mesin waktu #3

24 4 14
                                    

Selamat pagi Senin, selamat beraktivitas dengan pagi yang diawali upacara yang membosankan bagi murid seperti Aleta. gadis yang berseragam jauh dari kata tertib aturan itu memasuki kawasan sekolah. Iya berjalan menyusuri koridor yang sudah ramai dihuni murid-murid ahli ghibah, cabe cabean yang haus akan perhatian dan murid yang benar benar memakai koridor dengan baik. "WOI LET" teriak seseorang dengan suara berat yang tak asing bagi aleta "ALETA" katanya lagi Aleta tetap acuh, ia malas meladeni orang yang memanggilnya "yeee... Ni anak dipanggil so soan ngga denger" katanya kesal sambil menoyor kepala aleta "apa sih zak, kangen lu sama gue?" Ucap aleta datar "dih pede bat idup lu, lu kemana ajah dah, udah beberapa hari ini gue ga denger lu ribut sama guru guru?"tanya Zaki sembarangan "gue ga senakal itu bangsat, hidup gue bukan tentang melanggar aturan terus"jawab Aleta dengan kesal.

Pasalnya semua warga sekolah selalu menganggapnya sebagai TroubleMaker padahal Anita sama seperti murid lainnya melanggar aturan sewajarnya bedanya jika murid lain menerima hukuman mereka dengan lapang dada sedangkan Aleta selalu menyanggah, menjawab, serta memberi alasan alasan lain yang membuat guru guru semakin marah. "Ngapain sih lu ngikutin gua mulu! Ini kelas gua, tempat lu bukan disini!" Ucap aleta risih pada zaki. Ga tau kenapa ia selalu kesal jika berhadapan dengan zaki. "Santai anjir. Gue juga tau ini bukan kelas gue. Lagian ngapa idup lu kegeeran sama ke pedean terus sih bangsat. Gue mau liat cewe cewe cantik takut ada yang nyangkut di gue" jelas zaki sesekali menaik turunkan alisnya "gada yang mau sama lo!" Kata aleta meninggalkan zaki

••••

"del" bisik aleta sambil melirik kesekitar takut ketauan ngobrol saat upacara "adel!" Katanya sekali lagi "apa, jangan ajak gue ngobrol, kali ini gue ga mau kena hukuman lagi gara gara lo" jelas adel dengan pandangan tetap kedepan "ish gua pegel nih. Kabur yu" ajak aleta dengan wajah tanpa dosa "jan ngadi ngadi lo, gue dah bilang gue ga mau kena hukum" tegas adel "yaudah gue sendiri" kata aleta yang dianggap angin oleh adel

Upacara masih berlangsung, amanat dari sang petinggi sekolah tak kunjung usai "sumpah ni kepsek sengaja bat keknya pen jemur kita kita" dengus adel kesal lalu melirik kesamping. Mukanya berubah bingung saat melihat seseorang yang disampingnya telah berubah "aleta mana? Tanya adel,pada murid disampingnya "tadi bilangnya ke toilet" adel menggelengkan kepalanya. "TraubleMaker" dengusnya. Pandangannya kembali fokus ke depan. "Dimana aleta?" Tanya bu susi tiba tiba yang membuat adel terkejut. Matanya melirik dengan malas "baru ajah pergi ke toilet, kenapa? Ibu kangen?" Ujar adel minus adab. "Kamu ini lagi bicara sama guru! Saya ini guru kamu! Yang sopan!" Bentak bu susi yang membuat adel seketika jadi pusat perhatian "yaelah maap bu, ada apa ibu susi yang sangat saya hormati mencari teman saya?" Kata adel memperbaiki omongannya yang tadi. "Saya hanya memastikan, teman kamu yang nakal itu tidak kabur lagi" jawab bu susi "kalo dia kabur pasti ngajak saya bu. Sekarang dia boker, mana mau saya ikut" ujar adel asal asalan "terserah kamu! Diam disini sampai upacara selesai!" Perintah bu susi "dih apadah tu guru" dumel adel

••••

Aleta Farsya

Lu dimana sat!

Perpus

Buset tumben rajin

Y, upacara beres?

Udah, gara gara lu gua di omelin bususi

Gausah banyak bacot, gue kantin. Lu cepet susul gue!


