Plastik dalam Laptop

17 5 2
                                    

***
“Temen-temen, silahkan buka grup WhatsApp kelas yah. Di situ ada tugas dari guru mapel, silahkan dibaca sendiri yah” pinta seorang ketua kelas

“Baik… Pak Ketu…” Dendi mengangkat jempolnya

Grup WA
XI Multi

Ibu Sri, S.pd
Silahkan disiapkan tugas presentasinya yah, 15menit lagi Ibu masuk kelas. Jangan pada keluar kelas

Dendi anak angkat Bapak Jokowi
Ashiiapp bu,

Sultan Onii Chan
Baik bu

Ibu Sri, S.pd
Yang keluar kelas nanti ibu hukum yah…

Dendi anak angkat Bapak Jokowi
Gakpapa bu kalo ibu mau hukum saya, tapi dihukumnya sama kelas akuntan yah bu. Hehe…

Justine Bibir
Huuuu

Iqbaal A.M
Hu

Pak Ketua
sticker (jempol)

***
Grup Multiple +62

Iqbaal A.M
Eh, gue gak bawa laptop. Ada yang bawa gak?

Dendi anak angkat Bapak Jokowi
Gue sama Rangga gak bawa juga

Justine Bibir
Gue pinjem dulu yah kekelas Akuntan, bentar

Dendi anak angkat Bapak Jokowi
Akuntan?

Justine Bibir
Iyah, bentar doang kok

Dendi anak angkat Bapak Jokowi
Bang justine, biar adek ajah yang pinjem kesana yah. (emot ketawa)

Bang Rangga
Jomlo dilarang berkeliaran di akuntan, kasihan kurang belaian…

Dendi anak angkat Bapak Jokowi
BODO AMAT SETAN…

***
“Eh, tumben Pak Tarno belum masuk kelas padahalkan udah jam 7 lebih?” Heran Tara

“Minta lho sama Illy yang jemput kali, biar ada yang ngebantu bersihin ruang guru ini kan jatah dia buat piket guru” Ledek Sita

“Enakkk..ajah lhoo semmm…” Ucap Ily terpotong
Braghhh…. Dargghhtt…

“Aw…ini pintu terbuat dari apasih keras amat, besok kalo gue jadi kepala sekolahnya nih kelas gak bakalan gue kasih pintu”

Terlihat seorang cowok tengah jatuh dan langsung berdiri, cowok itupun mulai mengeluarkan sumpah serapahnya, aura wajahnya terlihat seperti orang ingin memergoki sepasang kekasih yang sedang berpacaran.

“Woy ngapain lo Den, kalo mau olahraga yang berfaedah dikit, jangan main sama pintu” Ejek Mira

“ly, gue pinjem laptop lo dong. Hari ini ada presentasi tapi kelompok gue lagi gak bawa laptop” Dendi langsung berlari dan menghampiri Ily

“Gue belum selesai nonton drakornya” Ily menolak secara halus

“Ayolah ly, tolongin gue. Lo mau apa? Nanti gue beliin” Dendi mulai merayu Ily dengan menawarkan keinginan Ily

“Mau Oppa Korea! Lo bisa gak?” Teriak Mira

“Woy lo gila yah, tapi kalo kalian mau gakpapa sih nanti gue bawain” Dendi mulai menyetujui

“Nanti tlaktir kita makan mendoan di kantin dah cukup kok” Sita mulai mengajukan argumennya

“Boleh, nanti gue tlaktir” Dendi tersenyum lega

“Ambil ajah tuh laptop diatas meja yang warna merah itu” dengan senang hati Ily meminjamkan laptopnya kepada Dendi

Menurut Ily, kalo ada yang membutuhkan bantuan selagi dirinya bisa membantu dia akan melakukannya. Sesimpel itu hidupnya

Dendi mengambil laptop Ily dan kembali kekelasnya dengan buru-buru sebelum gurunya masuk kekelasnya, jika tidak dia akan dihukum.

“Jangan lupa Oppa Koreanya Mira yah!!!” Teriak Sita dari dalam kelas

“Nanti si plastik gue kirim ke rumah kalian pake si cepat, khusus untuk kalian yang kurang belaian” Dendi berlari sabil tertawa lepas, puas mengejek Mira

***

“Udah dapat belaiannya?” Tanya Justine mengejek Dendi

“Gue gak jadi ke kelas akuntan” Jawab Dendi jujur

“Pantesan muka lo masih kayak orang kurang asupan belaian” Kali ini Daniel yang mulai mengejeknya

Hahaha…

Kali ini tidak hanya geng multiple yang tertawa, tapi seluruh isi kelas tertawa mendengar Daniel mengejek Dendi, karena selama ini hanya Daniel yang tidak pernah meladeni kegilaan sahabat-sahabatnya itu. Inilah kebiasaan mereka, saling mempermalukan satu sama lainnya.

“Busettt, sttt…ini laptop apa tong sampah sih, banyak sampah plastiknya” Rangga menggeleng-gelengkan kepalanya, dia merasa heran dengan isi laptop yang dibukanya

“Mana gue tau, gue pinjem kelas sebelah tadi. Mereka kan pengabdi plastik, jadi ya pantes ajah banyak plastiknya” Dendi mulai menjelaskan
“Ada sarangheonya segala lagi, gue gak tahan bukanya” Rangga mulai menggeser laptop tersebut dari hadapannya

“Sini biar gue masukin bahan presentasinya” Daniel mengambil alih laptop tersebut

“Terima kasih abang Daniel” Justine dan Dendi menepuk-nepuk punggung Daniel dengan senyum yang merekah

Tidak heran jika mereka berterimakasih kepada Dendi, selama ini yang mengambil alih tugas kelompok mereka ya Daniel. Mereka selalu merepotkan tugas-tugasnya kepada Daniel, namun Daniel tidak pernah merasa terbebani dengan adanya mereka.

Daniel bersyukur, mereka telah menjadi sahabatnya selama ini.

LA ESTRELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang