18 •• uye

28 4 0
                                    

Kai memolesi liptint di bibir tipisnya. Kai hendak pamit untuk pulang pagi ini, gadis itu hampir lupa hari ini dia harus mengganti bi ida dirumah sakit untuk menjaga adiknya itu. Dewa.

Sejujurnya kai Masi takut jika disana ada pras, entah keributan apalagi yang akan terjadi.

Kai berdiri di halte sekitar rumah maya, memakai rok selutut dengan baju putih yang dibalut oleh cardican warna hitam. Rambutnya dikuncir kuda, terlihat lebih dewasa. Tidak lupa bandana biru yang menghiasi rambut indahnya.

Gadis itu bersenandung kecil mengikuti alunan aerphone yang terpasang ditelinganya.

Kai berdengus kesal mendengar beberapa suara motor, berisik dan sepertinya ugal ugalan. Gadis itu menyerit kearah ke tiga motor yang sedang melaju itu.

Kai mengalihkan pandangannya cepat, menyapu bersih jalanan disana "Disini wilayah balapan?"

Kai mengembalikan pandangan kearah ketiga motor itu yang semakin dekat.

Kai memutar bola malas, sepertinya ia kenal pengendara yang berada di barisan paling depan diikuti dua komplotan belakang kanan kirinya.

Kai menutup wajah dengan tas selempang miliknya, dia berdoa semoga pria itu tidak mengenalinya sekarang.

Ketiga pria itu berhenti tepat di harapan kai. Tapi kai Masi tetap dalam posisinya, menutup wajahnya itu.

"Siapa lo? cewe pagi pagi udah mangkal"

Kai menahan amarahnya. Apa dia bilang? Mangkal? Dia fikir kai gadis apa?! Menyebalkan!

"S- siapa lo! Pergi!"

"Elo?"

"Sial!" Umpat kai

**

Arka tidak pulang kemarin malam, sudah menjadi kebiasaan buruknya. Setiap hari Sabtu malam Minggu ia tidak akan pulang kerumah. Bisa jadi balapan atau tetap di basecamp sekolah.

"Mau kemana bro?" Tanya adi

"Makan! Gue laper!" Jawab jay cepat

"Lo gada masukan ar?" Adi memandang arka lekat

"Ngikut, kemana aja mau asal ada cewe" saut arka

"Panti jompo?" Tawar jay

"Boleh!" Arka menatap Jay sinis "sebelum itu lo bonyok duluan!" Sentak arka,

"Diem bangsat, malah ribut!" Umpat adi

"Yaudah ayok, makan dulu arka bayar!" Ucap Adi enteng menuju ke motor kesayangan nya. Gratis asikk

"Ayok! Gue mah semangat kalo yang berbau bau gratis!" Ucap Jay menggebu. Langkahnya menyusul adi.

"Gue yang bayar? Emang gue babu mereka! Bitch!" Umpat arka pelan "mana ninggalin lagi, bangsad" umpatnya arka lagi, pria itu menatap Jay dan adi yang sudah siap diatas motor masing masing.

Arka berdehem "sini dulu bro" panggil arka

"Apaan ar! Gue udah laper!" Ucap jay

"Gue kasi jatah!" Ujar arka

"Bangsat! Lo kira gue cowo apaan! Gue Masi normal!" Sahut adi.

"Otak lu berdebu!" Geram adi

"Buruan sini anjing!" Sentak arka

Tanpa bicara lagi jay dan adi menghampiri arka.

"Ngapaiin si ar" lesuh jay

Arka tersenyum picik "ga ngapa ngapaiin!" Ucap arka Sebelum berlari cepat kearah motornya.

ARKAISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang