(y/n) sedang berjalan di koridor sambil membawa beberapa berkas yang menutupi wajahnya. agak sulit bagiannya untuk melihat jalan didepannya sebenarnya dia ingin meminta bantuan tetapi tidak ada yang mengerti dirinya.
"biar ku bantu"seseorang mengangkat berkas yang menutupi wajah (y/n) dan ternyata itu Midoriya.
"ah... Izuku-kun terima kasih... maaf merepotkan" (y/n) merasa tidak enak tapi dia memang butuh bantuan.
sepanjang perjalanan mereka berdua saling tertawa membahas beberapa kejadian lucu dan saat itu seorang laki-laki entah dari arah mana menabrak (y/n) sehingga semua berkas terjatuh, tetapi laki-laki itu malah berniat untuk melarikan diri.
"Oii apa kau tidak punya rasa bersalah?? sudah menabrak orang malah melarikan diri... kau ini laki-laki atau pecundang?? kembali kesini dan minta maaf" suara serak basah yang tidak asing membuat (y/n) mendongakkan wajahnya.
"Shinso-kun?!" dan sekarang wajah (y/n) merah padam, ya dia seperti itu belakangan ini.
"Yo.. kau tidak apa-apa?? apa kaki mu terkilir?? biar aku bantu ke UKS" tiba-tiba Shinso mengendong (y/n). "dan kau pecundang bentu lah Midoriya membawa berkas itu kalau tidak..."lanjut Shinso sambil mengaktifkan quirk-nya.
"ha... baiklah" laki-laki itu mulai terhipnotis dan disitu Midoriya hanya terdiam dan tidak berpaling dari pandangannya yang mengamati Shinso.
"jadi belakangan ini (y/n) sering salah tingkah karena Shinso-kun, kalau begitu berarti (y/n) menyukai Shinso-kun?!" Midoriya komat-kamit mode on, sepanjang jalan dia menggumamkan hak yang tak jelas sehingga laki-laki yang membantunya itu tambah kebingungan.
sementara di UKS (y/n) mencoba mengatur napasnya agar terlihat biasa saja, karena sudah jelas pasti wajahnya memerah. ini adalah hal langkah yang pernah di alami (y/n)berduaan di uks dan dia bersama orang yang disukainya, sebenarnya (y/n) tidak begitu yakin kalau dia benar-benar menyukai Shinso tapi begitu lah keadaannya sekarang dia sedang salah tingkah saat berdekatan dengan laki-laki itu.
"Suki..."tiba-tiba Shinso membisikkan kata-kata yang tidak bisa di cerna otak (y/n).
"hah... Cu-cumi??" kini kepala (y/n) mengeluarkan asap dan jantung semakin tidak karuan, rasanya ia ingin meledak di tempat saat ini juga.
Shinso mengetahui gadis didepannya ini sedang salah tingkah dia pun tertawa karena (y/n) seperti robot yang blank, dan lagi-lagi dia membuat (y/n) tidak bisa bergerak karen dia mengelus puncak kepala (y/n).
"aku menyukai mu" Jemari Shinso merapikan rambut (y/n) yang menutupi wajahnya.
"apa yang terjadi?? aku tidak bisa bernapas... apa ini yang namanya jatuh cinta?? aku harus apa??"batin (y/n) rasanya gadis ini ingin lompat ke suatu tempat dan berteriak kencang.
sementara itu di kelas 1A seseorang sedang mengamati pintu dan melihat siapa yang akan memasuki kelas selanjutnya, dan sepertinya dia tidak melihat orang yang dia harapkan dan memilih menundukkan kepalanya.
"(y/n)-chan daijobu?? kenapa kau sampai di antar Shinso-kun kemari?? kau jatuh??" Uraraka yang melihat (y/n) jalan sambil terpincang langsung menghampiri.
"aku tidak apa-apa... jangan khawatirkan aku, tadi Shinso-kun membawa ku ke UKS karena kaki ku terkilir" (y/n) menjelaskan kejadian yang menimpa dirinya.
Midoriya yang baru tiba pun langsung menghujani (y/n) pertanyaan yang *ya kalian tau sendiri*, (y/n) menjawab dengan wajah aneh dan setelah selesai dai segera menuju tempat duduknya karena sebentar lagi sensei yang mengajar akan datang.
Pelajaran kedua berakhir dengan lancar tanpa kendala, kini mereka tengah memasuki pelajaran ke tiga Snipe sensei membentuk sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang, dan mereka di perintahkan untuk meciptakan sebuah benda yang berkemungkinan untuk membantu mereka saat menghadapi para villian. nama-nama dan kelompok pun sudah di tentukan dan tidak dapat di bantah.