Perjuangan

21 1 3
                                    

Happy reading ^_^

“Huh, akhirnya sampai juga” Ily menghembuskan nafasnya setelah maraton beberapa meter dari gerbang sekolah, ia melihat jam di tangannya yang menunjukan pukul 06.25

“Oke, semangat Ly. Ini harimu, misimu akan berjalan seperti yang kau mau” Ucapnya lagi

Ily kembali berlari, menelusuri setiap koridor yang ada di sekolah untuk menemukan kelas yang ia cari. Tak lama kemudian ia menemukannya, Ilypun segera masuk ke kelas tersebut.

“Alhamdulillah, masih belum ada orang” Ily bernapas lega kelas yang ditujunya belum ada satu makhlukpun kecuali dirinya.

Ily mencari tempat TKPnya, setelah menemukannya ia mulai membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak makan yang berisi roti diolesi selai. Ia memasukannya ke laci yang di dalamnya terlihat begitu banyak muatan, tepatnya buku komik yang rata-rata masih belum terbuka segelnya.

Ily mulai ragu untuk memasukan kotak makanannya kedalam laci tersebut, dia berpikir sejenak ‘apakah ini lacinya?’ Ily beberapa kali mengeluarkan kemudian memasukan kembali kotak makannya kelaci tersebut. Ily memasukan kotak makan tersebut kedalam laci, tak lupa ia meninggalkan jejaknya dengan menempelkan sebuah tulisan, dan ia langsung pergi meninggalkan meja tersebut sambil melambaikan tangannya.

‘Jangan lupa dimakan yah…’ tulisnya

“Doorrrr…” seseorang muncul dari balik pintu dan mengejutkan Ily

“Ngapain lo disini? Mau nyolong?” Tanya pria tersebut, Dendi

“Kepo lo!” Ily memeledkan lidahnya dan pergi begitu saja

Sebenarnya Ily sangat malu melakukan hal tersebut, oleh karena itu ia tidak memberitahu Dendi tentang kotak makan yang ia letakan di laci seseorang, kecuali kepada sahabatnya yang sesama cewek itupun kalo dia mood.

Ily meninggalkan Dendi yang merasa penasaran dengannya, lalu ia berlari kekelasnya karena disekitarnya kini telah banyak siswa yang datang dan bersiap-siap untuk mengikuti upacara bendera.

***

Kriiiinggggg…
Bel istirahat telah berbunyi, waktunya seluruh siswa untuk beristirahat. Ada yang langsung pergi ke kantin, ada yang masih di kelas untuk mencatat materi pelajaran, ada juga yang bingung untuk makan apa.

“Yuk kekantin,” Ajak Ily kesahabat-sahabatnya

“Tumben lo kekantin?” Tanya Tara penasaran

Selama ini Ily sangat jarang pergi kekantin untuk jajan, dia hanya menitip minuman dan makanan ringan saja kapada para sahabatnya. Tak heran jika sahabatnya itu terkejut dengan ajakan Ily untuk makan di kantin.

“Emang enggak boleh Ily kekantin?” Protes Mira membela Ily

“Ya tumben ajah gitu, seorang Ily pergi kekantin membeli makanan sendiri” Kali ini Sita yang membuka suara

“Udah, jangan ribut. Gue lagi enggak bawa bekal makan siang, makanya gue ngajak kalian makan kekantin” Ily mencoba menjelaskan

“Lah kemana kotak makanan yang biasanya? Ketinggalan? Dicuri sama orang? Gak kebagian bekal makanan karena kak Rudi? Atau bunda lo lagi marah sama lo terus enggak masak?” Tanya Mira bertubi-tubi seperti sedang nge-rap

“Enggak, Gue lagi malas aja rasanya untuk membawa bekal setiap hari ke sekolah” Jawab Ily to the point

“Oh gitu, gue kira kenapa” Tara mengangguk mengiyakan jawaban Ily sebagai tanda mengerti apa yang Ily katakan

“Yah, tidak ada yang bagi bekal dong hari ini. Padahal gue tadi pagi enggak sarapan” Mira meruntuki nasibnya hari ini

“Gue minta maaf yah?” Ily merasa bersalah kepada Mira, dia tidak mengetahui bahwasannya sahabatnya itu tidak sarapan tadi pagi. Dia juga berbohong kalau dirinya sebenarnya membawa bekal, tapi dia sudah memberikannya kepada seseorang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LA ESTRELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang