The Scarce Omega [nctxt]

[34] Yeonjun

Suara ledakan menggema hingga ke seluruh penjuru hutan. Kobaran api besar mengikuti setelahnya, menelan dan meluluh lantahkan apapun yang menghadangnya. Raungan kemarahan, kebingungan terdengar memilukan. Disusul dengan dengkingan dan lolongan kesakitan berasal dari tengah hutan pohon raksasa.

Itu Yeonjun yang sudah berubah wujud menjadi Michael, Werewolfnya. Warna bulunya tak lagi dapat dilihat dengan mata telanjang, melainkan hanya kobaran api yang menggantikan seluruh bulu berwarna navy. Warna hitam pekat memenuhi bola matanya. Nadinya berpacu, seiring dengan api yang terus keluar dari mulut dan seluruh tubuh Werewolfnya.

Beberapa ekor peri hutan dikorbankan. Pepohonan tinggi yang terbakar dibiarkan. Hutan pohon raksasa kini tak lebih menjadi sebuah lautan api dengan asap yang meninggi. Semua guardian menjalankan tugas mereka, memberi perlindungan pada apa yang tak boleh dipertaruhkan.

Beomgyu dan janin dalam perutnya.

Hyunsuk mengangkat kedua tangan, sebelah kanan memegang tongkat sihir dengan mulut terus merapal mantra perlindungan. Ia menjaga Beomgyu yang kini tak sadarkan diri dalam pelukan suaminya, berada di belakang sang penyihir. "Beomgyu-ya! Beomgyu-ya!" panggil Jaemin tak berhenti.

Alpha itu merunduk. Otot-ototnya menegang, taringnya keluar nampak bertambah tajam dan merah matanya berkilat nyalang, siap menyerang, pada sosok Yeonjun yang berdiri tak jauh di depan Hyunsuk. "Brengsek!" geram Jaemin.

Saat ia berniat melakukan perubahan menjadi sosok Abraham, Hyunsuk sudah menghalanginya, dengan jubah hitam yang entah muncul dari mana melindungi tubuhnya. Jubah itu terbang meninggalkan sang tuan, menghalangi Jaemin agar tak berlari dan melompat keluar.

"Lindungi Beomgyu saja dasar serigala sialan! Apa kau tidak punya otak?! Api Yeonjun sangat berbahaya! Bahkan kekuatannya bisa membakar hangus peri hutan di sekitar kita!" bentaknya dengan urat-urat wajah yang kentara.

Ada yang berbeda dari sosok Hyunsuk. Jaemin menyadarinya saat itu juga. Wajah Hyunsuk yang biasanya tanpa beban, kini terlihat sangat menyeramkan. Bola matanya bersinar, bibirnya memucat dan keringat bercucuran. Pertanda bahwa penyihir itu sedang mengerahkan seluruh tenaganya menghadang kobaran api dari amukan Yeonjun.