EPISODE 4

6 1 0
                                    

Newwy melangkah keluar dari kamarnya dengan membawa sebuah nampan besar. Dia bermaksud mengucapkan terimakasih kepada para polisi, khususnya Ha Joon dengan membuatkan bubur untuk disantap sebagai menu sarapan pagi ini. Semalam saat dia ingin ke supermarket, dia melihat Ha Joon terlelap di sofa lobby apartemen.  Laki-laki itu bahkan hanya pergi sesaat dan kembali lagi ke apartemen. Kasus percobaan pembunuhan sudah berselang dua hari dan pelaku masih belum  ditemukan padahal identitasnya sudah diketahui  berdasarkan sampel DNA darah yang ditemukan di tangga darurat yang diperkuat oleh rekaman CCTV. Entah dimana orang jahat itu bersembunyi, atau malah ada yang melindunginya?

Sesampainya di lobby Newwy tidak melihat Ha Joon, hanya ada Kwang Sun dan beberapa petugas patroli. Lalu dia menaruh nampan berisi 3 mangkuk bubur itu di meja depan sofa.

"Buat kami?" Kwang Sun bertanya ketika nampan itu sudah terletak di atas meja.

"Iya, tapi maaf saya hanya buat tiga porsi. Saya tidak tahu kalau kalian ada lima orang. Apa saya buatkan lagi?" Jawab Newwy sembari menatap tiga mangkuk itu di atas meja. Lalu ia mendekap nampan yang sudah kosong.

"Oh tidak perlu, ini porsinya besar kok, kami bisa makan berlima" Jawab Kwang Sun sambil mengibaskan tangannya untuk memanggil para petugas patroli yang berdiri di depan pintu utama apartemen.

"Oke baiklah, saya ke atas lagi, masih ada pekerjaan" Newwy tersenyum di akhir kalimatnya. Lalu dia kembali melangkah menuju lift.

"Sebentar, apa Min Young sudah sadar? Kami butuh kesaksiannya untuk menambahkan bukti kejadian" Kwang Sun mengejar Newwy, menahan pergelangan tangan kiri Newwy dan membuat Newwy terhenti lalu balik badan.

"Eh Sorry" Kwang Sun langsung menarik tangannya kembali ketika Newwy melirik ke arah pergelangannya yang masih dipegang Kwang Sun.

"Min Young masih belum sadar, katanya ada beberapa saraf dikepalanya yang terganggu karena dihantam vas bunga dan tengkuknya dipukul stik baseball" jelas Newwy.

"Apa Min Young punya keluarga yang bisa kami hubungi? Sepertinya dari kemarin tidak ada yang datang berkunjung" Kwang Sun sedikit penasaran dengan sosok Min Young sebab berdasarkan penyelidikannya, tak ada yang bisa ia hubungi. Bahkan daftar panggilan Min Young pun hanya ada Newwy, pesan antar makanan dan bos tempatnya bekerja.

"Min Young yatim piatu, dia sudah lama hidup sendiri" jelas Newwy.

"Ah baiklah, nanti saya ke rumah sakit saja untuk minta keterangan dari dokter agar lebih lengkap. Terimakasih ya untuk buburnya" Kwang Sun membungkuk 45 derajat diakhir ucapannya. Newwy membalas sekilas lalu masuk ke dalam lift yang sudah terbuka. Tak lama dari Newwy masuk ke dalam lift, Kwang Sun mendapatkan telpon.

"Cepat susul kami, periksa grup, sudah aku share titik lokasinya. Pelaku baru saja mengaktifkan ponselnya di sana. Pali... pali..." suara Ha Joon nampak terburu-buru di ujung sana. Kwang Sun kemudian berlari menuju parkiran outdoor untuk mengambil mobilnya. Semangatnya menggebu-gebu. Tak lupa ia menitipkan pesan kepada para petugas patroli untuk tetap berjaga di apartemen.

***

Ha Joon sudah duduk berhadapan dengan si pelaku, seorang pria berumur 40an yang ternyata adalah mantan narapidana. Lelaki yang ditemukan sedang bersembunyi di kaki gunung itu ternyata pernah melakukan perampokan di sebuah toko emas pada tahun 2007, lima tahun setelah bebas dia kembali melakukan pencopetan di pasar ikan Jagalchi. Sejarah kriminalnya hanya seputaran pencurian, dan kali ini setelah bebas 6 tahun, dia melakukan percobaan pembunuhan yang berdasarkan bukti serta saksi, termasuk dalam pasal pembunuhan berencana jika korban akhirnya meninggal.

Ha Joon menyodorkan laptopnya kepada si pelaku, ia memutar rekaman CCTV yang menunjukkan si pelaku masuk melalui tangga darurat dan keluar juga dari pintu yang sama. Serta menujukkan hasil test DNA yang semakin mempersulit posisi pelaku.

USWhere stories live. Discover now