu penting, baik komunikasi langsung ataupun virtual. Kia mulai bertanya apa yang ada di pikiran Tegar. Apa yang salah dengan Kia? Tegar yang jarang mengabarinya saja ia masih sabar, walau terkadang dalam hati kecil Kia ingin seperti teman-temannya yang pacaran lama namun komunikasi tetap terjaga baik. Tidak hanya itu, kadang Tegar sering pergi nongkrong di cafe dengan ketiga temannya tersebut, Kia tahu itu dari instastory yang di buat Tegar di instagram nya. Hati gadis mana yang tidak sakit, pergi have fun dengan teman-temannya saja Tegar sanggup setiap hari, masak hanya mengabari Kia sebentar saja tidak bisa?.
Sampai akhirnya Kia di titik lelahnya. Berulang kali ia curhat tentang kekasihnya itu pada Anggun, sahabatnya sedari TK yang saat ini pun tengah menempuh semester akhir di kampus Negeri di kota mereka. Anggun yang merasa kasihan pada sahabatnya itupun selalu menyarankan pada Kia untuk mengakhiri saja hubungan ini. Anggun merasa bahwa Tegar tidak lagi menghargai Kia sebagai kekasihnya, Anggun merasa kasihan pada Kia, gadis yang sangat sabar namun di sia-sia kan oleh Tegar. 
“kamu itu terlalu sabar pada Tegar Ki, sudahlah akhiri saja hubungan kalian daripada hatimu selalu sakit olehnya”. Saran Anggun ketika itu di kamar Kia
“tapi aku masih menyayanginya Nggun”. Kia dengan wajah sedihnya dan tak terasa air mata jatuh di pipi nya yang manis itu
“sayang sih sayang, tapi jangan sampai bodoh hanya demi seorang lelaki yang sudah tak menghargaimu lagi, hanya berjuang di awal, kamu berhak bahagia Kia”. Anggun memeluk Kia yang mulai meneteskan air mata di pipinya itu

      Sore itu juga Kia memutuskan untuk membicarakan hal serius ini dengan Tegar. Selepas maghrib Kia mencoba chat Tegar via pesan whatsapp setelah seminggu lebih mereka tidak saling komunikasi. Kia mencoba berbasa-basi dulu seperti tanya kabar Tegar, kabar keluarganya dan masih banyak lagi sekedar untuk mencairkan suasana, hingga akhirnya Kia mulai memancingnya dengan pertanyaan tentang kelanjutan hubungan mereka. Kia pun mulai mengatakan semua yang ia rasakan selama ini, tentang sikap Tegar yang semakin hari semakin menyakitkan hati, tentang hubungan mereka yang semakin lama semakin hambar, sampai akhirnya Kia memutuskan untuk mengambil jalan pisah, tak di sangka jawaban Tegar sangat menyayat hati Kia, Tegar langsung mengIYAkan apa yang Kia katakan seakan-akan sudah tak ada rasa sayang lagi di hatinya untuk Kia. Dengan berat hati Kia pun menerima keputusan Tegar walau di dalam hatinya masih berat dan masih sayang pada Tegar sehambar apapun hubungan mereka saat ini, namun mungkin ini memang jalan terbaik untuk keduanya.
Setelah kejadian itu, tak mudah bagi Kia melupakan segalanya tentang dia dan Tegar. Tak bisa di pungkiri banyak kenangan yang telah mereka berdua lalui. Setiap kali mengingat itu, tak terasa air mata Kia jatuh di pipi manis. Kia mencurahkan semua pada Anggun sahabat nya tersebut, dan Anggun selalu memberi semangat pada Kia, Anggun berpikir bahwa banyak lelaki yang jauh lebih baik dari Tegar dan Kia berhak menemukan bahagianya. Walau Anggun dan Kia berbeda kampus, namun mereka masih sering bersama karena jarak kampus yang cukup dekat, tak jarang Kia juga sering bermain dan menginap di kostan Anggun, karena Kia memang pulang-pergi setiap harinya. Ibunya tidak mengizinkannya kost karena ibunya tinggal sendiri di rumah. Kia adalah anak bungsu dari 2 bersaudara, dia dan kakak laki-lakinya yang sudah menikah dan menetap di kota Malang, ayah Kia telah meninggal dunia ketika Kia msih SMP.
Sejak putus dari Tegar, Kia tak lagi mencoba membuka hatinya untuk orang baru lagi. Kini ia terluka cukup dalam dan bagi Kia itu sulit untuk di sembuhkan. Rasa trauma di hati Kia telah menutup penuh pintu hatinya, ia tak lagi percaya dengan cinta, yang ada di pikiran ia saat ini hanya kuliah dan sukses membuat ibunya bangga akan kesuksesannya kelak. Apakah hati Kia akan tertutup selamanya untuk lelaki? Siapakah yang nantinya bisa membuka hati Kia kembali dan sembuh dari rasa trauma nya?

Bersambung…..

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 05, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Seberkas CahayaWhere stories live. Discover now