"Kemaren mewek mewek sekarang berandal, goblok bat ni orang" dumel adel

Aleta berjalan dengan tenang sendirian. Sesekali ada orangbyang menyapanya, kalo kalian berfikir aleta acuh pada sapaan teman temannya kalian salah. Aleta memang nakal tapi tidak menutup kemungkinan kalo dia bukan orang sombong. Ia balas semua sapaan dari teman temannya. Tapi itu kembali pada moodnya lagi, kadang ia sapa balik atau hanyak lengkung manis dari bibirnya

"Bang somay satu" kata aleta pada penjual somay dikantin sekolahnya "iya neng tunggu sebentar" jawabnya. Aleta mengangguk pikirannya ta lepas dari gema "lagi apa sekarang lu gem" gumamnya sambil menghembus nafas kasar. "Ini neng" kata penjual somay "uangnya bang, kembaliannya buat bayar hutang zaki, pasti dia ada hutangkan?" Kata aleta. Penjual somay itu cengengesan "iya neng makasih" aleta mengangguk lalu berjalan menjauh dari sana. Dia memilih duduk di pojok kantin. "Woi let" aleta melirik orang yang memanggilnya "apaan? Sini duduk" kata aleta tulus pada zaki "kata bangsom lu bayarin utang gua? Serius lu?" Tanya zaki memastikan ucapan penjual somay tadi. "Eh den zaki sini dulu" kata penjual somay saat zaki melewati tempat jualannya. "Pasti mau nagih utang, duh besok ajah deng bang. Seriusan besok" katanya bohong. "Ngga usah, tadi udah dibayarin sama neng yabg duduk di pojok sana" ujar bangsom menunjuk perempuan yang ada di pojokan. "Ooh itu namanya aleta bang, oke bang makasih" katanya sambil melambaikan tangan pada bangsom.

"Iya serius. Gue tau lu ga mampu bayar utang. Bukan ga mampu sih lebih jelasnya GA MAU!" Kata aleta dengan menekan akhir ucapannya. "Sekalian sama utang kas kelas guanya dong" pinta zaki cengengesan. "Yeee.. goblok dikasih hati minta jantung" zaki tertawa melihat wajah kesal aleta. Laki laki pecinta musik itu selalu membuat mood aleta naik turun seketika. Zaki Raditya, laki laki yang sudah menjadi teman aleta sejak smp. Teman laki laki yang selalu mengajaknya nongkrong ketika aleta sedang sedih,gabut, ataupun kesal. Anak nakal itu selalu menjadi kebanggaan sekolah. Otaknya berada di atas rata rata. Ga otak ga fisik pokonya PERFECT!

••••

"Tumben lu ga bareng renald sama yang lainnya" tanya aleta "lu kek ga tau mereka ajah. Mau ada jamkos atau gaada jamkos, mau guru guru rapat bulan kaya sekarang atau ngga, mereka pasti kabur ke warung belakang sekolahlah" jawab zaki "mereka? Lu juga sama bangsat. Gausah so suci" kata aleta sambil melempar tisu bekas ke muka zaki. Cowo itu hanya tertawa. "Apa kabar dimas?" Tanya zaki iseng pada aleta "ngapain lu nanya sama gue pe'a. Gua sama dia udah gada apa apa. Udah berakhir dua tahun yang lalu" jawab aleta "berakhir nya dua tahun move on-nya satu tahun yang lalu kan" ejek zaki. "Apaan sih zak ga jelas banget lu. Lagian hati gue dah mati rasa sama dia. Udah lalu juga ngapain gue pikirin." Jelas aleta "iya iya tau kan sekarang sama gema" aleta menatap sinis zaki. Candaan manusia itu sangat tidak luci bagi aleta

"Woi del, matanya santai ajah kali liatin si zakinya. Gausah kaya ikan cupang lagi ngadu" kata adel tiba tiba. Aleta menarik nafas, ia kembali menatap zaki "hadeeh. Iya maaf maaf, gua ga bermaksud apa apa just kidding" kata zaki merasa bersalah. "Lu lama banget sih del, nyasar lu?" Ujar aleta tidak mau memperpanjang ucapan zaki "tadi gue bantuin sasya dulu ngumpulin absen ke TU terus gue ke toilet mampir" jelas adel.

••••

"Mau balik sama gue?" Tanya zaki yang duduk diatas motornya "ga, gue di jemput" jawab aleta "gue duluan kalo gitu" katanya sambil memakai helm dan pergi menjauh dari gerbang sekolah.

••••

AdelDongo

Besok ada pr ga?

Ada,pr sejarah halaman 32-35

Uji kompetensi?

Iya isi dari A-D

lu udah?

Baru sampe C dikit lagi

Oke besok gue liat

GOBLOM ENAK BANGET LU!

gue ga liat pesan masuk

SIALAN!

good night too adel

Pov aleta "dasar dongo. Ga kuat gue ngakak"

Hello riders 🤗
Makasih yah dah selalu nyempetin buat buka+baca cerita absurd ini🥺💙 buat part ini lumayan panjang beda dari sebelumnya. Makasih banyak pokonya riders 😉 dibayangan kalian zaki ganteng ga? Wkwk nantikan cerita mesin waktu aleta berikutnya ya riders😊
Love you all 💙✨
Jangan lupa ikuti akun Instagram aku @asmaramlt_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

mesin waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang