Chapter 2

223 23 7
                                    

Clathzer & Clathria POV


Kami merasakan cahaya matahari menerpa tubuh kami samar-samar tepat ketika kami membuka mata terdengar suara yang begitu sendu namun penuh kasih sayang.

"Clathzer dan Clathria adalah nama kalian"

Itu! Itu suara yang kami dengar saat pertama kali kami membuka mata, suara yang begitu sendu dan merdu. Kami melihat wanita yang menatap kami dengan penuh kasih sayang.







Author pov

'Tunggu- bukankah kita sudah mati?' batin Clathria.

'Bukan kah kita sudah mati?"

'Hmm'

'Lalu kenapa kita disini? Ini dimana?'

'Entahlah'

'EHHH KITA SLING TERHUBUNG?! BISA SALING BERBAGI PIKIRAN?! SEPERTI TELEPATI!'

'Hmm, kurasa kita dilahirkan kembali didunia lain'

'Bagaimana mungkin?'

'Tentu mungkin, buktinya kita bisa'

'Baiklah-baiklah, siapa wanita ini?' Tanya Clathria melirik Caroline dengan mata bulatnya.

'Mungkin ibu kita didunia ini' Jawab Clathzer

'Dunia ini... Dunia yang seperti apa?'

'Entahlah...'

Hembusan angin terasa dari jendela kamar yang sedikit terbuka membuat gorden kamar sedikit berterbangan. Clathzer dan Clathria menatap Caroline yang sudah tertidur.


'Dia... Cantik sekali' Batin keduanya


Keduanya mengalihkan pandangan ke sekitar kamar, memperhatikan setiap sudut kamar dengan mata bulat mereka

'Cukup luas tapi nyaman' pikir Clathzer

'Aku setuju, lihat² pola-pola seperti tanaman rambat yang diukir dengan warna hijau itu, wahh tampak nyata' pikir Clathria menatap setiap sudut ruangan yang diukir dengan mata yang sedikit berbinar.

'Justru aku mengagumi lambang disana!' pikir Clathzer dengan semangat menatap kain putih dengan lambang tongkat panjang dan serigala besar yang melingkari tongkat itu.

Keduanya terus-terusan saling melempar pikiran mereka dan mengutarakan pendapat mereka sampai akhirnya suara hembusan angin dan kicauan burung membuat mereka menguap dan mengerjapkan mata mereka dengan lemah.

Oamm!

Keduanya menguap lalu tertidur dengan posisi seperti janin yang saling berhadapan.






9 bulan kemudian

"Bangun anak-anakku yang manis" Panggil Caroline seraya mengecup kedua pipi Clathzer dan Clathria berulang-ulang membuat keduanya melenguh pelan.

"Ayo bangun kita harus bersiap-siap untuk pergi ke pasar" Panggil Caroline kembali.

Clathzer dan Clathria membuka mata mereka pelan, mengerjapkan mata mereka beberapa kali, lalu menatap ibu mereka.

Adventure of twin siblings[Hiat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang