2. If

220 22 10
                                    

Inspiration : The Rose - Sorry

.

Kim Hongjoong dan Park Seonghwa

ATEEZ

Written By : fluffywoosan

.

Hujan yang turun dengan derasnya pada malam hari itu dengan setia menemani seorang pria yang sibuk bergelut dengan memori di pikiran nya.

Jika benar ada kemampuan untuk memutar balikkan waktu, ia pasti berharap jika kemampuan itu bisa dimilikinya.

Hongjoong, pria yang sedari tadi duduk di bangku halte sambil termenung mengabsensi satu demi satu hal bodoh yang telah banyak ia perbuat kepada orang yang paling dicintainya di dunia ini.

Park Seonghwa.

Ya. Seorang pria manis bijaksana berwajah polos nan lugu yang bisa menarik hati seorang Kim Hongjoong yang kasar itu.

Bahkan Hongjoong rasanya tidak ingin memaafkan dirinya sendiri atas apa yang telah ia perbuat di waktu lalu. Ia sadar dengan apa yang telah diperbuatnya selama ini. Tapi entah mengapa, sisi negatif yang ada pada dirinya bisa mendominasi dan mencirikan bahwa ia bukanlah orang yang baik.

Ia egois. Menganggap semua sifat dan kepribadiannya itu, merupakan bawaan dari apa yang ia terima di lingkungan nya.

Bodoh.

Jelas sekali ia memiliki orang yang senantiasa menemaninya di saat suka maupun duka. Senang maupun sedih. Tak peduli jika dirinya sering menyakiti orang yang dicintainya itu secara fisik maupun mental.

Tapi apa yang ia perbuat?

Menyalahkan kekasihnya terus menerus dengan bentakan yang pastinya membuat siapapun yang mendengarnya pasti akan menangis ketakutan.

Tidak, itu tidak berlebihan.

Kalian belum tahu saja bagaimana saat pria bermarga Kim itu mulai membentak dengan keras, dan yang terparah adalah--

--disaat ia mulai mengeluarkan pisau kecil yang setia dibawa nya setiap saat di saku celananya.

Toxic?

Entahlah. Pria manis yang pernah menjadi kekasihnya itu tidak pernah menganggap bahwa hubungannya termasuk dalam kategori toxic, seperti pada bacaan novel yang sering ia baca setiap malam.

"Mengapa kau tidak menjawab telfon ku ?"

"Aku sibuk. Lebih baik kau diam atau luka yang berada di tangan kanan mu akan bertambah lebar."

Hongjoong merasa jika semua dosa yang ada di dunia ini pernah dibuatnya. Dan mungkin ia lebih kejam dari semua pembunuh yang ada di muka bumi.

Mungkin kalian belum tahu. Hongjoong sering sekali membunuh orang-orang yang sering mengganggu kehidupannya. Membunuh itu layak nya sebuah hal yang wajib dan patut ia lakukan demi menghilangkan stress dan beban di pikirannya.

Jika kalian bertanya-tanya mengapa Seonghwa tidak termasuk target pembunuhannya, itu karena ia tidak bisa lepas dari pria yang selalu tersenyum padanya meskipun ia jawab dengan wajah datar.

Tapi sayangnya, senyum itu tak bisa lagi dilihatnya. Suara lembut yang sering menyapa telinga nya itu saat sedang menasehati dirinya, sepertinya menjadi suara yang paling ia rindukan saat ini bahkan selamanya.

❛ 𝙎𝙄𝙉- 𝙥𝙝𝙤𝙣𝙮 ❜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang