Awal.

54 3 0
                                    

        Jadi gini ya rasanya belum dapat universitas. Minder sama teman teman yang sudah pada dapat universitas tinggal bobok santuy di rumah. Sudah lah mending lanjut belajar aja fokus karena sekarang aku pejuang UTBK! Ku cek hpku pukul 23.30. Pantesan dari tadi aku nguap mulu. Akhirnya aku beranjak dari kursi menuju kamar mandi. Setelah sikat gigi dan cuci muka, aku mengambil air wudhu. Aku kembali ke kamar membuka mushaf membaca surah Al-Mulk. Lalu aku setelah itu aku tidur. Klunting klunting klunting. Hpku menerima beruntun notifikasi. "Itu apaan sih, udah malem loh ini, mungkin chat iseng." Batinku. Tapi karena aku penasaran akhirnya aku membuka hpku.

        Click, aku langsung membuka room chat grup :

Igo : gaes² katanya wajib bawa hasil tes rapid non reaktif😵

Jia : eh sumpah lu harus pakai tes rapid?

Fani : dikira tes rapid murah apa kali ya?

Ken : ini beneran pakai tes rapid??? Apa aku ga ikut utbk aja ya?

Ivo : iya denger² pakai tes rapid, coba kalian buka di websitenya.

Nirmala : iya tadi aku bukak beneran pakai tes rapid, wajib malahan, Ya Allah cobaan apa lagi ini

Tyo: eh² aku dapat berita itu, ada kab X memberi tes rapid gratis untuk peserta utbk, agar diringankan. Kan kalian tahu kan tes rapid harganya mahal banget:)

Yasa : masa sih, masa ada beneran? Kab kita kok nggak?

Tyo : gimana kita tanya aja ke Pemkab nya sapa tau dapat balesan?

Nir : iya rek sukur² dapat gratis jadi nggak usah bayar, soalnya kita ke tempat tes juga butuh ongkos:)", dan chat semakin panjang.

        Aku sedari tadi menyimak. Ini kapan selesainya, kok nggak kelar² tapi akhirnya aku langsung scroll ke bawah, hehe kebiasaan. Aku juga jarang comment soalnya males, u know la. Dan disitu ada kabar gembira yang mengatakan bahwa kab ku juga mengadakan tes rapid gratis. Aku langsung membalas di grup,

Ara : Alhamdulillah Ya Rabb. Alhamdulillah tesnya gratis.

        Teman² grupku juga pada komen yang sama. Aku sujud syukur akan hal tersebut.

***

        Akhirnya aku memutuskan untuk tidur karena sudah malam. Kring... Kring... Kring... Kring... Kring... Ku matikan langsung alarmku. Pukul 03.00. "Baru tidur, kok udah pagi aja sih, aku cuma tidur berapa jam😣" batinku. Akhirnya aku bangun ke kamar mandi ambil air wudhu untuk melaksanakan sholat malam.

        Setelah itu aku membuka hp, scroll² grup lagi cari informasi, tertulis disitu ternyata tes rapidnya terbatas, aku panik dong. Sayup sayup terdengar adzan shubuh. Hpku langsung ku letakkan. Aku langsung ambil wudhu lalu sholat. Setelah itu, aku cerita ke mama mengenai hal tersebut. "Ma, tes rapidnya gratis." Kataku. "Alhamdulillah, kemarin katamu nggak gratis" kata mama. "Tadi malam grupku rame bilang kalau pemkab ngadain tes gratis, tapi tadi pagi grup rame lagi katanya terbatas😣" kataku. "Ya udah nanti kamu langsung ke labnya aja, emang jam berapa?" Tanya mama. "Mungkin habis jumatan ma,?" Kataku, "Jam 12 kamu nanti langsung kesana aja sama kakak." Kata mama. "Siap ma, aku sekarang tak jogging dulu mumpung masih pagi."kataku. "Iya take care ya"kata mama. "Okai mi," kataku sambil salim mama. "Ara berangkat ya...."

***

        Aku langsung keluar rumah. Aku jogging memutari kawasan perumahan ku. Ternyata banyak juga warga sekitar yang berolahraga. Ada yang main badminton, sepatu roda ada juga anak - anak kecil yang bersepedahan mereka balapan lagi, tak habis pikir aku. Sambil geleng² kepala. Lalu tiba - tiba ada seorang anak kecil berteriak ke arahku "Kakak  yang lagi jogging, awassssssss, minggirrrrrrrr kak!!!! Remku ini blong!!!!" Wajah anak kecil itu panik. "Stop bocaaaaaaaaaaaaaaaah." Teriakku. Mana sempat, sudah tak ada waktu untuk menghindar. Gubrak! Ban sepeda mulus mencium lututku, aku jatuh tersungkur. Dan anak kecil itu langsung menangis.  "Huaaaaaaaaa hiks hiks hiks" rengek anak kecil itu. "Hei dek, udah jangan nangis" kataku. "Dito kamu gapapa?" tanya salah satu temannya. Ternyata namanya Dito, batinku. Namun tangisannya semakin kencang, para warga sontak melihat ke arahku. Bisa bisa aku yang disalahin nih 😣batinku. Yang nabrak siapa, yang sakit juga siapa, dikira lututku nggak sakit apa. "Dek, udahan aja jangan nangisnya. Nggak malu sama temen -temen mu?" Tanyaku. "Hiks, iya kak, maaf ya," kata Dito. "Lain kali jangan balapan lagi ya, nah kalau gini yang celaka siapa, kakak juga kena masalahnya." Kataku. "Iya kak, hiks hiks, Dito minta maap ya, ini nih gara - gara kakakku ga mau benerin rem sepedaku kak, kakak gapapa?" Tanya Dito. "Dengkul kakak kelihatannya terkilir deh, tapi gapapa kok" kataku. "Ya udah, Dito mau sepedaan lagi bareng temen - temen ya kak. Dito kakak tinggal ya?" Kata Dito. "Iya, hati - hati ya, jangan kebut²an" pesanku.

        Kenapa diriku selalu ditinggalkan, wajahku memelas. "Pffffft". loh suara siapa? Kok ada yang tertawa, pagi² masa udah ada hantu😣 Aku mencari sumber suara, ternyata ada seorang laki-laki yang daritadi melihat kearah ku. Dia ngetawain aku? Au ah bodoamat. Aku berniat berdiri, tapi kakiku sakit sekali. Laki - laki tadi berlari ke arahku. Aha pasti dia mau nolongin aku, batinku dalam hati. Ekspektasi tak seindah realita. Laki - laki langsung melewatiku seakan aku tak ada disana. "Hellowwwww situ yang tadi ngetawain aku bukannya nolonging malah lanjut jogging, ga ada akhlak kau ya" teriakku pada laki² itu. Dia langsung menengok menatapku dengan wajahnya yang datar dan langsung melanjutkan joggingnya tanpa menghiraukan ku. Ku mencoba memanggilnya lagi "Mas, woiiiiiiii, Masssssssssss!!!!" Teriakku. Namun naas, gw bener ditinggal.😭







Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa☺️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cowok 3 JuliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang