Kise Ryouta x Reader
Song: Passing By — Lee Hi
Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki***
Kise Ryouta menanti. Jemarinya yang terbalut sarung tangan putih mengetuk stir pesawat, menanti rekannya. Manik madunya menatap lurus ke depan, ke arah pesawat berbaris rapi.
Inilah penerbangan internasional pertamanya. Dulu, semasa remaja ia adalah penumpang, kini ia pilot yang membawa dan mengendalikan pesawat sampai tujuan dengan selamat. Karena pertama kali bagi Kise Ryouta, ia berposisi di kursi co-pilot dan menunggu pilot utama.
“Kise Ryouta?” Suara feminin menolehkan kepala Ryouta ke kiri, seorang wanita tersenyum dan duduk di kursi sebelahnya.
Ryouta mengangguk, tak terbayang pilot utama penerbangannya kali ini adalah seorang wanita.
“Namaku (Fullname). Senang berkenalan denganmu.”
Memastikan penumpang dan pesawat dalam keadaan siap, jemari lentik (Name) menekan beberapa tombol. Pertama-tama, pesawat meluncur dan di ketinggian beberapa meter, roda pesawat tergulung ke dalam dan kendaraan besi itu meluncur di udara hingga ratusan meter.
(Name) dan Ryouta mengawasi navigasi pesawat. Cuaca cerah, langit hitam diterangi triliunan bintang. Tidak ada tanda-tanda datang cuaca buruk. Keduanya berharap penerbangan ke London malam ini berjalan lancar.
“Kau dulunya pebasket dan seorang model ya?” tanya (Name) seusai memesan dua gelas kopi.
“Ah, iya ssu,” jawab Ryouta.
(Name) terkekeh. “Ssu? Apakah itu logat bicaramu?” (Name) bertanya lembut tanpa menyinggung.
“Ya... itu kebiasaan lamaku, maaf kalau kau merasa terganggu dan aneh,” ucap Ryouta, mengacak surai kuningnya pelan.
“Tidak apa-apa, aku suka.”
Ryouta tak tahu (Name) berkata seperti itu untuk berbasa-basi atau benar-benar merasa tak terganggu oleh logatnya. Pria muda itu menatap kedua manik (eye color) (Name) yang teduh dan wajahnya menentramkan hati.
Mereka baru bertemu hari ini, namun Ryouta merasa nyaman bersama (Name). Baik sifat, wajah, dan gerak-geriknya membuat hati Ryouta jatuh padanya.
Ia larut dalam manik indah dan berkilauan (Name) meski tidak disinari sumber cahaya apapun.
Mata bulatnya yang memancarkan cahaya alami.
Keimutan wajahnya tak selaras dengan usianya yang jauh melewati masa remaja, juga postur tubuhnya yang tinggi di atas rata-rata membuatnya terlihat berkarisma. Pipinya bulat dan putih, persis seperti kue mochi. Ryouta jadi ingin menggigitnya.
“Apa nanti Kise-san ingin berkeliling London?” tanya (Name).
Ryouta mengangkat bahu, ia belum ada rencana sama sekali. Mungkin ia akan mengunjungi London Eye.
Kenyamanan dan kehangatan ini, Ryouta mendeteksinya sebagai perasaan cinta. Namun, ia tahu kecil kemungkinan akan bertemu lagi dengan (Name).
Mungkin (Name) hanyalah orang yang singgah di hidup Ryouta sementara dan pergi meninggalkannya.
Hanya lewat tanpa menetap.
Ryouta berharap, perasaannya sekarang cuma sementara dan tak bertahan lama.
Bukannya ia akan menderita memendam perasaan ini kalau tak bertemu (Name) lagi?
THE END
[ Gada di List, gosah cari >:(
ini sumbangan //g ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Song Fiction
FanfictionBosan gara gara lebaran gabisa kemana mana? Kesal tidak dapat THR? SKUY MAMPIR KESINI NIH THR BUAT KALIAN PARA MANUSIA PENCARI ASUPAN JENG JENG Song Fiction Daripada gabut yuk dibaca UwU Song Fiction by Pe'aa